Manfaat Penelitian Definisi Operasional

16

F. Definisi Operasional

1. Karier Karier adalah semua kegiatan dan perilaku yang berhubungan dengan pekerjaan dan dunia kerja dalam rentang waktu kehidupan seseorang berlangsung. 2. Kecemasan terhadap Karier Kecemasan terhadap karier dapat diartikan sebagai suatu reaksi emosional pada objek yang tidak jelas karena perasaan khawatir akan sesuatu hal buruk yang akan terjadi pada pekerjaan dan dunia kerja yang dapat menghambat terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan yang bertujuan untuk mengubah keadaan hidup yang lebih baik. 3. Kecemasan Orang tua terhadap Karier Anak Kecemasan orang tua terhadap karier anak adalah suatu reaksi emosional pada objek yang tidak jelas karena perasaan khawatir yang membuat orang tua merasa sesuatu hal buruk yang akan terjadi pada pekerjaan dan dunia kerja anaknya sehingga dapat menghambat terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan yang bertujuan untuk mengubah keadaan hidup anaknya yang lebih baik. 4. Anak Berkebutuhan Khusus Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang memiliki perbedaan dari anak-anak normal dari segi fisik, mental, emosi dan mengalami hambatan dalam mencapai perkembangan yang optimal. 17 5. Kecemasan Orang Tua terhadap Karier Anak Berkebutuhan Khusus Kecemasan orang tua terhadap karier anak berkebutuhan khusus adalah suatu reaksi emosional pada objek yang tidak jelas karena perasaan khawatir yang membuat orang tua merasa sesuatu hal buruk yang akan terjadi pada pekerjaan dan dunia kerja anak mereka yang memiliki perbedaan dari anak-anak normal lainnya, baik dari segi fisik, mental, emosi serta mengalami hambatan dalam mencapai perkembangan yang optimal sehingga dapat menghambat terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan yang bertujuan untuk mengubah keadaan hidup anaknya yang lebih baik. 18

BAB II KAJIAN TEORI

A. Bimbingan dan Konseling Anak Berkebutuhan Khusus 1. Pengertian anak berkebutuhan khusus Anak berkebutuhan khusus ditujukan pada segolongan anak yang memiliki kelainan atau perbedaan sedemikian rupa dari anak rata-rata normal dalam segi fisik, mental, emosi, sosial, atau gabungan dari ciri- ciri itu dan menyebabkan mereka mengalamai hambatan untuk mencapai perkembangan yang optimal sehingga mereka memerlukan layanan pendidikan khusus untuk mencapai perkembangan yang optimal. Menurut Kirk dan Gallagher 1989 serta Smith dan Ruth 1992 dalam Edi Purwanta, 2012: 111-112, mendefinisikan anak luar biasa atau anak berkebutuhan khusus sebagai anak yang berbeda dari anak- anak normal dalam beberapa hal yaitu: a ciri-ciri mental; b kemampuan pancaindera; c kemampuan komunikasi; d perilaku sosial; atau e sifat-sifat fisiknya. Menurut Arum 2005 dalam Yosfan Azwandi, 2007: 12, menjelaskan bahwa anak berkebutuhan khusus adalah anak yang dalam proses pertumbuhannya atau perkembangannya secara signifikan mengalami kelainan atau penyimpangan dalam hal fisik, mental-intelektual, sosial atau emosional dibandingkan dengan anak- anak seusianya. 19 Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa anak berkebutuhan khusus adalah anak yang memiliki perbedaan dari anak- anak normal dari segi fisik, mental, emosi dan mengalami hambatan dalam mencapai perkembangan yang optimal. 2. Klasifikasi anak berkebutuhan khusus Menurut Yosfan Azwandi 2007: 14, terdapat sepuluh jenis anak berkebutuhan khusus, yakni : a Anak dengan gangguan penglihatan b Anak dengan gangguan pendenganran c Anak dengan inteligensi rendah d Anak dengan gangguan gerak anggota tubuh e Anak dengan gangguan perilaku f Anak autisme g Anak berkesulitan belajar h Anak dengan gangguan komunikasi i Anak dengan inteligensi tinggi j Anak dengan gangguan pemusatan perhatian Kirk dan Gallagher 1986 dalam Edi Purwanta, 2012: 113, mengklasifikasikan anak dengan berkebutuhan khusus berdasarkan ciri-ciri sebagai berikut : a Perbedaan intelektual, lemah mental termasuk anak-anak yang berintelektual superior dan anak-anak yang lamban belajar