Keadaan Peserta Didik Struktur dan Muatan Kurikulum

78 Tabel 4.1.5 Kualifikasi akademik Guru Di SMP N 1 Semarang tahun 2009 Ijazah Tertinggi Jumlah KEG NON-KEG S2 7 - S1 33 1 D3 7 1 D2D1 3 - JUMLAH 50 2 Dari data diatas terlihat jumlah tenaga pengajar adalah 52 orang, dengan proporsi guru terbanyak menurut kualifikasi akademik berada pada jenjang S1 dengan jumlah 34 orang, D3 dengan jumlah 8 orang, S2 dengan jumlah 7 orang, dan terakhir pada jenjang D1D2 berjumlah 3 orang. Dari seluruh guru tersebut yang sudah tercatat lulus program sertifikasi dan telah memperoleh sertifikat pendidik berjumlah 11 orang meliputi: Kepala Sekolah, 3 Guru Matematika, 2 Guru bahasa inggris, 2 Guru IPS, 1 guru IPA, 1 guru BK, 1 Guru TIK, 1 Guru Penjaskes, dan 1 Guru Seni Budaya.

4.1.6 Keadaan Peserta Didik

Tabel 4.1 6. Daftar jumlah Siswa dan sebarannya tiap kelas tahun 2009 No KELAS L P L + P 1 Kelas I 144 171 315 2 KelasII 145 186 331 3 Kelas III 125 207 332 JUMLAH 414 564 978 79 Dari tabel diatas terlihat jumlah seluruh peserta didik di sekolah ini adalah 978 siswa yang diampu oleh 52 tenaga pengajar. Jumlah siswa ini tersebar dalam 24 kelas yang terbagi menjadi 3 tingkatan kelas, dalam 1 tingkatan terdapat 8 kelas. Masing-masing kelas terdapat kurang lebih 40 siswa. Secara umum walaupun sudah menggunakan program sekolah gratis dari Pemerintah, mayoritas siswa SMP N 1 Semarang secara sosial ekonomi berada dalam keluarga menengah ke atas.

4.1.7 Struktur dan Muatan Kurikulum

Terkait dengan kurikulum, berdasarkan data yang diperoleh, SMP N 1 Semarang sudah menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP mulai tahun pelajaran 20062007. KTSP bertitik tolak bahwa yang lebih mengetahui kebutuhan akan segala sesuatu yang berkaitan dengan proses belajar adalah sekolah, berdasar hal tersebut sekolah diberikan kebebasan untuk mengembangkan kurikulumnya sendiri dengan standar yang telah ditentukan pemerintah. Kurikulum ini menitik beratkan pada pembelajaran di kelas, guru sebagai fasilitator dan siswa bukan sebagai obyek lagi, tetapi sebagai teman belajar. Struktur kurikulum adalah pola susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran, kedalaman muatan kurikulum pada setiap mata pelajaran dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur. Kompetensi yang dimaksud terdiri dari Standar Kompetensi SK dan Kompetensi Dasar KD yang dikembangkan berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan SKL. 80 Struktur kurikulum terdiri dari tiga komponen mata pelajaran, yaitu: 1. Komponen mata pelajaran, merupakan materi bahan ajar yang bertitik tolak kepada landasan keilmuan yang akan diajarkan kepada siswa melalui metode dan pendekatan tertentu. Mata pelajaran berkaitan dengan ruang lingkup, tujuan pembelajaran, metode dan penilaian yang dikelompokkan menjadi lima kelompok mata pelajaran sebagai berikut : a. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia; b. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian; c. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi; d. Kelompok mata pelajaran estetika; e. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan. 2. Komponen muatan lokal, adalah muatan kurikuler untuk pengembangan kompetensi yang pemilihannya disesuaikan dengan ciri khas, potensi, dan pengembangan daerah 3. Pengembangan diri, merupakan kegiatan yang ditujukan untuk memberikan peluang dan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan karakteristik, kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri dilaksanakan melalui kegiatan pelayanan konseling 81 yang berkaitan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, permasalahan belajar, dan pengembangan karir peserta didik.

4.1.8 Sarana dan Prasarana