sebagai upaya membimbing siswa untuk berpikir secara sistematis dan logis.
c Manfaat bagi peneliti adalah dapat memperkaya wawasan mengenai
sistem pembelajaran portofolio dalam pembelajaran menulis pengalaman pribadi.
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS
2.1 Kajian Pustaka
Penelitian Tindakan Kelas yang selanjutnya ditulis PTK telah banyak dilakukan oleh para peneliti. Hal ini disebabkan karena PTK dinilai menarik untuk
diteliti. Bukti bahwa keterampilan menulis pengalaman pribadi menarik untuk diteliti dengan banyaknya penelitian yang telah dilakukan berkaitan dengan
menulis pengalaman pribadi. Beberapa penelitian mengenai keterampilan menulis pengalaman pribadi
yang telah banyak dilakukan, seperti yang telah dilakukan Suwarna 2002, Gilangsari 2005, Hikmah 2007, Madison 2007, Dewi 2009, dan Aydin
2010. Suwarna 2002 dalam skripsinya yang berjudul Peningkatan Menulis
Wacana Narasi dengan Teknik Penceritaan Pengalaman Pribadi Siswa Kelas II 4 MAN 1 Surakarta menggunakan teknik penceritaan pengalaman pribadi dalam
peningkatan menulis wacana narasi dan perubahan tingkah laku siswa. Hasil penelitian ini yaitu adanya peningkatan keterampilan menulis wacana narasi
dengan teknik penceritaan pengalaman pribadi dan adanya perubahan tingkah laku siswa. Hal ini terbukti dari hasil tes siklus I mencapai 63,77 dan siklus II
mencapai 72,15. Selain itu, data nontes menunjukkan, siswa mengalami perubahan tingkah laku setelah mengikuti pembelajaran menulis narasi dengan
menggunakan teknik penceritaan pengalaman pribadi. Kelebihan teknik 12
penceritaan pengalaman pribadi dapat mengubah perilaku siswa yang semula pasif menjadi aktif. Relevansi penelitian Suwarna2002 dengan penelitian yang
dilakukan oleh peneliti adalah sama-sama mengkaji keterampilan menulis pengalaman pribadi.
Gilangsari 2005 dalam skripsinya berjudul Peningkatan Keterampilan Menulis Pengalaman Pribadi melalui Teknik Modeling dengan Pendekatan
Kontekstual pada Siswa Kelas VII D SMP Negeri 38 Semarang Tahun Ajaran 20042005 menggunakan teknik modelling dengan pendekatan kontekstual dalam
peningkatan keterampilan menulis pengalaman pribadi dan perubahan perilaku siswa. Hasil yang diperoleh menunjukkan keterampilan menulis siswa meningkat
90,32 atau rata-rata meningkat 18,05 untuk semua aspek. Peningkatan tersebut dicapai setelah dilakukan tindakan kelas yang meliputi siklus I dan siklus
II melalui teknik modeling dengan pendekatan kontekstual berdasarkan nilai rata- rata pada tahap pratindakan 61,04. Pada siklus I nilai rata-rata meningkat 4,34
menjadi 65,38 dan pada siklus II nilai rata-rata meningkat 4,04 menjadi 70,42. Perubahan sikap dan perilaku siswa kelas VIID SMP Negeri 38 Semarang juga
mengalami peningkatan ke arah yang lebih baik, yaitu siswa mulanya tidak terfokus menjadi terfokus dalam menulis setelah mendapat pembelajaran menulis
pengalaman pribadi melalui teknik modeling dengan pendekatan kontekstual. Persamaan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan penelitian yang
dilakukan oleh Gilangsari terletak pada desain penelitian, dan instrumen penelitian. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas,
instrumen penelitian adalah instrumen tes dan nontes.