dinyatakan valid Sugiyono, 2007. Selanjutnya kuesioner tersebut akan digunakan dalam penelitian.
b. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas adalah indeks yang menunjukan tingkat kekuatan
suatu alat pengukur dapat dipercaya dan diandalkan. Reliabilitas sering diartikan juga sebagai keajegan atau konsisten Sugiyono,
2007. Hal ini berarti bahwa suatu alat ukur memiliki reliabilitas sempurna apabila hasil pengukuran diujikan berkali – kali terhadap
subyek yang sama selalu menunjukan hasil atau skor yang sama. Kriteria suatu instrumen penelitian dikatakan reliabel dengan
menggunakan teknik ini, bila koefisien alpha cronbach 0,60 Sunyoto, 2011. Untuk pengujian reliabilitas dilakukan dengan teknik
cronbach alpha, dengan jumlah sampel 30 responden. Perhitungan reliabilitas penelitian dilakukan dengan bantuan program program
SPSS versi 20.
4.7 Uji Penyimpangan Asumsi Klasik
Metode yang digunakan untuk menganalisis pertanyaan penelitian adalah metode regresi, dan untuk menjamin bahwa metode regresi dipilih telah sesuai
dan memenuhi asumsi-asumsi yang dipersyaratkan dalam penggunaannya maka dilakukan uji asumsi klasik Ghozali, 2011
a. Uji Normalitas Untuk mencek apakah hasil pengamatan data menyebar normal atau tidak,
dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti dengan uji histogram, uji normal P Plot, uji Chi Square, Skewness dan Kurtosis atau uji Kolmogorov Smirnov
Universitas Sumatera Utara
Situmorang dan Luthfi, 2011. Pada penelitian ini normalitas data dilakukan dengan uji histogram dan uji normal P Plot. Pada uji hisogram, grafik histogram
menunjukkan pola distribusi normal jika memperlihatkan grafik mengikuti sebaran kurva normal ditunjukkan dengan kurva berbentuk lonceng. Pada uji
normal P Plot, pola distribusi normal jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal.
b. Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada
korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Cara yang digunakan untuk menguji
autokorelasi dalam penelitian menggunakan uji Durbin-Watson DW Test. Uji Autokorelasi hanya dilakukan pada data time series bukan pada data cross section.
c. Uji Multikolinearitas Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen.
Uji Multikolinearitas juga digunakan untuk mengetahui ada tidaknya penyimpangan asumsi klasik multikolinearitas, yaitu adanya hubungan linear
antar variabel independent dalam model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya Multikolinearitas. Pada riset ini akan
dilakukan uji Multikolinearitas dengan melihat Variance Inflation Factor VIF pada model regresi. Jika VIF lebih besar dari 10, maka variabel tersebut
mempunyai persoalan Multikolinearitas dengan variabel bebas lainnya Ghozali, 2011.
Universitas Sumatera Utara
d. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya
penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas, yaitu adanya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Prasyarat yang
harus terpenuhi
dalam model
regresi adalah
tidak adanya
gejala Heteroskedastisitas. Pengujian apakah terdapat gejala heteroskedastisitas, yaitu
dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada gambar hasil output SPSS Situmorang dan Luthfi, 2011. Uji asumsi ini sangat penting artinya dalam
analisis regresi mengingat kaitannya dengan estimasi standart error koefisien regresi. Standart error ini memiliki peran dalam pembentukan nilai t
hitung
. Oleh karena itu jika asumsi ini tidak dipenuhi maka hasil uji t tidak sahih karena nilai t
hitung bisa overvalued. Konsekwensinya, sebuah koefisien yang seharusnya dinyatakan tidak signifikan bisa dinyatakan signifikan.
Ada beberapa cara yang dapat dipakai untuk mendeteksi apakah serangkaian data itu mengandung masalah heteroskedastisitas atau tidak.
Berberapa cara tersebut adalah uji korelasi Spearman, uji Park, uji Glejer dan uji Goldfeld-Quant. Dalam penelitian ini uji heterokedastisitas menggunakan Uji
Scatter Plot.
4.8 Analisis Data