dilakukan sesuai standar dapat menurunkan risiko kematian maternal sebesar 0,92 kali lebih besar dibandingkan dengan kunjungan nifas II yang
tidak dilakukan sesuai standar, meskipun tidak signifikan secara statistik OR: 0,92; CI 95: 0,42-
2,00; p: 0,844 α 0,05. Kunjungan nifas III pada asuhan postnatal pada kelompok kasus yang
sesuai standar sebanyak 40 65,6 dan yang tidak sesuai standar sebanyak 21 34,4, sedangkan pada kelompok kontrol yang sesuai standar
sebanyak 24 39,3 dan yang tidak sesuai standar sebanyak 37 60,7. Kunjungan nifas III sesuai standar pada pemberian asuhan postnatal dapat
meningkatkan risiko kematian maternal sebesar 2,93 kali lebih besar dibandingkan dengan kunjungan nifas III yang dilakukan tidak sesuai
standar, dan signifikan secara statistik OR=2,93; 95 CI=1,40-6,13; p: 0,004.
Kunjungan nifas IV pada asuhan postnatal pada kelompok kasus yang sesuai standar sebanyak 9 47,4 dan yang tidak sesuai standar sebanyak
10 52,6, sedangkan pada kelompok kontrol yang sesuai standar sebanyak 7 38,9 dan yang tidak sesuai standar sebanyak 11 61,1.
Tidak terdapat hubungan antara kunjungan nifas IV yang sesuai standar dan yang tidak sesuai standar pada asuhan postnatal dengan kematian maternal
dengan p: 0,603 α 0,05.
C. Analisis Multivariat
Hasil perhitungan analisis multivariat menggunakan regresi logistik ganda untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kematian maternal yang
paling dominan pengaruhnya. perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
1. Analisis Multivariat pada Pemberian Asuhan Antenatal Terintegrasi Tabel 4.8 Faktor pemberian asuhan antenatal terintegrasi yang paling
berpengaruh terhadap kematian maternal Variabel
OR CI 95
P Batas bawah Batas atas
Anamnesis 0,06
0,00 0,03
0,001 Pemeriksaan fisik
0,91 0,20
4,14 0,903
Konseling dan pemberian obat 0,48
0,11 2,13
0,338 N : 122
Nagelkerke R square : 79,6
Signifikan p 0,05
Berdasarkan tabel 4.8 bahwa anamnesis pada pemberian asuhan antenatal terintegrasi yang sesuai standar memiliki risiko menurunkan kematian
maternal sebesar 0,006 kali lebih besar dibandingkan anamnesis yang dilakukan tidak sesuai standar, dan signifikan secara statistik OR: 0,006; CI
95: 0,00-0,03; p: 0,001. Pemeriksaan fisik pada pemberian asuhan antenatal terintegrasi yang sesuai standar memiliki risiko menurunkan
kematian maternal sebesar 0,91 kali lebih besar dibandingkan pemeriksaan fisik yang dilakukan tidak sesuai standar, meskipuntidak signifikan secara
statistik OR: 0,91; CI 95: 0,20-4,14; p: 0,903. Konseling dan pemberian obat yang dilakukan sesuai standar dapat menurunkan risiko kematian
maternal sebesar 0,48 kali lebih besar dibandingkan konseling dan pemberian obat yang dilakukan tidak sesuai standar, meskipun tidak
signifikan secara statistik OR: 0,48; CI 95: 0,11-2,13; p: 0,338. Nilai Negelkerke R
2
sebesar 79,6 berarti bahwa ketiga variabel bebas anamnesis, pemeriksaan fisik, konseling dan pemberian obat pada
pemberian asuhan antental terintegrasi mampu menjelaskan pengaruhnya terhadap kematian maternal sebesar 79,6 dan sisanya yaitu sebesar 20,4
dijelaskan oleh faktor lain di luar model penelitian. perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
2. Analisis Multivariat pada Pemberian Asuhan Intranatal Tabel 4.9 Faktor pemberian asuhan intranatal yang paling berpengaruh
terhadap kematian maternal Variabel
OR CI 95
p Batas bawah Batas Atas
Membuat keputusan klinik 0,10
0,03 0,30
0,001 Pencegahan Infeksi
1,35 0,43
4,21 0,609
Pencatatan asuhan persalinan 0,11
0,04 0,29
0,001 Pertolongan persalinan normal
dengan 58 langkah 0,26
0,09 0,81
0,020 N : 122
Nagelkerke R square : 57,4
Signifikan p0,05
Berdasarkan tabel 4.9 membuat keputisan klinik pada pemberian asuhan intranatal yang dilakukan sesuai standar dapat menurunkan risiko kematian
maternal sebesar 0,10 kali lebih besar dibandingkan yang dilakukan tidak sesuai standar, dan signifikan secara statistik OR: 0,10; CI 95: 0,03-0,30;
p: 0,001. Pencegahan infeksi yang dilakukan sesuai standar dapat meningkatkan risiko kematian maternal sebesar 1,35 kali lebih besar
dibandingkan yang dilakukan tidak sesuai standar, meskipun tidak signifikan secara statistik OR: 1,35; CI 95: 0,43-4,20; p: 0,609.
Pencatatan asuhan persalinan yang dilakukan sesuai standar dapat menurunkan risiko kematian maternal sebesar 0,11 kali lebih besar
dibandingkan yang dilakukan tidak sesuai standar, dan signifikan secara statisstik OR: 0,11; CI 95: 0,04-0,29; p: 0,001. Pertolongan persalinan
normal dengan 58 langkah yang dilakukan sesuai standar dapat menuurunkan risiko kematian maternal sebesar 0,26 kali lebih besar
dibandingkan yang dilakukan tidak sesuai standar, dan signifikan secara statistik OR: 0,26; CI 95: 0,09-0,81; p: 0,020.
Negelkerke R
2
sebesar 57,4 berarti bahwa keempat variabel bebas membuat keputusan klinik, pencegahan infeksi, pencatatan asuhan
persalinan dan pertolongan persalinan normal dengan 58 langkah pada pemberian asuhan intranatal mampu menjelaskan pengaruhnya terhadap
commit to user
kematian maternal sebesar 57,4 dan sisanya yaitu sebesar 42,6 dijelaskan oleh faktor lain di luar model penelitian.
3. Analisis Multivariat pada Pemberian Asuhan Postnatal Tabel 4.10 Faktor pemberian asuhan postnatal yang paling berpengaruh
terhadap kematian maternal Variabel
OR CI 95
Batas bawah Batas Atas p
Kunjungan Nifas I 2,33
1,04 5,22 0,040
Kunjungan Nifas II 0,87
0,38 1,99 0,738
Kunjungan Nifas III 0,32
0,15 0,67 0,003
N : 122 Nagelkerke R square : 13,4
Signifikan p0,05
Berdasarkan tabel 4.10 kunjungan nifas 1 pada pemberian asuhan postnatal yang dilakukan sesuai standar mempunyai risiko meningkatkan
kejadian maternal sebesar 2,33 kali lebih besar dibandingkan yang dilakukan tidak sesuai standar, dan signifikan secara statistik OR:2,33; CI
95: 1,04-5,22; p: 0,040. Kunjungan nifas II yang dilakukan sesuai standar mempunyai risiko menurunkan kematian maternal sebesar 0,87 kali lebih
besar dibandingkan yang dilakukan tidak sesuai standar, meskipun tidak signifikan secara statistik OR: 0,87; CI 95: 0,38-1,99; p: 0,738.
Kunjungan nifas III yang dilakukan sesuai standar dapat menurunkan risiko kematian maternal sebesar 0,32 kali lebih besar dibandingkan yang
dilakukan tidak sesuai standar, dan signifikan secara statistik OR: 0,31; CI 95 0,15-0,67; p:0,003.
Nilai Negelkerke R
2
sebesar 13,4 berarti bahwa kedua variabel bebas kunjungan nifas I dan kunjungan nifas II pada pemberian asuhan postnatal
mampu menjelaskan pengaruhnya terhadap kematian maternal sebesar 13,4 dan sisanya yaitu sebesar 86,6 dijelaskan oleh faktor lain di luar
model penelitian. perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
D. Analisis Stratifikasi