Simpulan Implikasi Keterbatasan Penelitian

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berasarkan hasil penelitian tentang Kualitas Pelayanan di Legend Premium Coffee Yogyakarta menghasilkan kesimpulan sebagai berikut : Hasil kualitas pelayanan keseluruhan memiliki kategori baik sebesar 66 dan cukup sebesar 34, sedangkan hasil dari masing-masing indikator kualitas pelayanan sebagai berikut : 1. Kualitas pelayanan pada Legend Premium dilihat dari kehandalan reliability memiliki kategori baik sebesar 62,3 dan kategori cukup sebesar 37,7. 2. Kualitas pelayanan pada ketanggapan responsiveness memiliki kategori baik sebesar 34 dan kategori cukup sebesar 66. 3. Kualitas pelayanan pada jaminan assurance memiliki kategori baik sebesar 43,5 dan kategori cukup sebesar 56,5. 4. Kualitas pelayanan pada perhatian emphaty memiliki kategori baik sebesar 55,4 dan kategori cukup sebesar 44,6. 5. Kualitas pelayanan pada bukti fisik tangibles memiliki kategori baik sebesar 70,5 dan kategori cukup sebesar 29,5.

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan di atas, hasil penelitian ini mempunyai implikasi, yaitu menjadi referensi dan masukan yang bermanfaat bagi Legend Premium untuk meningkatkan jasa pelayanan. Dengan meningkatnya jasa pelayanan yang diberikan, maka pelanggan akan merasa semakin puas, sehingga pelanggan akan terus mengunjungi Legend Premium. Secara tidak langsung, kepuasan konsumen juga merupakan sarana promosi dan faktor meningkatnya keuntungan. Dapat dikatakan demikian karena apabila pelanggan merasa puas, maka pelanggan akan kembali berkunjung dan diharapkan menceritakan pengalaman berkunjung ke Legend Premium kepada teman maupun keluarga.

C. Keterbatasan Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini diupayakan semaksimal mungkin sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian. Namun demikian masih dirasakan memiliki keterbatasan dan kekurangan yang tidak dapat dihindari, di antaranya: 1. Pengumpulan data dalam penelitian ini hanya didasarkan pada hasil isian angket dan peneliti tidak dapat mengontrol kesungguhan tiap responden dalam mengisi angket. 2. Penulis tidak mengontrol kondisi responden baik secara fisik maupun psikologis.

D. Saran