Pengertian Human Capital Investment

terlaksana dengan baik apabila jumlah dan mutu dari tenaga kerja itu baik. Dengan mutu penduduk dan tenaga kerja yang baik, maka akan menghasilkan angkatan kerja yang baik pula. Selain itu dengan adanya pertambahan penduduk maka akan menaikkan jumlah tenaga kerja yang kemudian menambah kemungkinan untuk dapat lebih banyak lagi berproduksi. Sukirno, 2011: 430

8. Human Capital Investment

a. Pengertian Human Capital Investment

Pemanfaatan sumber daya alam sangat bergantung pada sumber daya manusia yang mengelolanya. Menurut Aloysius dalam Lincolyn Arsyad, 2010: 25 sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting dalam proses pertumbuhan ekonomi. Pembangunan sumber daya manusia melalui pendidikan dan kesehatan sangat menentukan kemampuan untuk menyerap dan mengelola sumber-sumber pertumbuhan ekonomi. Human Capital Investment atau investasi modal manusia sama halnya dengan istilah modal insani. Menurut Todaro 2011: 446, modal insanimodal manusia adalah investasi produktif terhadap orang-orang; mencakup pengetahuan, keterampilan, kemampuan, gagasan, kesehatan dan lokasi sering kali dihasilkan dari pengeluaran di bidang pendidikan, program pelatihan dalam pekerjaan, dan perawatan kesehatan. Investasi modal manusia pada dasarnya sama dengan investasi faktor produksi lainnya. Dalam hal ini juga diperhitungkan rate of return manfaat dari investasi pada modal manusia. Bila seseorang akan melakukan investasi, maka ia ahrus melakukan analisis biaya terlebih dahulu Atmanti Hastarini, 2005. Ada beberapa indikator yang digunakan dalam mengukur kualitas Human Capital Investment, antara lain: IPM, Indeks Pendidikan, Indeks Kesehatan dan lain-lain. Dalam penelitian ini, variabel human capital investment diukur berdasarkan angka IPM Indeks Pembangunan Manusia. IPM merupakan indeks komposit tunggal yang walaupun tidak dapat mengukur semua dimensi pembangunan manusia, tetapi mengukur tiga kemampuan dasar basic capabilities penduduk. Menurut UNDP, 1995: 12 tiga kemampuan dasar tersebut adalah umur panjang dan sehat mengukur peluang hidup atau harapan hidup, berpengetahuan dan berketerampilan serta akses terhadap sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai standar hidup layak. IPM diperkenalkan oleh United Nation Development Programme UNDP pada tahun 1990 dan dipublikasikan secara berkala dalam Human Development Report HDR. IPM dapat menentukan peringkat atau level pembangunan suatu wilayahnegara. Nilai IPM berkisar antara 0-100. Terdapat tiga dimensi dasar pembangunan manusia yaitu umur panjang dan hidup sehat yang diukur dengan Angka Harapan Hidup AHH, pengetahuan yang diukur dengan Angka Melek Huruf AMH dan Rata-Rata Lama Sekolah RLS serta standar hidup layak diukur dengan kemampuan daya beli purchasing power parity. BPS 2016 Indeks tiga komponen IPM dapat dihitung dengan membuat perbandingan selisih nilai indikator penentu dan nilai minimumnya dengan selisih penentu indikator maksimum dan minimum atau seperti formula di bawah ini: Indeks X i = [X i – X imin ] [X imax – X imin ] Keterangan: X i = Indikator ke-i I=1,2,3 X imin = Nilai minimum X i X imax = Nilai maksimum X i Kisaran antara nilai minimum dan maksimum untuk indikator yang tercakup sebagai komponen IPM adalah: 1 Harapan hidup kelahiran = 25-85 2 Tingkat melek huruf = 0-100 3 Rata-rata lama sekolah = 0-100 4 Konsumsi per kapita yang disesuaikan = 300.000-732.720 Berdasar prosedur di ataas, IPM dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: IPM = 13 [X 1 + X 2 + X 3 ] Keterangan: X 1 = Indeks harapan hidup kelahiran X 2 = Indeks pendidikan 23 AMH + 13 indeks RLS X 3 = Indeks standar hidup layakparitas daya beli

b. Hubungan Human Capital Investment dengan Pertumbuhan