197
mencemasakan pekerjaan HG dan belum mempunyai rencana masa depan karena yang terpenting adalah kesehatan HG agar
bisa berinteraksi dengan orang lain. d.
Menurut subjek NT yang merupakan ibu bahwa kecemasan terhadap pekerjaan anak berkebutuhan khusus yaitu rasa pesimis
mengenai pekerjaan HG karena HG yang belum bisa sekolah sehingga tidak ada tempat untuk belajar yang bisa membuat HG
diterima ditempat bekerja nantinya. e.
Menurut subjek MH yang merupakan ayah bahwa kecemasan terhadap pekerjaan anak berkebutuhan khusus yaitu belum terlalu
memikirkan hanya sedikit mencemaskan apakah MR bisa bekerja dengan keadaan MR yang mengalami keterlambatan.
f. Menurut subjek AL yang merupakan ibu bahwa kecemasan
terhadap pekerjaan anak berkebutuhan khusus yaitu kecemasan mengenai apakah MR bisa bekerja atau tidak dengan segala
keterbatasannya, dan juga AL merasa takut tidak akan ada tempat bekerja yang akan menerima MR.
Kecemasan-kecemasan para orang tua terhadap karier anak berkebutuhan khusus juga menyertakan berbagai harapan pada diri mereka
para orang tua. Adapun harapan-harapan tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut :
198
1. Harapan orang tua terhadap pendidikan anak berkebutuhan
khusus
a. Menurut subjek AS sebagai seorang ayah bahwa harapan terhadap
pendidikan anak berkebutuhan khusus yaitu AS hanya pasrah dan berharap RM bisa sehat agar bisa menulis dan membaca.
b. Menurut subjek SL sebagai seorang ibu bahwa harapan terhadap
pendidikan anak berkebutuhan khusus yaitu tidak ada harapan lain kecuali kesehatan RM agar bisa sekolah lagi dan bisa belajar
menulis dan membaca. c.
Menurut subjek SD sebagai seorang ayah bahwa harapan terhadap pendidikan anak berkebutuhan khusus yaitu tidak adanya harapan
kecuali kesehatan HG agar bisa sekolah dan merasa tenang dari sebelumnya.
d. Menurut subjek NT sebagai seorang ibu bahwa harapan terhadap
pendidikan anak berkebutuhan khusus yaitu kesehatan HG agar bisa menentukan rencana selanjutnya seperti sekolah agar HG bisa
belajar banyak hal dan bisa mengontrol diri dengan tenang. e.
Menurut subjek MH sebagai seorang ayah bahwa harapan terhadap pendidikan anak berkebutuhan khusus yaitu harapan
terbaik agar MR bisa menulis, bisa membaca, dan bisa sekolah hingga perguruan tinggi seperti kakaknya.
f. Menurut subjek AL sebagai seorang ibu bahwa harapan terhadap
pendidikan anak berkebutuhan khusus yaitu harapan agar anak-
199
anaknya yang lain bisa mengurus MR dan berharap agar MR bisa berubah dalam segala hal sehingga nantinya akan memiliki sedikit
harapan akan keberlanjutan masa depannya.
2. Harapan orang tua terhadap pekerjaan anak berkebutuhan
khusus
a. Menurut subjek AS yang merupakan ayah yang memiliki anak
berkebutuhan khusus bahwa harapan terhadap pekerjaan anak berkebutuhan khusus yaitu tidak adanya harapan apapun karena
tidak adanya keterampilan dan potensi yang dimiliki oleh RM sehingga sulit diterima bekerja dan membuat AS pasrah akan masa
depan RM. b.
Menurut subjek SL yang merupakan ibu yang memiliki anak berkebutuhan khusus bahwa harapan terhadap pekerjaan anak
berkebutuhan khusus yaitu SL merasa pesimis karena RM belum bisa berbicara, meulis dan membaca sehingga merasa pasrah dan
pesimis tidak akan ada tempat bekerja yang menerimanya. c.
Menurut subjek SD yang merupakan ayah yang memiliki anak berkebutuhan khusus bahwa harapan terhadap pekerjaan anak
berkebutuhan khusus adalah SD tidak memiliki banyak harapan harapan kecuali kesehatan HG agar nantinya bisa sekolah dan bisa
bekerja. d.
Menurut subjek NT yang merupakan ibu yang memiliki anak berkebutuhan khusus bahwa harapan terhadap pekerjaan anak