15
d Hubungan keluarga Hubungan keluarga yang dekat dan hangat akan lebih mempercepat
keterampilan komunikasi pada anak daripada hubungan keluarga yang tidak akrab.
Meskipun telah
dijelaskan bahwa
keterampilan komunikasi
dipengaruhi oleh beberapa faktor di atas, akan tetapi faktor-faktor tersebut bukan satu-satunya hal yang dapat mempengaruhi keterampilan seseorang.
Keterampilan komunikasi merupakan sebuah proses yang harus diupayakan. Artinya, bahwa keterampilan komunikasi dapat dipelajari, tidak tumbuh begitu
saja.
B. Kajian tentang Penerimaan Sosial
1. Pengertian Penerimaan Sosial Penerimaan sosial berarti dipilih sebagai teman untuk aktifitas dalam
kelompok dimana seseorang menjadi anggota. Ini merupakan indeks keberhasilan yang digunakan seseorang untuk berperan dalam kelompok
sosial dan menunjukkan derajat rasa suka anggota kelompok yang lain untuk bekerjasama atau bermain dengannya Hurlock, 1978: 293.
Menurut Chaplin 1995: 50 penerimaan sosial adalah pengakuan dan penghargaan terhadap nilai-nilai individu. Individu yang mendapatkan
penerimaan sosial akan merasa mendapatkan pengakuan dan penghargaan dari individu lain atau kelompok secara utuh.
16
Menurut Asher Parker dalam Andi Mappiere, 1982: 23, penerimaan sosial adalah suatu keadaan dimana individu itu disukai dan
diterima oleh teman lain didalam lingkungan, dan setiap individu diterima oleh individu lain secara penuh dan penerimaan semacam ini akan
menimbulkan perasaan aman. Berk 2003: 215 penerimaan sosial adalah kemampuan seseorang
sehingga ia dihormati oleh anggota kelompok lainnya sebagai partner sosial yang berguna. Kemampuan ini meliputi kemauan untuk menerima orang lain
sekurang-kurangnya sabar menghadapi, bersikap tenang, ramah tamah dan sebagainya. Penerimaan sosial dapat memudahkan dalam pembentukan
tingkah laku sosial yang diinginkan, reinforcement atau modeling dan pelatihan secara langsung dapat meningkatkan keterampilan sosial.
Berdasarkan paparan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa penerimaan sosial adalah suatu keadaan dimana individu diakui dan dihargai
oleh individu lain atau kelompok, sehingga individu tersebut merasa nyaman, aman dan dihargai keberadaannya.
2. Kategori Penerimaan Sosial Menurut Desmita 2009: 226 mengkategorikan penerimaan sosial
menjadi dua, yaitu anak yang populer dan anak yang tidak populer. a Anak yang populer
Hartup dalam Desmita 2009: 226 mencatat bahwa anak yang populer adalah anak yang ramah, suka bergaul, bersahabat, sangat peka secara
sosial, dan sangat mudah bekerjasama dengan orang lain. Popularitas juga
17
sering dihubungkan dengan IQ dan prestasi akademik. Anak yang populer lebih menyukai anak yang sedang daripada anak yang rajin.
b Anak yang tidak populer Anak yang tidak populer dapat dibedakan ke dalam dua tipe, yaitu anak-
anak yang ditolak rejected children, yaitu anak-anak yang tidak disukai oleh teman-teman sebaya mereka; anak-anak yang diabaikan neglected
children, yaitu anak yang menerima sedikit perhatian dari teman-teman sebaya mereka, tetapi bukan berarti mereka tidak disenangi oleh teman-
teman sebayanya. Sedangkan Hurlock 1978: 294 membagi kategori penerimaan sosial
ke dalam beberapa kelompok, yaitu: a
STAR, yaituanak yang dikagumi oleh hampir semua orang karena beberapa sifat yang menonjol
b ACCEPTED, yaitu anak yang disukai oleh sebagian besar anggota
kelompok, tetapi penerimaan yang diperoleh berangsur-angsur akan hilang jika si anak terus-menerus melakukan kesalahan.
c ISOLATE, yaituanak yang tidak mempunyai sahabat di antara teman
sebayanya. Ada dua jenis “isolate”; “voluntary isolate” yang menarik
diri dari kelompok karena kurang memiliki minat untuk menjadi anggota atau untuk mengikuti aktivitas kelompok
; “involuntary isolate” yag ditolak oleh kelompok meskipun dia ingin menjadi
anggota kelompok tersebut.
18
d FRINGER, orang yang terletak pada garis batas penerimaan sosial.
Aak dalam kategori ini bisa kehilangan penerimaan yang dia peroleh melalui tindakan atau ucapan tentang sesuatu yang dapat menyebabkan
kelompok berbalik menentang dia. e
CLIMBER, yaitu anak yang diterima dalam suatu kelompok tetapi ingin memperoleh penerimaan dalam kelompok yang secara sosial
lebih disukai. f
NEGLECTEE, adalah orang yang tidak disukai tetapi juga tidak dibenci. Dia diabaikan karena dia pemalu, pendiam, dan tidak
termasuk ke dalam kategori tertentu. 3. Kesadaran Akan Penerimaan Sosial
Hurlock 1978: 296 menjelaskan bahwa kesadaran anak tentang sejauh mana mereka diterima oleh anggota kelompok sosial timbul dari
berbagai sumber, antara lain sebagai berikut: a Dari ekspresi wajah atau nada suara seseorang
b Perlakuan yang diterima anak dari orang lain c Bila orang lain bersedia melakukan apa yang diinginkan oleh si anak
d Bila dengan sukarela orang lain meniru cara bicara, perilaku, atau pakaian si anak
e Anak yang memiliki banyak teman bermain atau sahabat f Dari apa yang dikatakan orang lain kepada mereka atau tentang
mereka g Sebutan yang digunakan orang lain terhadap mereka
19
Hal-hal tersebut dapat digunakan sebagai acuan untuk mengukur seberapa besar penerimaan sosial yang diperoleh anak. Anak akan menyadari
dirinya diterima atau tidak oleh kelompoknya. 4. Dampak Penerimaan Sosial
Penerimaan sosial yang diperoleh individu dalam suatu kelompok akan mempengaruhi perkembangan sosial pada tahap perkembangan selanjutnya.
Anak yang diterima dengan baik memiliki peluang yang lebih banyak untuk berpartisipasi dalam kegiatan kelompok teman sebaya, dibandingkan dengan
anak yang tidak diterima dengan baik, mereka akan memperoleh kesempatan untuk mempelajari ketrampilan sosial. Lebih lanjut,Hurlock 1978: 298
menguraikan dampak penerimaan sosial pada anak adalah sebagai berikut: a Anak yang diterima akan merasa senang dan aman
b Anak yang diterima akan mengembangkan konsep diri yang menyenangkan
c Anak yang diterima akan memperoleh kesempatan untuk mempelajari berbagai pola perilaku yang diterima secara sosial dan keterampilan
sosial yang membantu keseimbagan mereka dalam situasi sosial d Anak yang diterima akan bebas secara mental untuk mengalihkan
perhatian mereka ke luar dan untuk menaruh minat pada orang atau sesuatu di luar diri mereka.
e Anak yang diterima akan dapat menyesuaikan diri terhadap harapan kelompok dan tidak mencemooh tradisi sosial
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa anak yang diterima oleh kelompok sosialnya akan merasa aman, nyaman, berarti dan
dihargai keberadaannya. Perasaan demikian dapat menimbulkan rasa percaya diri yang tinggi pada anak.
20
5. Dampak Penolakan Sosial Anak-anak yang ditolak kemungkinan untuk memperlihatkan perilaku
agresif, hiperaktif, kurang perhatian atau ketidakdewasaan, sehingga sering bermasalah dalam perilaku dan akademis di sekolah Putallaz dan Waserman,
1990, dalam Desmita, 2009: 226. Akan tetapi, tidak semua anak yang ditolak bersifat agresif, kira-kira 10 hingga 20 anak yag ditolak adalah anak yang
pemalu Santrock, 1996 dalam Desmita, 2009: 226. Hurlock 1978: 307 juga menjelaskan tentang dampakdari penolakan
sosial adalah sebagai berikut ini: a Akan merasa kesepian karena kebutuhan sosial mereka tidak
terpenuhi. b Anak merasa tidak bahagia dan tidak aman.
c Anak mengembangkan konsep diri yang tidak menyenangkan, yang dapat menimbulkan penyimpangan kepribadian.
d Kurang memiliki pengalaman belajar yang dibutuhkan untuk menjalani proses sosialisasi.
e Akan merasa sangat sedih, karena tidak memperoleh kegembiraan yang dimiliki teman sebaya mereka.
f Sering mencoba memaksakan diri untuk memasuki kelompok dan ini akan meningkatkan penolakan kelompok terhadap mereka
semakin memperkecil peluang mereka untuk mempelajari berbagai keterampilan sosial.
g Akan hidup dalam ketidakpastian tentang reaksi sosial terhadap mereka, dan ini akan menyebabkan mereka cemas, takut, dan
sangat peka. h Sering melakukan penyesuaian diri secara berlebihan, dengan
harapan akan meningkatkan penerimaan sosial mereka. Pengabaian dan penolakan dari teman sebaya juga dapat
mengakibatkan para remaja merasa kesepian dan timbul rasa permusuhan yang selanjutnya berhubungan dengan kesehatan mental individu dan masalah
kriminal Santrock, 2003: 220.
21
Penolakan sosial pada anak dapat menimbulkan permasalahan- permasalahan yang berakibat pada gangguan mental dan kepribadian, serta
perkembangan sosial anak. 6. Ketetapan Penerimaan Sosial
Menurut Hurlock 1978: 299 menjelaskan bahwa ketetapan persistensi kedudukan penerimaan sosial dapat dijelaskan melalui berbagai
cara, enam diantaranya yang sangat penting untuk diperhatikan antara lain: a Karakteristik kepribadian yang menimbulkan penerimaan, penolakan,
atau pengabaian cenderung tetap stabil atau menguat ketika anak berajak dewasa
b Nilai-nilai yang mendasar, seperti kejujuran, sportivitas, keberanian, dan kemurahan hati, yang digunakan orang untuk menilai anak tetap
stabil c Dalam suatu kelompok anak memperoleh reputasi, meskipun mereka
berubah, biasanya reputasi mereka tidak ikut berubah. d Semakin banyak hubungan yang dilakukan anak terhadap anggota
kelompoknya dan semakin akrab hubungan tersebut, semakin besar peluang mereka untuk tetap memiliki status yang stabil di dalam
kelompok e Latar belakang yang baik dipandang dari sudut status sosial ekonomi
keluarga f Anak yang telah matang dan mampu menilai diri mereka secara
realistis
22
7. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Sosial Menurut Rita Eka Izzaty dkk 2008: 126 penerimaan sosial social
acceptance dalam kelompok remaja sangat bergantung pada: a kesan pertama, b penampilan yang menarik, c partisipasi sosial, d perasaan humor
yang dimiliki, e keterampilan berbicara dan f kecerdasan. Leary Miller, 2001: 21 mengusulkan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi seseorang
mendapatkan penerimaan sosial diantaranya kompetensi sosial, penampilan fisik, pelanggaran aturan interaksi individu, dan sejauh mana individu
membosankan atau tidak menarik sebagai mitra dalam interaksi sosial. Sedangkan menurut Hurlock 1991: 217 ada beberapa faktor yang
menyebabkan remaja diterima atau ditolak oleh teman sebaya, adalah sebagai berikut:
a Faktor-faktor yang menyebabkan seorang remaja diterima oleh teman sebaya:
1 Kesan pertama yang menyenangkan sebagai akibat dari penampilan yang menarik perhatian, sikap yang tenang, dan
gembira. 2 Reputasi sebagai seorang yang sportif dan menyenangkan.
3 Penampilan diri yang sesuai dengan penampilan teman-teman sebaya.
4 Perilaku sosial yang ditandai oleh kerja sama, tanggung jawab, panjang akal, kesenangan bersama orang-orang lain, bijaksana dan
sopan. 5 Matang, terutama dalam hal pengendalian emosi serta kemauan
untuk mengikuti peraturan-peraturan. 6 Sifat kepribadian yang menimbulkan penyesuaian sosial yang baik
seperti jujur, setia, tidak mementingkan diri sendiri dan ekstraversi. 7 Status sosial ekonomi yang sama atau sedikit di atas anggota-
anggota lain dalam kelompoknya dan hubungan yang baik dengan anggota-anggota keluarga.
23
8 Tempat tinggal yang dekat dengan kelompok sehingga mempermudah hubungan dan partisipasi dalam pelbagai kegiatan
kelompok.
b Faktor-faktor yang dapat menyebabkan seorang remaja ditolak oleh kelompok sebayanya:
1 Kesan pertama yang kurang baik karena penampilan diri yang kurang menarik atau sikap menjauhkan diri, yang mementingkan
diri sendiri. 2 Terkenal sebagai seorang yang tidak sportif.
3 Penampilan yang tidak sesuai dengan standar kelompok dalam hal daya tarik fisik atau tentang kerapihan.
4 Perilaku sosial yang ditandai oleh perilaku menonjolkan diri, mengganggu dan menggertak orang lain, senang memerintah, tidak
dapat bekerja sama dan kurang bijaksana. 5 Kurangnya
kematangan, terutama
kelihatan dalam
hal pengendalian
emosi, ketenangan,
kepercayaan diri
dan kebijaksanaan.
6 Sifat-sifat kepribadian yang mengganggu orang lain seperti mementingkan diri sendiri, keras kepala, gelisah dan mudah marah.
7 Status sosioekonomis berada di bawah status sosioekonomis kelompok dan hubungan yang buruk dengan anggota-anggota
keluarga. 8 Tempat
tinggal yang
terpencil dari
kelompok atau
ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam kegiatan kelompok karena tanggung jawab keluarga atau karena bekerja sambilan.
Selain itu Hurlock 1978 : 178 juga mengatakan bahwa anak yang mampu berkomunikasi dengan baik akan diterima lebih baik oleh kelompok
sosial dan mempunyai kesempatan yang lebih baik untuk memerankan kepemimpinannya ketimbang anak yang kurang mampu berkomunikasi atau
yang takut menggunakannya. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor
yang mempengaruhi penerimaan sosial antara lain penampilan, keterampilan berkomunikasi, sikap atau perilaku, sifat atau kepribadian, kematangan emosi,
interaksi sosial, dan partisipasi sosial.
24
C. Kajian tentang Ekstrakurikuler Pleton Inti