Hasil Belajar TINJAUAN PUSTAKA

10 menangkap rangsanagan; otak yang digunakan untuk mentransformasikan hasil penginderaannya ke dalam memori yang komplek, dan syarat atau otot yang digunakan untuk menampoilkan kinerja yang menunjukan apa yang telah dipelajari. 2. Rangsangan stimulus. Peristiwa yang merangsang penginderaan pembelajar disebut situasi stimulus. Dalam kehidupan seseorang terdapat banyak stimulus yang berada di lingkungannya. Suara, sinar, warna, panas, dingin, tanaman, gedung, dan orang adalah stimulus yang selaku berada di lingkungan seseorang. Agar pembelajar mampu belajar optimal, ia harus memfokuskan pada stimulus tertentu yang diminati. 3. Memori. Memori pembelajar berisi pelbagai kemampuan yang berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dihasilkan dari aktifitas belajar sebelumnya. 4. Respon. Tindakan yang dihasilkan dari aktualisasi memori disebut respon. Pembelajar yang sedang mengamati stimulus, maka memori yang ada di dalam dirinya kemudian memberikan respon terhadap stimulus tersebut. Respon dalam pembelajaran diamati pada akhir proses belajar yang disebut perubahan perilaku atau perubahan kinerja perfomance

2.3 Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya atau perubahan perilaku yang diperoleh siswa setelah mengalami aktivitas belajar. Benyamin S. Bloom Gay 1985: 72-76; Gagne dan Berliner 1984: 57-60 mengusulkan tiga taksonomi yang disebut 11 dengan ranah belajar, yaitu : ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik. Belajar fisika akan berhasil bila proses belajarnya berjalan baik yaitu melibatkan intelektual peserta didik secara optimal. Peristiwa belajar yang kita kehendaki bisa tercapai jika faktor berikut ini dapat di kelola sebaik-baiknya yaitu : a. Peserta didik. Kegagalan atau keberhasilan sangatlah tergantung kepada peserta didik. Kemampuan dan kesiapan serta pemahaman peserta didik terhadap bahan yang diberikan guru mendukung sekali tingkat keberhasilan dalam proses belajar mengajar. b. Pengajar. Kemampuan pengajar dalam menyampaikan materi fisika sekaligus materi yang dapat diajarkan sangat mempengaruhi terjadinya proses belajar mengajar, kepribadian, pengalaman dan motivasi pengajar dalam mengajar fisika yang berpengaruh terhadap efektifitas proses belajar c. Prasarana dan Sarana Prasarana yang “ mapan “ seperti ruangan yang sejuk dan bersih, tempat duduk yang nyaman, biasanya lebih memperlancar jalannya proses belajar mengajar. Demikian pula sarana yang lengkap dan alat bantu belajar serta penyediaan sumber belajar akan meningkatkan kualitas belajar peserta didik. d. Penilaian assessment Penilaian digunakan selain untuk melihat bagaimana hasil belajarnya juga untuk mengetahui interaksi antara pengajar dan peserta didik. Penilaian merupakan pengumpulan informasi tentang kualitas dan kuantitas suatu 12 perubahan pada seseorang, kelompok guru atau administrator. Penilaian erat kaitannya dengan evaluasi. Dalam Johnson, dituliskan bahwa kita dapat melaksanakan penelitian tanpa evaluasi, tetapi kita tidak dapat melakukan evaluasi tanpa assesmentpenilaian. Idealnya penilaian dilkukan secara terus menerus.

2.4 Minat belajar