B. Rumusan Masalah
1. Apakah ada hubungan antara pemberian asuhan antenatal terintegrasi di Puskesmas dengan kematian maternal di Kabupaten Banyumas?
2. Apakah ada hubungan antara pemberian asuhan intranatal di Puskesmas dengan kematian maternal di Kabupaten Banyumas?
3. Apakah ada hubungan antara pemberian asuhan postnatal di Puskesmas dengan kematian maternal di Kabupaten Banyumas?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum Untuk mengidentifikasi determinan asuhan kebidanan antenatal terintergrasi,
intranatal dan postnatal di Puskesmas yang berhubungan dengan kematian maternal di Kabupaten Banyumas
.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengidentifikasi hubungan antara pemberian asuhan antenatal terintegrasi di Puskesmas dengan kematian maternal di Kabupaten Banyumas
b. Untuk mengidentifikasi hubungan antara pemberian asuhan intranatal di Puskesmas dengan kematian maternal di Kabupaten Banyumas
c. Untuk mengidentifikasi hubungan antara pemberian asuhan postnatal di Puskesmas dengan kematian maternal di Kabupaten Banyumas
d. Untuk mengidentifikasi determinan kematian ibu dari pemberian asuhan
antenatal terintegrasi, intranatal dan postnatal di Puskesmas
D. Manfaat Penelitian
1. Memberikan informasi mengenai faktor risiko yang mempengaruhi kematian maternal yang berhubungan dengan pemberian asuhan kebidanan antenatal
terintegrasi, intranatal dan postnatal di Puskesmas, khususnya di Kabupaten Banyumas.
commit to user
2. Memberikan masukan bagi perumusan kebijakan, khususnya bagi upaya penurunan angka kematian maternal dan peningkatan program Kesehatan Ibu
dan Anak 3. Memberikan masukan bagi kegiatan penelitian sejenis di masa yang akan
datang perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
8
BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Kematian Maternal
a. Definisi kematian maternal
Kematian maternal menurut batasan dari The Tenth Revision of The International Classification of Diseases ICD-10 adalah kematian wanita
yang terjadi pada saat kehamilan, atau dalam 42 hari setelah berakhirnya kehamilan, tidak tergantung dari lama dan lokasi kehamilan, disebabkan
oleh apapun yang berhubungan dengan kehamilan, atau yang diperberat oleh kehamilan tersebut atau penanganannya, tetapi bukan kematian yang
disebabkan oleh kecelakaan atau kebetulan WHO,2007. Kematian-kematian yang terjadi akibat kecelakaan atau kebetulan tidak
dimasukkan ke dalam kematian maternal. Untuk memudahkan identifikasi kematian maternal ICD-10 memperkenalkan kategori baru yang disebut
pregnancy – related death kematian yang dihubungkan dengan kehamilan
yaitu kematian wanita selama hamil atau dalam 42 hari setelah berakhirnya kehamilan, tidak tergantung dari penyebab kematian WHO, 2007
Definisi tersebut secara eksplisit menjelaskan bahwa kematian ibu menunjukkan lingkup yang luas, tidak hanya terkait dengan kematian yang
terjadi saat proses persalinan, tetapi mencakup kematian ibu yang sedang dalam masa hamil dan nifas.
Definisi tersebut juga membedakan dua kategori kematian ibu. Pertama adalah kematian yang disebabkan oleh penyebab langsung obstetri yaitu
kematian yang diakibatkan langsung oleh kehamilan dan persalinannya. Kedua adalah kematian yang disebabkan oleh penyebab tidak langsung
yaitu kematian yang terjadi pada ibu hamil yang disebabkan oleh penyakit dan bukan oleh kehamilan atau persalinannya.
b. Determinan kematian maternal
Secara global, lima penyebab utama kematian ibu adalah perdarahan, Hipertensi Dalam Kehamilan HDK, infeksi, partus lamamacet dan
commit to user