Geografi dan Demografi Tempat Penelitian Analisis Univariat

55 Ajibarang I Ajibarang II Banyumas Baturaden I Baturaden II Cilongok I Cilongok I I Gumelar Jatilawang Kalibagor Karanglewas Kebasen Kedungbanteng Kembaran I Kembaran I I Kemranjen I Kemranjen II Lum bir Patikraja Pekuncen Purwojati Pwt B arat Pwt Timur I Pwt Timur I I Pwt. Selatan Pwt. Utara I Pwt. Utara I I Rawalo Sokaraja I Sokaraja II Som agede Sum bang I Sum bang II Sum piuh I Sum piuh II Tam bak I Tam bak II Wangon I Wangon I I PUS KE SMAS EMISITAS DBD DESA 2 007 ENDEMIS SPORADIS POTENSIAL N E W S

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Penelitian

A. Geografi dan Demografi Tempat Penelitian

Kabupaten Banyumas yang memiliki luas 132.758 hektare dan sekitar 32.307 hektare sekitar 24,27 di antaranya merupakan lahan sawah. Kabupaten Banyumas yang berada di kaki Gunung Slamet Sebelah Selatan ini berbatasan dengan Kabupaten Tegal dan Pemalang di sebelah Utara, Kabupaten Purbalingga, Banjarnegara, dan Kebumen di sebelah Timur, Kabupaten Cilacap di sebelah Selatan, serta Kabupaten Cilacap dan Brebes di sebelah Barat. Gambar 1. Peta Penyebaran Puskesmas di Kabupaten Banyumas Propinsi Jawa Tengah Secara administratif Kabupaten Banyumas terbagi menjadi 27 Kecamatan yang terbagi menjadi beberapa Desa Kelurahan sejumlah 301 desa dan 30 Kelurahan. Ibu kota Kabupaten Banyumas adalah Purwokerto, dimana meliputi: Kecamatan Purwokerto Barat, Purwokerto Timur, Purwokerto Selatan, dan Purwokerto Utara. Kabupaten Banyumas memiliki 39 Puskesmas yang terbagi dalam 27 Kecamatan. Untuk pelayanan kesehatan ibu dan anak pada tahun 2013 dilayani 362 tenaga bidan, dengan rasio 1,2 yang sudah mencapai target rasio jumlah bidan di Provinsi Jawa Tengah. Sedangkan untuk perpustakaan.uns.ac.id commit to user bidan yang bekerja di Puskesmas di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas sejumlah 209.

B. Analisis Univariat

1 Karakteristik Subjek Penelitian Berdasarkan penelitian yang dilakukan kepada Bidan yang bekerja di wilayah Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas, sebanyak 61 bidan yang memiliki kasus kematian ibu maupun 61 bidan yang tidak memiliki kasus kematian ibu pada tahun 2013-2014, diperoleh data tentang gambaran karakteristik subjek penelitian adalah sebagai berikut: Tabel 4.1 Karakteristik subjek penelitian Karakteristik Kasus ∑ n =61 Kontrol ∑ n =61 Total ∑ n =122 Usia a. 20-35 tahun b. 36-50 tahun 41 67,2 20 32.8 27 44,3 34 55,7 68 55,7 54 44,3 Tingkat pendidikan a. D III b. D IV S1 56 91,8 5 8,2 58 95,1 3 4,9 114 93,4 8 6,6 Masa kerja a. 2-10 tahun b. 11-20 tahun 57 93,4 4 6,6 18 29,5 43 70,5 75 61,5 47 38,5 Lama kerja di Puskesmas a. 2-10 tahun b. 11-20 tahun 57 93,4 4 6,6 18 29,5 43 70,5 75 61,5 47 38,5 Pelatihan yang pernah diikuti APN Asuhan Persalinan Normal a. Mengikuti pelatihan b. Tidak mengikuti 52 85,2 9 12,3 55 90,2 6 9,8 107 87,8 15 12,3 signifikan secara statistik Berdasarkan tabel 4.1 subjek penelitian di Puskesmas Kabupaten Banyumas kasus paling banyak berumur kisaran 20-35 tahun sejumlah 41 67,2 sedangkan untuk subjek kontrol paling banyak berumur 36-50 tahun sebanyak 34 55,7. Usia subjek penelitian mempunyai risiko untuk menurunkan kematian maternal sebesar 0,38 kali, dan signifikan secara statistik OR: 0,38; CI 95: 0,18-0,80; p: 0.011. Tingkat pendidikan pada subjek penelitian kasus pendidikan D III sebanyak 56 91,8, dan D IV S I sebanyak 5 88,2, sedangkan pada subjek penelitian kontrol pendidikan D III 58 95,1 dan D IV S I sebanyak 3 4,9. Masa kerja dan lama kerja subjek penelitian memiliki lama kerja yang sama, yaitu rentang commit to user terbanyak subyek kasus pada tahun ke 1-10 tahun sebanyak 57 93,4, sedangkan subjek penelitian kontrol terbanyak pada masa kerja ke 11-20 tahun sebanyak 43 70,5. Masa kerja dan lama kerja subjek penelitian di puskesmas mempunyai risiko untuk menurunkan kematian maternal sebesar 0,02 kali, dan signifikan secara statistik OR: 0,02; CI 95: 0,00-0,09; p: 0,001. Hampir seluruh subjek penelitian kontrol dan kasus telah mengikuti pelatihan Asuhan Persalinan Normal APN 107 87,7. Pelatihan asuhan persalinan normal 58 langkah mempunyai risiko untuk menurunkan kematian maternal sebesar 0.63 kali, meskipun secara statistik tidak signifikan OR: 0,63; CI 95: 0,21-1,89; p: 0,408. 2 Asuhan Antenatal Terintegrasi di Kabupaten Banyumas Tahun 2013- 2014 Pemberian Asuhan Antenatal Terintegrasi di Kabupaten Banyumas Tahun 2013-2014 diketahui melalui pengisian kuesioner yang didasarkan data rekam medik bidan di Puskesmas dan Poskesdes di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas, diperoleh data tentang kelengkapan alat, prosedur anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, pembuatan diagnosa, dan pemberian obat serta konseling pada klien ibu hamil adalah sebagai berikut: Tabel 4.2 Kesesuaian Standar Asuhan Antenatal Terintegrasi di Puskesmas Kabupaten Banyumas tahun 2013-2014 Variabel Kategori Standar Kasus ∑ n=61 Kontrol ∑ n=61 Total ∑ n=122 Ketersediaan Alat Sesuai 36 59,0 33 54,1 69 56,6 Tidak sesuai 25 41,0 28 45,9 53 43,4 Anamnesis Sesuai 4 6,6 57 93,4 61 50,0 Tidak sesuai 57 93,4 4 6,6 61 50,0 Pemeriksaan Fisik Sesuai 25 41,0 37 60,7 62 50,8 Tidak sesuai 36 59,0 24 39,3 60 49,2 Pemeriksaan Penunjang Sesuai 31 50,8 33 54,1 64 52,5 Tidak sesuai 30 49,2 28 45,9 58 47,5 Penentuan Diagnosa Sesuai 39 63,9 38 62,3 77 63,1 Tidak sesuai 22 36,1 23 37,7 45 36,9 Konseling dan Pemberian Obat Sesuai 25 41,0 44 72,1 69 56,6 Tidak sesuai 36 59,0 17 27,9 53 43,4 Berdasarkan Tabel 4.2 didapatkan bahwa ketersediaan alat pada asuhan Antenatal terintegrasi kelompok kasus yang sesuai standar sebanyak 36 commit to user 59,0 dan tidak sesuai standar sebanyak 25 41,0, pada kelompok kontrol yang sesuai standar 33 54,1 dan yang tidak sesuai standar sebanyak 28 45,9. Prosedur anamnesis pada kelompok kasus yang sesuai standar sebanyak 4 6,6 dan yang tidak sesuai standar sebanyak 57 93,4, sedangkan pada kelompok kontrol yang sesuai standar sebanyak 57 93,4 dan yang tidak sesuai standar sebanyak 4 6,6. Pemeriksaan fisik pada asuhan Antenatal terintegrasi pada kelompok kasus yang sesuai standar sebanyak 25 41,0 dan yang tidak sesuai standar sebanyak 36 59,0, sedangkan pada kelompok kontrol yang sesuai standar 37 60,7 dan yang tidak sesuai standar 24 39,3. Pemeriksaan penunjang pada asuhan Antenatal terintegrasi pada kelompok kasus yang sesuai standar sebanyak 31 50,8 dan yang tidak sesuai standar sebanyak 30 49,2, sedangkan pada kelompok kontrol yang sesuai standar sebanyak 33 54,1 dan yang tidak sesuai standar sebanyak 28 45,9. Penentuan diagnosa pada asuhan Antenatal terintegrasi pada kelompok kasus yang sesuai standar sebanyak 39 63,9 dan yang tidak sesuai standar sebanyak 22 36,1, sedangkan pada kelompok kontrol yang sesuai standar sebanyak 38 62,3 dan yang tidak sesuai standar sebanyak 23 37,7. Konseling dan pemberian obat pada asuhan Antenatal terintegrasi pada kelompok kasus yang sesuai standar sebanyak 25 41,0 dan yang tidak sesuai standar sebanyak 36 59,0, sedangkan pada kelompok kontrol yang sesuai standar sebanyak 44 72,1 dan yang tidak sesuai standar sebanyak 17 27,9. 3 Pemberian Asuhan Intranatal di Puskesmas Kabupaten Banyumas Tahun 2013-2014. Pemberian Asuhan Intranatal di Kabupaten Banyumas Tahun 2013-2014 diketahui melalui pengisian kuesioner yang didasarkan data rekam medik bidan di Puskesmas di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas, diperoleh data tentang prosedur membuat keputusan klinik, asuhan sayang ibu dan bayi, pencegahan infeksi, pencatatan, rujukan, dan pertolongan persalinan normal dengan 58 langkah adalah sebagai berikut: commit to user Tabel 4.3 Kesesuaian Standar Asuhan Intranal di Puskesmas Kabupaten Banyumas tahun 2013-2014 Variabel Kategori Standar Kasus ∑ n=61 Kontrol ∑ n=61 Total ∑ n=122 Pengambilan keputusan klinik Sesuai 22 36,1 55 90,2 77 63,1 Tidak sesuai 39 63,9 6 9,8 45 36,9 Asuhan sayang ibu dan bayi Sesuai 0 0,0 0 0,0 0 0,0 Tidak sesuai 0 0,0 0 0,0 0 0,0 Pencegahan infeksi Sesuai 36 59,0 46 75,4 82 67,2 Tidak sesuai 25 41,0 15 24,6 40 32,8 Pencatatan asuhan persalinan Sesuai 18 29,5 51 83,6 69 56,6 Tidak sesuai 43 70,5 1016,4 53 43,4 Rujukan Sesuai 50 84,7 5 10,2 55 50,9 Tidak sesuai 9 15,3 44 89,8 53 49,1 Pertolongan persalinan dengan 58 langkah Sesuai 30 49,2 49 80,3 79 64,8 Tidak sesuai 31 50,8 12 19,7 43 35,2 Asuhan sayang ibu n=0, tidak terdapat dokumentasi baik pada kasus maupun kontrol Rujukan n kasus 59, n kontrol 49, ∑=108 Berdasarkan Tabel 4.3 didapatkan bahwa pengambilan keputusan klinik pada asuhan intranatal kelompok kasus yang sesuai standar sebanyak 22 36,1 dan tidak sesuai standar sebanyak 39 63,9, pada kelompok kontrol yang sesuai standar 55 90,2 dan yang tidak sesuai standar sebanyak 6 9,8. Tidak ditemukan adanya rekam medik tentang asuhan sayang ibu dan bayi pada asuhan intranatal di Puskesmas wilayah kerja Dinas Kabupaten Banyumas. Pencegahan infeksi pada asuhan intranatal pada kelompok kasus yang sesuai standar sebanyak 36 59,0 dan yang tidak sesuai standar sebanyak 25 41,0, sedangkan pada kelompok kontrol yang sesuai standar 46 75,4 dan yang tidak sesuai standar 15 24,6. Pencatatan asuhan persalinan pada asuhan intranatal pada kelompok kasus yang sesuai standar sebanyak 18 29,5 dan yang tidak sesuai standar sebanyak 43 70,5, sedangkan pada kelompok kontrol yang sesuai standar sebanyak 51 83,6 dan yang tidak sesuai standar sebanyak 10 16,4. Prosedur rujukan pada asuhan intranatal pada kelompok kasus yang sesuai standar sebanyak 50 84,7 dan yang tidak sesuai standar sebanyak 9 15,3, sedangkan pada kelompok kontrol yang sesuai standar sebanyak 5 10,2 dan yang tidak sesuai standar sebanyak 44 89,8. Pertolongan persalinan dengan 58 langkah pada asuhan intranatal pada kelompok kasus yang sesuai standar sebanyak 30 49,2 dan yang tidak sesuai standar sebanyak 31 50,8, sedangkan pada perpustakaan.uns.ac.id commit to user kelompok kontrol yang sesuai standar sebanyak 49 80,3 dan yang tidak sesuai standar sebanyak 12 19,7. 4 Pemberian Asuhan Postnatal di Puskesmas Kabupaten Banyumas Tahun 2013-2014. Pemberian asuhan postnatal di Puskesmas dan Poskesdes di Kabupaten Banyumas Tahun 2013-2014 diketahui melalui pengisian kuesioner yang didasarkan data rekam medik bidan di Puskesmas dan Poskesdes di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas, diperoleh data tentang Kunjungan Nifas I, II, III dan IV adalah sebagai berikut: Tabel 4.4 Kesesuaian Standar Asuhan Postnatal di Puskesmas Kabupaten Banyumas tahun 2013-2014 Variabel Kategori Standar Kasus ∑ n=61 Kontrol ∑ n=61 Total ∑ n=122 Kunjungan nifas I Sesuai 33 54,1 43 70,5 76 62,3 Tidak sesuai 28 45,9 18 29,5 46 37,7 Kunjungan nifas II Sesuai 42 68,9 43 70,5 85 69,7 Tidak sesuai 19 31,1 18 29,5 37 30,3 Kunjungan nifas III Sesuai 40 65,6 24 39,3 64 52,5 Tidak sesuai 21 34,4 37 60,7 58 47,5 Kunjungan nifas IV Sesuai 9 47,4 7 38,9 16 43,2 Tidak sesuai 10 52,6 11 61,1 21 56,8 Kunjungan nifas IV n kasus= 18, n kontrol= 19, ∑=37 Berdasarkan Tabel 4.4 didapatkan bahwa kunjungan nifas I pada asuhan postnatal kelompok kasus yang sesuai standar sebanyak 33 54,1 dan tidak sesuai standar sebanyak 28 45,9, pada kelompok kontrol yang sesuai standar 43 70,5 dan yang tidak sesuai standar sebanyak 18 29,5. Kunjungan nifas II pada asuhan postnatal pada kelompok kasus yang sesuai standar sebanyak 42 68,9 dan yang tidak sesuai standar sebanyak 19 31,1, sedangkan pada kelompok kontrol yang sesuai standar 43 70,5 dan yang tidak sesuai standar 18 29,5. Kunjungan nifas III pada asuhan postnatal pada kelompok kasus yang sesuai standar sebanyak 40 65,6 dan yang tidak sesuai standar sebanyak 21 34,4, sedangkan pada kelompok kontrol yang sesuai standar sebanyak 24 39,3 dan yang tidak sesuai standar sebanyak 37 60,7. Kunjungan nifas IV pada asuhan postnatal pada kelompok kasus yang sesuai standar sebanyak 9 47,4 dan yang tidak sesuai standar sebanyak 10 52,6, sedangkan commit to user pada kelompok kontrol yang sesuai standar sebanyak 7 38,9 dan yang tidak sesuai standar sebanyak 11 61,1.

C. Analisis Bivariat