Pendidikan Agama Katolik Budi Pekerti 135
dianggap biasa-biasa saja, kurang mendapat penghargaan yang semestinya, padahal belum tentu mereka yang berpenampilan
sederhana dan apa adanya lebih rendah. Perhatikan para koruptor yang berpenampilan serba mewah ternyata mereka
adalah para perampok uang rakyat dan negara. Apakah mereka masih pantas disebut tokoh yang menjunjung tinggi martabat
manusia?
Selain hal tersebut kalau kita perhatikan dalam hidup sehari- hari, masih banyak contoh perilaku yang merendahkan martabat
manusia, misalnya:
a. Bertindak semena-mena terhadap teman di sekolah karena tidak menuruti keinginan kita.
b. Merasa diri paling hebat, dan menganggap orang lain lebih rendah.
c. Memperlakukan pembantu di rumah seperti budak, tenaganya diperas dan diberi upah yang tidak wajar, kalau salah dibentak-
EHQWDNEDKNDQWLGDNMDUDQJPHUHNDGLOXNDLVHFDUD¿VLN Contoh yang lainnya seperti penculikan, penjualan manusia,
pemerkosaan, dan sebagainya. Sikap-sikap dan tindakan-tindakan tersebut sama sekali tidak
menghargai hidup manusia. Manusia tidak diperlakukan sebagai manusia, melainkan menjadi alat untuk kepentingan lain. ”Puncak”
perendahan nilai luhur hidup manusia terjadi melalui praktik pembunuhan, aborsi, bunuh diri atau juga euthanasia. Tindakan-
tindakan ini bahkan bukan hanya tidak menghargai nilai luhur hidup manusia, melainkan merampasnya.
3. Pandangan Kristiani tentang Keluhuran Martabat Manusia
Allah menciptakan manusia sebagai makhluk yang memiliki martabat yang paling luhur dibandingkan ciptaan lainnya. Kepada manusia,
Allah memberikan akal budi, hati nurani dan kehendak bebas, serta kemampuan untuk mengenal Sang Pencipta. Sejak semula Allah
menciptakan manusia baik adanya Kejadian 1: 26-27. Setiap manusia sungguh berharga di hadapan Allah. Hanya manusialah
yang memiliki martabat seperti ini.
Oleh karena itu, setiap orang harus memperlakukan orang lain sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai manusia memanusiakan
136 Kelas IX SMP
manusia. Tidak ada orang yang akan merasa senang jika martabatnya direndahkan. Pada dasarnya, setiap orang ingin diakui
keberadaannya sebagai sesama manusia. Nilai dasar manusia terletak pada martabatnya sebagai manusia. Menjadi jelas bagi
kita bahwa iman Kristiani mengakui keluhuran martabat manusia. Manusia adalah citra Allah yang mempunyai kedudukan paling luhur
diantara segala ciptaan Tuhan lainnya. Keluhuran martabat manusia sebagai citra Allah terutama karena manusia dikasihi Allah secara
khusus, bahkan “hampir sama seperti Allah”. Maka setiap orang yang meluhurkan martabat dirinya dan sesamanya, sama artinya
dengan meluhurkan Allah sendiri sebagai Penciptanya. Selama hidup-Nya, Yesus selalu menjunjung tinggi dan memperjuangkan
keluhuran martabat manusia. Beberapa contoh tindakan Yesus yang memperlihatkan usahanya dalam memperjuangkan keluhuran
martabat manusia adalah sebagai berikut:
a. Yesus memilih para rasul-Nya dari kalangan orang-orang pinggiran. Mereka para nelayan dan orang-orang berdosa
seperti pemungut cukai. b. Yesus menghargai persembahan dari seorang janda miskin.
Dalam masyarakat Yahudi, keberadaan seorang janda tidak dihargai dan cenderung dianggap rendah martabatnya. Tetapi
Yesus justru menghargai dan memuji persembahan janda miskin yang memberikan dari kekurangannya.
c. Yesus dekat dan mau bergaul dengan orang-orang yang dianggap berdosa, seperti Zakeus, Maria Magdalena dan
sebagainya. Bagi masyarakat Yahudi, para pendosa harus dikucilkan. Mereka dianggap tidak layak hidup berada di tengah
masyarakat.
d. Yesus membiarkan anak-anak datang kepada-Nya. Ketika para murid mencaci maki para orang tua yang membawa anak-
anak untuk mohon berkat kepada Yesus, sikap Yesus justru sebaliknya, Ia mengundang anak-anak itu datang mendekat.