60
Selanjutnya proses analisis data menurut Milles dan Huberman dalam Maman 1999: 61 dibedakan menjadi dua model analisis data, yaitu: 1 Model
analisis mengalir di mana tiga komponen analisis reduksi data, sajian data dan verifikasi atau penarikan kesimpulan dilakukan saling mengalir dengan proses
pengumpulan data dan mengalir secara bersamaan. 2 Model analisis interaksi di mana komponen reduksi dan sajian data dilaksanakan bersamaan dengan proses
pengumpulan data, setelah data terkumpul maka ketiga komponen analisis terkumpul.
3.4
Teknik
Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan salah satu bagian penelitian yang sangat penting, hal ini dikarenakan hasil dari penelitian akan valid dan memenuhi
standar ilmiah apabila teknik yang digunakan mendukung untuk mencapai hasil yang objektif. Proses pengumpulan data dalam penelitian ini menempatkan
peneliti sebagai observer non partisipan. Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan tiga
macam teknik pengumpulan data yaitu teknik observasi pengamatan, dokumentasi, dan wawancara interview
3.4.1 Pengamatan
Dari segi pengertian, observasi diartikan sebagai tindakan atau proses pengambilan informasi melalui media pengamatan Sukardi, 2006: 49. Dalam hal
ini metode observasi digunakan untuk mengamati penampilan dan perilaku informan yang meliputi ciri fisik, sifat, penampilan dan perilaku pada waktu
penelitian. Observasi dilaksanakan melalui prosedur yang terorganisir, hal ini
61
dapat dilihat dari penyusunan pedoman observasi sebelum melakukan pelaksanaan observasi. pedoman observasi tersebut berisikan tentang hal-hal yang
perlu diamati sesuai dengan tujuan penelitian yang dilaksanakan yang tentunya ada hubungannya dengan masalah yang diteliti.
Menurut Moleong 2007: 176 pengamatan dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis yang terdiri dari pengamatan melalui cara berperan serta observasi
partisipan dan pengamatan yang tidak berperan sertaobservasi non-partisipan. Observasi non partisipan secara garis besar merupakan observasi jika orang yang
mengadakan observasi tidak mengambil bagian dalam aktivitas dan kehidupan orang-orang yang diobservasi hanya sebatas mengadakan pengamatan.
Sebaliknya, dalam observasi partisipan seorang pengamat akan turut serta mengambil bagian dalam aktivitas dan kehidupan orang-orang yang diobservasi.
Sehingga dalam observasi partisipan seorang peneliti mempunyai dua peran sekaligus yaitu sebagai pengamat sekaligus sebagai anggota kelompok
masyarakat tersebut. Berdasarkan desain penelitian yang sudah dirancang sebelumnya, peneliti
menggunakan jenis observasi berupa non partisipan. Oleh karena itu, peneliti tidak turut mengambil bagian dalam kehidupan informan narasumber penelitian.
Observasi dilakukan dengan mengamati proses pembelajaran yang ada di dalam kelas kelas. Peneliti mengamati aktivitas guru dan siswa yang terlibat dalam
proses pembelajaran dengan menggunakan panduan observasi yang telah dibuat sebelumnya.
62
3.4.2 Interview atau Wawancara
Lincoln Guba dalam Moleong, 2005: 185 menyatakan bahwa wawancara merupakan percakapan yang bertujuan untuk mengkonstruksi
mengenai orang, kejadian, aktifitas organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan kepedulian dan lain-lain; merekontruksi kebulatan-kebulatan demikian sebagai
yang dialami masa lalu; memproyeksikan kebulatan-kebulatan sebagai yang telah diharapkan untuk dialami pada masa yang akan datang; memverifikasi,
mengubah, dan memperluas kontruksi yang dikembangkan oleh peneliti sebagai pengecekan anggota.
Percakapan tersebut dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan pihak yang diwawancarai
interviewee yang memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan. Dalam metode wawancara menghendaki pewawancara memperoleh informasi langsung
dari terwawancara dengan bertanya secara langsung tentang masalah yang akan diteliti.
Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara terstruktur dan mendalam. Wawancara terstruktur merupakan jenis wawancara
yang pewawancaranya menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan yang akan diajukan Moleong, 2007: 190. Sedangkan pada wawancara mendalam peneliti
tidak begitu saja percaya terhadap apa yang dikatakan informan, melainkan dengan pengecekan kenyataan dari hasil wawancara ke pengamatan di lapangan
dan informasi dari informan satu ke informan lain.
63
Wawancara dilakukan dengan menggunakan interview guide sebelumnya, hasil wawancara direkam dengan menggunakan tape recorder untuk semua
informan. Selanjutnya yang proses yang terakhir dalam wawancara adalah mengorganisasi dan mensistematisasi data agar siap dijadikan bahan analisis.
3.4.3 Dokumentasi