Zaman Jomon dan Zaman Yayoi Zaman Kofun Zaman Nara Zaman Heian Zaman Kamakura dan Zaman Muromachi Awal Zaman Edo

BAB II GAMBARAN UMUM MENGENAI KIMONO

2.1 Sejarah Singkat Kimono

Setiap negara pasti memiliki pakaian tradisional masing-masing.Di Jepang, salah satu pakaian tradisionalnya adalah kimono. Kimono cukup terkenal di dunia, hampir semua orang pernah melihatnya bahkan memakainya.Arti harfiah kimono 着 物 adalah baju atau sesuatu yang dikenakan ki berarti pakai, dan mono berarti barang. Kimono berkembang sesuai zamannya, berikut adalah sejarah kimono:

2.1.1 Zaman Jomon dan Zaman Yayoi

Kimono zaman Jomon dan zaman Yayoi berbentuk seperti baju terusan.Dari situs arkeologi tumpukan kulit kerang zaman Jomon ditemukan haniwa.Pakaian atas yang dikenakan haniwa disebut kantoi 貫頭衣.

2.1.2 Zaman Kofun

Universitas Sumatera Utara Pakaian zaman Kofun mendapat pengaruh dari daratan China, dan terdiri dari dua potong pakaian yaitu pakaian atas dan pakaian bawah.Haniwamengenakan baju atas seperti mantel yang dipakai menutupi kantoi.Pakaian bagian bawah berupa rok yang dililitkan di pinggang.Dari penemuanhaniwa terlihat pakaian berupa celana berpipa lebar seperti hakama.

2.1.3 Zaman Nara

Pada zaman Nara terjadi perubahan dalam cara mengenakan kimono. Apabila sebelumnya kerah bagian kiri harus berada di bawah kerah bagian kanan, sejak zaman Nara, kerah bagian kanan harus berada di bawah kerah bagian kiri. Cara mengenakan kimono dari zaman Nara terus dipertahankan hingga kini.Hanya orang meninggal dipakaikan kimono dengan kerah kiri berada di bawah kerah kanan.

2.1.4 Zaman Heian

Ada tiga jenis pakaian untuk pejabat pria pada zaman Heian:  Sokutai pakaian upacara resmi berupa setelan lengkap  I-kan pakaian untuk tugas resmi sehari-hari yang sedikit lebih ringan dari sokutai  Noshi pakaian untuk kesempatan pribadi yang terlihat mirip dengan i-kan Universitas Sumatera Utara 

2.1.5 Zaman Kamakura dan Zaman Muromachi

Pada zaman Sengoku, kekuasaan pemerintahan berada di tangan samurai.Samurai mengenakan pakaian yang disebutsuikan.Pakaian jenis ini nantinya berubah menjadi pakaian yang disebut hitatare.Pada zaman Muromachi, hitatare merupakan pakaian resmi samurai.Pada zaman Muromachi dikenal kimono yang disebut suō 素襖, yakni sejenis hitatare yang tidak menggunakan kain pelapis dalam.Ciri khas suō adalah lambang keluarga dalam ukuran besar di delapan tempat.

2.1.6 Awal Zaman Edo

Penyederhaan pakaian samurai berlanjut hingga zaman Edo.Pakaian samurai zaman Edo adalah setelan berpundak lebar yang disebut kamishimo.Satu setel kamishimo terdiri dari kataginu dan hakama. Di kalangan wanita, kosode menjadi semakin populer sebagai simbol budaya orang kota yang mengikuti tren busana. Tali pinggang kumihimo dan gaya mengikat obi di punggung mulai dikenal sejak zaman Edo. Hingga kini, keduanya bertahan sebagai aksesori sewaktu mengenakan kimono.

2.1.7 Akhir Zaman Edo