PERSPEKTIF PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN
Tingkat produktivitas karyawan diukur dengan memebandingkan jumlah penjualan yang dicapai perusahaan selama tahun 2006 dengan
jumlah karyawan PT. Poliplas Makmur Santosa Ungaran tahun 2006. Dari hasil perhitungan diketahui tingkat produktivitas karyawan pada
tahun 2006 adalah sebesar 47.608.146,99 atau terjadi peningkatan produktivitas sebesar 22, sedangkan standar rata-rata rasio yang
diharapkan adalah sebesar 25, ini berarti peningkatan produktivitas yang dicapai perusahaan tahun 2006 belum memenuhi standar rata-rata rasio
yang diharapkan, termasuk kategori jelek. Retensi karyawan dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan
perusahaan dalam mempertahankan karyawan yang diminati perusahaan. Retensi karyawan diukur dengan cara membandingkan jumlah karyawan
yang diminati perusahaan dengan jumlah karyawan keseluruhan selama tahun 2006.
Retensi karyawan PT. Poliplas Makmur Santosa Ungaran pada tahun 2006 adalah sebesar 8,9, termasuk kategori jelek. Hal ini menunjukkan
bahwa PT. Poliplas Makmur Santosa belum dapat mempertahankan karyawannya. Pihak perusahaan harus lebih memperhatikan kebutuhan
dan kepuasan karyawan. Kepuasan karyawan merupakan faktor yang mempengaruhi tingkat produktivitas dan retensi karyawan.
Pengukuran kepuasan karyawan dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 298 karyawan PT. Poliplas Makmur Santosa Ungaran
secara acak. Dari hasil deskriptif persentase diketahui bahwa kepuasan karyawan termasuk kategori cukup. Dari 298 karyawan yang menyatakan
puas sebesar 32 dan sisanya sebesar 68 menyatakan cukup. Hal ini berarti karyawan belum merasa puas dengan perusahaan dimana mereka
bekerja. Penghitungan untuk menentukan kategori perspektif pembelajaran
dan pertumbuhan adalah : Skor total = 4
Skor maksimal = 9 DP = skor total x 100
skor maksimal = 4 x 100
9 = 44,44
Dari hasil penghitungan deskriptif persentase tercapai nilai 44,44 yang bila dikonsultasikan dengan Tabel 10 termasuk kategori jelek.
Analisa hasil penelitian dengan Balanced Score Card dilihat dari perspektif pembelajaran dan pertumbuhan termasuk kategori jelek.
Produktivitas karyawan termasuk kategori jelek. Retensi karyawan cukup tinggi yang berarti perusahaan belum dapat mempertahankan karyawan
yang diminati.
Sedangkan penilaian kinerja perusahaan dengan menggunakan pendekatan Balanced Score Card secara keseluruhan dapat dideskripsikan
sebagai berikut : No Indikator
Kriteria Bobot
nilai skor
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
13 14
15 16
17 18
19 20
21 22
23 Current ratio
Quick ratio Working Capital to Total Assets
Total Debt to Total Assets Total Assets Turnover
Receivable Turnover Inventory Turnover
Net Profit Margin Gross Profit Margin
Return On Equity Return On Investment
Pangsa pasar Customer Retention
Customer Acquisition Ontime Delivery
Complain Frequency Kepuasan pelanggan
Efisiensi waktu kerja Service Error Rate
Produk cacat Produktivitas karyawan
Retensi karyawan Kepuasan karyawan
Jelek Jelek
Jelek Bagus
Jelek Cukup
Cukup Jelek
Jelek Jelek
Jelek Cukup
Bagus Cukup
Cukup Cukup
Bagus Jelek
Bagus Jelek
Jelek Jelek
Cukup 1
1 1
3 1
2 2
1 1
1 1
2 3
2 2
2 3
1 3
1 1
1 2
Penghitungan untuk menentukan kategori kinerja perusahaan secara keseluruhan perspektif adalah :
Skor total = 38 Skor maksimal = 69
DP = skor total x 100 skor maksimal
= 38 x 100 69
= 55,07 Dari hasil penghitungan deskriptif persentase tercapai nilai 55,07
yang bila dikonsultasikan dengan Tabel 11 termasuk kategori jelek. Analisa kinerja perusahaan dengan Balanced Score Card secara
keseluruhan termasuk kategori jelek. Perusahaan perlu memperbaiki dan meningkatkan kinerjanya baik itu dari segi keuangan maupun non keuangan,
karena tindakan perusahaan dalam aspek non keuangan pada akhirnya akan menimbulkan konsekuensi finansial bagi perusahaan.