8
BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Kematian Maternal
a. Definisi kematian maternal
Kematian maternal menurut batasan dari The Tenth Revision of The International Classification of Diseases ICD-10 adalah kematian wanita
yang terjadi pada saat kehamilan, atau dalam 42 hari setelah berakhirnya kehamilan, tidak tergantung dari lama dan lokasi kehamilan, disebabkan
oleh apapun yang berhubungan dengan kehamilan, atau yang diperberat oleh kehamilan tersebut atau penanganannya, tetapi bukan kematian yang
disebabkan oleh kecelakaan atau kebetulan WHO,2007. Kematian-kematian yang terjadi akibat kecelakaan atau kebetulan tidak
dimasukkan ke dalam kematian maternal. Untuk memudahkan identifikasi kematian maternal ICD-10 memperkenalkan kategori baru yang disebut
pregnancy – related death kematian yang dihubungkan dengan kehamilan
yaitu kematian wanita selama hamil atau dalam 42 hari setelah berakhirnya kehamilan, tidak tergantung dari penyebab kematian WHO, 2007
Definisi tersebut secara eksplisit menjelaskan bahwa kematian ibu menunjukkan lingkup yang luas, tidak hanya terkait dengan kematian yang
terjadi saat proses persalinan, tetapi mencakup kematian ibu yang sedang dalam masa hamil dan nifas.
Definisi tersebut juga membedakan dua kategori kematian ibu. Pertama adalah kematian yang disebabkan oleh penyebab langsung obstetri yaitu
kematian yang diakibatkan langsung oleh kehamilan dan persalinannya. Kedua adalah kematian yang disebabkan oleh penyebab tidak langsung
yaitu kematian yang terjadi pada ibu hamil yang disebabkan oleh penyakit dan bukan oleh kehamilan atau persalinannya.
b. Determinan kematian maternal
Secara global, lima penyebab utama kematian ibu adalah perdarahan, Hipertensi Dalam Kehamilan HDK, infeksi, partus lamamacet dan
commit to user
abortus. Kematian ibu di Indonesia tetap didominasi oleh tiga penyebab utama kematian yaitu perdarahan, HDK dan infeksi. Proporsi ketiga
penyebab kematian ini telah berubah, dimana perdarahan dan infeksi semakin menurun sedangkan HDK dalam kehamilan proporsinya semakin
meningkat, hampir 30 kematian ibu di Indonesia pada tahun 2011 disebabkan oleh HDK Kemenkes RI, 2013.
Definisi kematian ibu mengindikasikan bahwa kematian ibu tidak hanya mencakup kematian yang disebabkan oleh persalinan tetapi mencakup
kematian yang disebabkan oleh penyebab non-obstetri. Sebagai contoh adalah ibu hamil yang meninggal akibat penyakit Tuberkulosis, Anemia,
Malaria, Penyakit Jantung. Penyakit-penyakit tersebut dianggap dapat memperberat kehamilan meningkatkan resiko terjadinya kesakitan dan
kematian. Proporsi kematian ibu indirek di Indonesia cukup signifikan yaitu sekitar 22 sehingga pencegahan dan penanganannya perlu mendapatkan
perhatian. Diperlukan koordinasi dengan disiplin medis lainnya di RS atau antar RS, antara lain dengan Spesialis Penyakit Dalam dan Bedah, dalam
menangani kematian tidak langsung Kemenkes RI, 2013. perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
Berdasarkan kerangka dari McCharty dan Maine 1992 faktor – faktor
yang mempengaruhi kematian maternal dikelompokkan sebagai berikut:
Bagan 2.1 Faktor yang mempengaruhi kematian maternal
Kehamilan
Komplikasi 1.
Komplikasi kehamilan
2. Komplikasi bersalin