Memperjuangkan Keadilan Mengembangkan Keadilan dan Kejujuran
Pendidikan Agama Katolik Budi Pekerti 161
a. Ketidakadilan gender Menilai seseorang dari jenis kelaminnya. Misalnya kehadiran
seorang anak laki-laki diharapkan dapat melanjutkan garis keturunan keluarga, maka kelahiran anak laki-laki lebih
diharapkan daripada kehadiran anak perempuan. Demikian juga dalam dunia kerja, tenaga laki-laki lebih dihargai bukan
karena kemampuannya tetapi karena jenis kelaminnya.
b. Ketidakadilan dalam bidang politik Misalnya, para penguasa bertindak sewenang-wenang
dalam menjalankan kekuasaannya. Membuat aturan yang menguntungkan dirinya sendiri maupun kelompoknya dengan
mengorbankan kepentingan rakyat.
c. Ketidakadilan dalam bidang hukum Sering kita saksikan di televisi para koruptor yang mencuri
uang rakyat dan negara dengan jumlah yang sangat besar diperlakukan bagai seorang aktor, yang dapat tampil dengan
senyum memakai pakaian yang mahal dan rapi. Bandingkan dengan seorang pencuri kelas teri, tampil seperti seorang
pesakitan dengan pakaian yang lusuh dan badan babak belur. Hukum kadang tidak berpihak pada rakyat kecil, orang kaya
dengan uangnya dapat membolak-balikkan hukum sesuai dengan keinginannya. Bayangkan jika seorang pencuri satu
EXDKVHPDQJNDKDUXVGLDQFDPKXNXPDQWDKXQKWWSZZZ Surabaya.detik.com, sedangkan seorang isteri aparat
menggelapkan uang miliaran rupiah diganjar hukuman 10 bulan Meteor, Jogja. Jumat, 19 Maret 2010. Adilkah itu? Masih
sering kita dengar pula hak-hak orang miskin dan terpinggirkan dirampas begitu saja, namun orang yang punya kuasa dan
jabatan sekali pun melakukan kesalahan besar dilindungi dan dibebaskan dari hukuman.
d. Ketidakadilan dalam bidang ekonomi Para buruh diperlakukan seperti budak, tenaganya dieksploitasi
dengan kompensasi upah yang rendah, komersialisasi para TKI dan TKW, sehingga terjadilah jurang yang cukup dalam antara
si kaya dan si miskin. Pembangunan belum merata, hasilnya
162 Kelas IX SMP
baru dinikmati oleh mereka yang bermodal kuat sehingga mereka akan semakin kaya, sedangkan yang miskin hanya
menjadi penonton dan hidupnya semakin terpuruk dalam jurang kemiskinan.
Bentuk-bentuk ketidakadilan semacam itu terjadi karena keserakahan manusia dan ditunjang oleh struktur di dalam masyarakat yang
menguntungkan para pemodal dan orang-orang kaya. Sehingga, mereka yang miskin akan semakin terpuruk dalam ketidakberdayaan
dari berbagai bidang kehidupan, sosial, ekonomi, politik, hukum, dan sebagainya.
Bagaimana pandangan Kristiani tentang keadilan?
Menurut iman Kristiani, keadilan berarti memberikan kepada orang lain apa yang menjadi haknya. Keadilan berkaitan dengan keseimbangan
antara hak dan kewajiban setiap orang di dalam masyarakat. Keadilan tidak lepas dari tanggung jawab kita untuk bertindak terhadap orang-
orang lain dengan cara yang dapat menjamin setiap orang menerima apa yang perlu untuk keberadaan hidup mereka. Oleh karena itu, di
dalam iman Kristiani tindakan keadilan selalu dihubungkan dengan kebijaksanaan bdk. 1Raj 3: 16-28. Sebagai orang Kristiani, kita
seharusnya memahami tentang keadilan yang sebenarnya, yaitu bersikap adil tanpa melihat siapa, kapan, dari mana, kedudukan,
maupun kaya atau miskin, karena Allah memberikan keadilan apa adanya.
Perjuangan menegakkan keadilan secara konkret dapat kita lakukan, misalnya dengan bertindak tanpa diskriminasi, tidak merampas milik
orang lain puas dengan apa yang kita miliki, bantuan langsung pada orang-orang yang mengalami ketidakadilan, atau membagikan barang
yang kita punyai kepada mereka yang membutuhkan. Perjuangan melawan ketidakadilan merupakan tuntutan iman Kristiani, yakni
membangun hubungan yang konstruktif dan membebaskan semua orang. Dengan cara inilah, hidup yang tenteram dan damai dapat kita
rasakan karena semua orang mengalami perlakuan adil.
Bagaimana usaha yang dapat kita lakukan untuk mengusahakan keadilan di dalam lingkungan atau di sekolah kita?
Usaha yang dapat kita lakukan antara lain:
Pendidikan Agama Katolik Budi Pekerti 163
1 Mencoba untuk berteman dengan semua orang tanpa membedakan. 2 Menghargai karya dari orang lain.
3 Menghargai hak setiap orang. 4 Tidak merampas milik orang lain.
5 Memberikan bantuan langsung pada orang-orang yang mengalami ketidakadilan.
6 Membagikan barang atau materi yang kita miliki kepada mereka yang membutuhkan, dan lain sebagainya.