52
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Hasil Penelitian
Pada bab ini disajikan hasil penelitian dan pembahasn hasil penelitian mengenai hubungan antara keterampilan komunikasi dengan penerimaan sosial
dalam ekstrakurikuler Pleton Inti di SMA Negeri 1 Kalasan. Pembahasan hasil penelitian dilakukan dengan mendeskripsikan hasil temuan di lapangan
berdasarkan pendapat ahli yang sudah dikaji. Sebelum deskripsi mengenai hasil temuan di lapangan disampaikan, terlebih dahulu dipaparkan mengenai lokasi
penelitian, waktu penelitian dan deskripsi data hasil penelitian. 1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Kalasan yang terletak di Bogem, Kepatihan, Kalasan, Sleman. Jumlah seluruh anggota ekstakurikuler
Pleton Inti di SMA Negeri 1 Kalasan pada tahun ajaran 20162017 adalah 48 siswa.
2. Deskripsi Waktu Penelitian Pelaksanaan penelitian yaitu pada hari Rabu tanggal 11 November 2015
pukul 15.00 WIB. Pengambilan data dilakukan pada saat latihan ekstrakurikuler Pleton Inti di SMA Negeri 1 Kalasan.
3. Deskripsi Subyek Penelitian Subyek pada penelitian ini adalah anggota esktrakurikuler Pleton Inti di
SMA Negeri 1 Kalasan dengan jumlah populasinya adalah 48 siswa yang terdiri dari 70 siswa kelas X dan 26 siswa kelas XI. Sampel ditentukan
53
dengan menggunakan teknik stratified proportional random sampling, sehingga diperoleh sampel sebanyak 48 siswa. Pengumpulan data dilakukan
menggunakan skala keterampilan komunikasi dan skala penerimaan sosial yang disebar kepada 48 siswa anggota ekstrakurikuler pleton Inti.
4. Deskripsi Data Penelitian Deskripsi data merupakan deskripsi mengenai hasil analisis dari skala
keterampilan komunikasi dan skala penerimaan sosial. Skala tersebut digunakan untuk mengetahui tingkat keterampilan komunikasi dan
penerimaan sosial anggota ekstrakurikuler Pleton Inti di SMA Negeri 1 Kalasan. Berikut ini pemaparan data dari skala keterampilan komunikasi dan
penerimaan sosial : a Keterampilan Komunikasi
Deskripsi data dari skala variabel keterampilan komunikasi telah diukur menggunakan skala keterampilan komunikasi yang dikembangkan
dengan menggunakan empat pilihan jawaban. Skala ini disajikan dalam 37 butir pernyataan dengan skor jawaban tertinggi adalah 4 dan skor
jawaban terendah adalah 1. Deskripsi hasil penilaian skala keterampilan komunikasi dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 8. Deskripsi Penilaian Skala Keterampilan Komunikasi Variabel
Jumlah Item Statistik
Empirik Keterampilan
Komunikasi 37
Skor Minimum 37
Skor Maksimum
148 Mean
92,5 Std. Deviation
18,5
54
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui data empirik skor terendah untuk skala keterampilan komunikasi yaitu 37 dan skor tertinggi
148, skor rata-rata mean dari skala ini adalah 92,5. Kemudian skor Std. Deviation adalah 18,5. Hasil di atas digunakan untuk menyusun distribusi
frekuensi kategorisasi keterampilan komunikasi yang dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 9. Distribusi Frekuensi Kategorisasi dan Tingkat Keterampilan Komunikasi
Kategori Rumus
Hasil Perhitungan
Skor Interval
Skor Frekuensi
Presentase
Sangat Rendah
37 - 59,2
Rendah 59,2 - 81,4
Sedang 81,4 - 103,6
4 8,33
Tinggi
103,6 - 125,8 42
89,36 Sangat
Tinggi 125,8
– 148 2
4,16 Total
48 100
Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa tidak ada siswa yang termasuk dalam kategori sangat rendah dan rendah, 4 siswa
yang termasuk ke dalam kategori sedang dengan presentase 8,33 ,42 siswa termasuk dalam kategori tinggi dengan presentase 89,36 , dan 2
siswa termasuk dalam kategori sangat tinggi dengan presentase 4,16 . Dengan kata lain, tidak ada siswa yang memiliki keterampilan
komunikasi tergolong rendah dan sangat rendah, empat siswa memiliki tingkat keterampilan komunikasi sedang, 42 siswa memiliki tingkat
55
keterampilan komunikasi tinggi dan terdapat 2 siswa yang memiliki tingkat keterampilan komunikasi sangat tinggi. Jadi, dapat disimpulkan
bahwa tingkat keterampilan komunikasi pada hampir seluruh anggota ekstrakurikuler Pleton Inti di SMA Negeri 1 Kalasan termasuk dalam
kategori tinggi. Persentase dari tiap indikator keterampilan komunikasi dapat
dilihat pada tabel berikut: Tabel 10. Persentase Tiap Indikator Variabel Keterampilan Komunikasi
Variabel Aspek
Indikator Persentase
Keterampilan Komunikasi
Keterampilan berbicara
Kemampuan berbicara dengan anggota lain
79 Kemampuan menyusun kata-
kata 75
Kemampuan mengungkapkan ide, gagasan dan perasaan
78 Keterampilan
mendengar Kemampuan mendengar secara
aktif 81
Memahami pesan yang diberikan orang lain
74 Keterampilan
komunikasi non verbal
Ekspresi wajah yang ditampilkan
85 Sikap diam
69 Keterbukaan
diri Kemampuan untuk jujur
81 Kemampuan untuk terbuka
kepada orang lain 76
Penerimaan terhadap
orang lain Kemampuan untuk menerima
kritik dari orang lain 79
Menghargai pendapat orang lain
71 Mampu memahami gagasan
dari sudut pandang orang lain 77
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui presentase dari tiap-tiap indikator antara lain pada indikator kemampuan berbicara dengan
56
anggota lain adalah 79 , indikator kemampuan menyusun kata-kata adalah 75 , kemampuan mengungkapkan ide dan gagasan adalah 78 ,
kemampuan mendengar secara aktif adalah 81 , memahami pesan yang diberikan orang lain adalah 74 , kemampuan menampilkan ekspresi
wajah adalah 85 , sikap diam adalah 69 , kemampuan untuk jujur adalah 81 , kemampuan untuk terbuka adalah 76 , kemampuan untuk
menerima kritik dari orang lain adalah 79 , menghargai pendapat orang lain adalah 71 , kemampuan untuk memahami pendapat dari sudut
pandang orang lain adalah 77 dari yang diharapkan. Jadi dapat disimpulkan bahwa indikator yang memperoleh presentase terbaik adalah
kemampuan menampilkan ekspresi wajah dan indikator dengan presentase terendah adalah sikap diam. Dengan demikian, indikator yang
perlu ditingkatkan adalah sikap diam yang terdapat dalam aspek keterampilan komunikasi non verbal.
b Penerimaan Sosial Deskripsi data dari skala variabel penerimaan sosial telah diukur
menggunakan skala penerimaan sosial yang dikembangkan dengan menggunakan empat pilihan jawaban. Skala ini disajikan dalam 44 butir
pernyataan. Deskripsi hasil penilaian skala penerimaan sosial dapat dilihat pada tabel berikut :
57
Tabel 11. Deskripsi Penilaian Skala Penerimaan Sosial Variabel
Jumlah Item Statistik
Empirik Penerimaan
Sosial 44
Skor Minimum 44
Skor Maksimum
176 Mean
110 Std. Deviation
22
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui data empirik skor terendah untuk skala penerimaan sosial yaitu 44 dan skor tertinggi 176,
skor rata-rata mean dari skala ini adalah 110. Kemudian skor Std. Deviation adalah 22. Kemudian, disusun distribusi frekuensi kategorisasi
penerimaan sosial yang dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 12. Distribusi Frekuensi Kategorisasi dan Tingkat Penerimaan
Sosial
Kategori Rumus
Hasil Perhitungan
Skor Interval
Skor Frekuensi
Presentase
Sangat Rendah
44 – 70,4
Rendah 70,4
– 96,8
Sedang
96,8 –123,2
3 6,25
Tinggi
123,2 –149,6
41 85,41
Sangat Tinggi
149,6 – 176
4 8,33
Total 48
100 Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa tidak ada
siswa yang termasuk dalam kategori sangat rendah dan rendah, 3 siswa termasuk dalam kategori sedang dengan presentase 6,25 , 41 siswa
termasuk dalam kategori tinggi dengan presentase 85,41 , 4 siswa
58
termasuk dalam kategori sangat tinggi dengan presentase 8,33 . Dengan kata lain tidak ada siswa yang memiliki tingkat penerimaan sosial sangat
rendah dan rendah, 3 siswa memiliki tingkat penerimaan sosial sedang, 41 siswa memiliki tingkat penerimaan sosial tinggi dan 4 siswa memiliki
tingkat penerimaan sosial sangat tinggi. Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa tingkat penerimaan sosial pada hampir seluruh anggota
ekstrakurikuler Pleton Inti di SMA Negeri 1 Kalasan termasuk dalam kategori tinggi.
Persentase dari tiap indikator keterampilan komunikasi dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 13. Persentase Tiap Indikator Variabel Penerimaan Sosial Variabel
Aspek Indikator
Persentase
Penerimaan Sosial
Penampilan Rapi, bersih dan menarik
75 Sesuai dengan standar
kelompok 83
Keterampilan berkomunikasi
Kemampuan menjalin komunikasi yang baik
79 Mempunyai kesempatan yang
lebih baik untuk memerankan kepemimpinannya
76 Sikap atau
Perilaku Kemampuan untuk
bekerjasama 82
Sopan 82
Sifat atau kepribadian
Kejujuran 76
Bertanggung jawab 76
Kematangan emosi
Mampu mengendalikan emosi
73 Tidak mementingkan diri
sendiri 73
Bersedia mematuhi peraturan yang berlaku
79 Interaksi sosial Aktif dalam bergaul
77 Partisipasi
Sosial Kehadiran dan keterlibatan
82
59
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa pada indikator penampilan rapi, bersih dan menarik memperoleh presentase sebesar 75
, nilai pada indikator berpenampilan sesuai dengan standar kelompoknya adalah 83 , kemampuan menjalin komunikasi yang baik
adalah 79 , kesempatan untuk memerankan kepemimpinannya adalah 76 , kemampuan untuk bekerjasama adalah 82 , pada indikator sopan
adalah 82 , pada indikator jujur adalah 76 , bertanggung jawab adalah 76 , mampu mengendalikan emosi adalah 73 , tidak mementingkan
diri sendiri adalah 73 , bersedia mematuhi peraturan yang berlaku adalah 79 , aktif dalam bergaul adalah 77 , dan partisipasi sosial
adalah 82 . Jadi, dapat disimpulkan bahwa indikator yng memperoleh presentase terbaik adalah indikator berpenampilan sesuai dengan standar
kelompoknya, dan presentase terendah adalah indikator mampu mengendalikan emosi dan tidak mementingkan diri sendiri.
5. Uji Prasyarat Analisis a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah skor variabel yang diteliti mengikuti distribusi normal atau tidak. Teknik yang
digunakan adalah uji One Sample Kolmogorov-Smirnov Test melalui program SPSS for Windows 16 Version. Kaidah yang digunakan adalah
jika p 0,05 maka sebarannya normal dan sebaliknya apabila p ≤ 0,05 maka sebarannya tidak normal. Hasil uji normalitas dapat dilihat dalam
tabel berikut :
60
Tabel 14. Hasil Uji Normalitas Instrumen Keterampilan Komunikasi
Keterampilan Komunikasi N
48 Normal Parameters
a
Mean 114.4792
Std. Deviation 7.71566
Most Extreme Differences
Absolute .077
Positive .077
Negative -.072
Kolmogorov-Smirnov Z .535
Asymp. Sig. 2-tailed .937
Tabel 15. Hasil Uji Normalitas Instrumen Penerimaan Sosial
Penerimaan Sosial N
48 Normal Parameters
a
Mean 136.8542
Std. Deviation 10.83530
Most Extreme Differences
Absolute .109
Positive .099
Negative -.109
Kolmogorov-Smirnov Z .757
Asymp. Sig. 2-tailed .615
Hasil analisis uji normalitas angket keterampilan komunikasi di atas ditunjukkan pada nilai p Asymp. Sig. 2-tailed yaitu 0,937,
sedangkan hasil uji normalitas pada angket penerimaan sosial diperoleh nilai p = 0,615. Masing-masing angket tersebut memiliki nilai p
0,05. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kedua angket tersebut
berdistribusi normal.
61
b. Uji linearitas Uji linearitas dimaksudkan untuk mengetahui bentuk hubungan
antara variabel bebas dengan variabel terikat. Uji linearitas dalam pelaksanaanya menggunakan uji linearitas melalui program SPSS
forWindows 16 Version . Kaidah yang digunakan adalah jika p ≤ 0.05
maka hubungan antara keduanya adalah linear dan sebaliknya apabila p 0.05 maka hubungan antara kedua variabel tidak linear. Hasil tes uji
linearitas dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 16. Hasil Uji Linearitas
Sum of Squares Df
Mean Square
F Sig.
penerimaan sosial
keterampilan komunikasi
Between Groups Combined 4859.779 24 202.491
7.076 .000 Linearity
1996.242 1 1996.242 69.756 .000 Deviation from
Linearity 2863.537 23 124.502
4.351 .000 Within Groups
658.200 23 28.617
Total 5517.979 47
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai signifikansi pada deviation from linearity untuk variabel keterampilan komunikasi
dan penerimaan sosial ditunjukkan dengan nilai F sebesar 4,351 dengan signifikansi nilai p = 0,000. Jadi dari hasil uji linearitas tersebut diperoleh
nilai p 0,05. Hal tersebut menunjukkan bahwa hubungan antara variabel bebas keterampilan komunikasi dengan variabel terikat
penerimaan sosial adalah linear.
62
c. Uji Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara atas masalah yang
dirumuskan. Hipotesis dalam penelitian ini adalah “Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara keterampilan komunikasi dengan
penerimaan sosial dalam kelompok ekstrakurikuler pleton Inti di SMA Negeri 1 Kalasan
”, hipotesis ini disebut sebagai hipotesis alternatif Ha, sedangkan hipotesis ditolak Ho pada penelitian ini adalah “Tidak
terdapat hubungan positif antara keterampilan komunikasi dengan penerimaan sosial dalam kelompok ekstrakurikuler Pleton Inti di SMA
Negeri 1 Kalasan”. Untuk
mengetahui hubungan
antara keterampilan
komunikasidengan penerimaan sosial dalam kelompok ekstrakurikuler Pleton Inti di SMA Negeri 1 Kalasan digunakan metode korelasi product
moment dengan menggunakan fasilitas Computer program SPSS for Windows seri 16.Hasil uji hipotesis tersebut dapat dilihat pada tabel
berikut : Tabel 17. Hasil Uji Hipotesis
Keterampilan Komunikasi
Penerimaan Sosial
Keterampilankom unikasi
Pearson Correlation 1
.601 Sig. 2-tailed
.000 N
48 48
Penerimaansosia l
Pearson Correlation .601
1 Sig. 2-tailed
.000 N
48 48
63
Keterampilan Komunikasi
Penerimaan Sosial
Keterampilankom unikasi
Pearson Correlation 1
.601 Sig. 2-tailed
.000 N
48 48
Penerimaansosia l
Pearson Correlation .601
1 Sig. 2-tailed
.000 N
48 48
. Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed.
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh koefisien korelasi antara keterampilan komunikasi dengan penerimaan sosial sebesar 0,601 dan
signifikansi sebesar 0,000 pada taraf signifikansi 1 . Hal tersebut menunjukkan hubungan yang sangat signifikan. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa hipotesis alternatif Ha yang berbunyi “Terdapat
pengaruh yang
positif dan
signifikan antara
keterampilan komunikasidengan penerimaan sosial dalam kelompok ekstrakurikuler
pleton Inti di SMA Negeri 1 Kalasan ”diterima.
Besarnya koefisien korelasi di atas dapat diartikan bahwa kedua variabel memiliki hubungan yang cukup erat. Nilai + yang diperoleh
menunjukkan hubungan yang positif di antara kedua variabel tersebut. Dengan kata lain, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi keterampilan
komunikasi semakin tinggi pula penerimaan sosial yang diperoleh anggota ekstrakurikuler Pleton Inti di SMA Negeri 1 Kalasan, sebaliknya, semakin
rendah keterampilan komunikasi maka semakin rendah pula penerimaan
64
sosial yang diperoleh anggota ekstrakurikuler Pleton Inti di SMA Negeri 1 Kalasan.
B. Pembahasan Hasil Penelitian