Kekhasan Iman Kristiani dan Meneruskan Wahyu Ilahi
54 Kelas IX SMP
Maka dari itu Tradisi Suci dan Kitab Suci Perjanjian Lama maupun Baru bagaikan cermin Gereja yang mengembara di dunia ini, untuk
memandang Allah yang menganugerahinya segala sesuatu, hingga tiba saatnya Gereja dihantar untuk menghadap Allah tatap muka,
sebagaimana ada-Nya lih. 1 Yoh 3:2.
Umat Katolik menghayati dan mewujudkan imannya kepada Allah melalui kiprah Gereja sendiri di dunia ini. Dokumen Konsili Vatikan II
tentang Gereja, Lumen Gentium memberi arahan tentang beberapa hal penting yang perlu diperhatikan Umat Katolik dalam menghayati
pokok iman tersebut.
Maka terutama kepada umat beriman Katolik Konsili suci PHQJDUDKNDQ SHUKDWLDQQ\D HUGDVDUNDQ .LWDE 6XFL GDQ 7UDGLVL
NRQVLOL PHQJDMDUNDQ EDKZD HUHMD \DQJ VHGDQJ PHQJHPEDUD LQL SHUOX XQWXN NHVHODPDWDQ 6HEDE KDQ\D VDWXODK 3HQJDQWDUD
GDQ -DODQ .HVHODPDWDQ \DNQL .ULVWXV ,D KDGLU EDJL NLWD GDODP 7XEXK1\D \DNQL HUHMD HQJDQ MHODVMHODV PHQHQJDVNDQ
SHUOXQ\DLPDQGDQEDSWLVOLK0UNRK.ULVWXVVHNDOLJXV PHQHJDVNDQ SHUOXQ\D HUHMD \DQJ GLPDVXNL RUDQJUDQJ PHODOXL
EDSWLVEDJDLNDQSLQWXQ\D0DNDGDULLWXDQGDLNDWDDGDRUDQJ\DQJ EHQDUEHQDU WDKX EDKZD HUHMD .DWROLN LWX GLGLULNDQ ROHK OODK
PHODOXLHVXV.ULVWXVVHEDJDLXSD\D\DQJSHUOXQDPXQWLGDNPDX PDVXNNHGDODPQ\DDWDXWHWDSWLQJJDOGLGDODPQ\DLDWLGDNGDSDW
GLVHODPDWNDQ LPDVXNNDQ VHSHQXKQ\D NH GDODP VHULNDW HUHMD PHUHND \DQJ
PHPSXQ\DL 5RK .ULVWXV PHQHULPD EDLN VHOXUXK WDWDVXVXQDQ HUHMD VHUWD VHPXD XSD\D NHVHODPDWDQ \DQJ GLDGDNDQ GL
GDODPQ\D GDQ GDODP KLPSXQDQQ\D \DQJ NHOLKDWDQ GLJDEXQJNDQ GHQJDQ.ULVWXV\DQJPHPELPELQJQ\DPHODOXL,PDPJXQJGDQ3DUD
8VNXSGHQJDQLNDWDQLNDWDQLQL\DNQLSHQJDNXDQLPDQVDNUDPHQ VDNUDPHQ GDQ NHSHPLPSLQDQ JHUHMDQL VHUWD SHUVHNXWXDQ 7HWDSL
WLGDNGLVHODPDWNDQRUDQJ\DQJPHVNLSXQWHUPDVXNDQJJRWDHUHMD QDPXQWLGDNEHUWDPEDKGDODPFLQWDNDVLKMDGL\DQJ³GHQJDQEDGDQ´
memang berada dalam pangkuan Gereja, melainkan tidak dengan ³KDWLQ\D´ 3XQ KHQGDNODK VHPXD SXWUD HUHMD PHQ\DGDUL EDKZD
PHUHNDPHQLNPDWLNHDGDDQ\DQJLVWLPHZDLWXEXNDQNDUHQDMDVD MDVDPHUHNDVHQGLULPHODLQNDQEHUNDWUDKPDW.ULVWXV\DQJLVWLPHZD
SXODDQELODPHUHNDWLGDNPHQDQJJDSLUDKPDWLWXGHQJDQSLNLUDQ perkataan dan perbutan, mereka bukan saja tidak diselamatkan
malahan akan diadili lebih keras” LG art. 14.
Pendidikan Agama Katolik Budi Pekerti 55
6HFDUD VLQJNDW LPDQ .ULVWLDQL GLUXPXVNDQ GDODP V\DKDGDWUHGR atau Pengakuan Iman. Dalam Credo terungkaplah iman Gereja akan
Tritunggal Maha Kudus. Kunci pemahaman akan Tritunggal terletak pada iman bahwa Allah sejak semula berkeinginan menyelamatkan
manusia, dan tindakan penyelamatan itu paling nyata dalam diri Yesus Kristus. Namun tidak berhenti disitu, sebab setelah Yesus
Kristus wafat dan bangkit serta naik ke surga, Allah tetap bekerja menyelamatkan manusia berkat Roh Kudus yang dicurahkan pada
setiap orang.
Maka, orang beriman Kristiani sejati adalah orang yang hidup dan tindakannya diwarnai dan dimotivasi oleh iman Kristianinya, dan
bukan sekedar oleh alasan keagamaan yang cenderung lahiriah. Seorang yang beriman Kristiani adalah seorang yang religius, yaitu
orang yang selalu menyadari bahwa seluruh peristiwa hidupnya merupakan karya Kristus yang menyelamatkan.
Hidup beriman Kristiani meliputi beberapa aspek, yaitu pengalaman religius yang merupakan pengalaman dimana manusia sungguh
menghayati karya dan kebaikan Allah yang berpuncak dalam diri Yesus Kristus dan karena pengalaman itu manusia sampai pada
kemauan bebas untuk menyerahkan diri kepada kristus. Aspek kedua adalah
SHQ\HUDKDQ LPDQ yang merupakan jawaban atas wahyu Allah yang telah berkarya. Penyerahan iman ini merupakan
wujud tindakan yang sesuai ajaran-Nya dalam Mat 7: 21 “Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan Akan masuk
dalm Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di Sorga.” Aspek pengetahuan iman menuntut
seorang umat Kristiani untuk terus menerus dan semakin mampu mempertanggungjawabkan imannya.