Pendekatan Penelitian Lokasi dan Sasaran Penelitian Teknik Pengumpulan Data

18

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan untuk mengkaji penyelenggaraan dan bentuk sajian ujungan adalah pendekatan kualitatif yang memiliki sifat deskriptif, menurut Arikunto 2002:89, studi deskriptif adalah mengumpulkan data sebanyak-banyaknya mengenai faktor-faktor berpengaruh yang dapat dijadikan fokus penelitian. Dalam penelitian kualitatif, peneliti mengumpulkan data dalam rentang waktu tertentu dalam satu lingkungan tertentu dari sejumlah individu. Data yang diperoleh berupa data kualitatif yang menggambarkan dan menguaraikan tentang hal-hal yang berhubungan dengan penyelenggaraan dan bentuk sajian ujungan.

B. Lokasi dan Sasaran Penelitian

1. Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti mengambil lokasi di desa Gumelem Kulon, kecamatan Susukan, kabupaten Banjarnegara. Peneliti mengambil lokasi di desa Gumelem Kulon, kecamatan Susukan, kabupaten Banjarnegara dengan pertimbangan sebagai berikut : a. Desa Gumelem Kulon desa agraris yang sebagian besar penduduknya masih bertani dan sering mengalami kekeringan. 19 19 b. Desa yang masih rutin menyelenggarakan ujungan. c. Salah satu desa yang masih terdapat satu grup atau kelompok ujungan yaitu Sabet Mertayuda. 2. Sasaran Penelitian Sasaran dalam penelitian ini adalah penyelenggaraan dan bentuk sajian ujungan. Subyek penelitian ini adalah sesepuh, wlandang, botoh, peserta peraga, penonton atau masyarakat. Obyek penelitian ini adalah penyelenggaraan ujungan dan bentuk sajian ujungan.

C. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam suatu penelitian dimaksudkan untuk memperoleh bahan-bahan, keterangan atau informasi yang benar dan dapat dipercaya sehingga data yang relevan, akurat dan reliabel. Sesuai dengan tujuan penelitian ujungan di desa Gumelem kulon, Kecamatan Susukan, Kabupaten Banjarnegara maka peneliti akan menggali mengenai penyelenggaraan, yang meliputi waktu dan tempat, peserta peraga, wlandang dan botoh, penonton dan bentuk sajian mulai dari tahap persiapan hingga tahap penyelesaian ujungan di desa Gumelem Kulon, kecamatan Susukan, kabupaten Banjarnegara dengan menggunakan teknik pengumpulan data observasi, wawancara dan pengumpulan dokumen. 20 20 1. Observasi Observasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: a observasi non sistematis adalah pengamatan tidak mengggunakan instrument pengamatan, b observasi sistematis adalah pengamatan dengan menggunakan pedoman sebagai instrument pengamatan Arikunto, 1998:133. . Dalam penelitian ini observasi dilakukan untuk mengamati dan membuat catatan deskriptif secara selektif terhadap penyelenggaraan dan bentuk sajian ujungan di desa Gumelem Kulon. Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi sistematis yaitu dengan menggunakan pedoman observasi. Peneliti mengadakan pengamatan terhadap proses penyelenggaraan dan bentuk sajian ujungan. Dalam teknik ini yang terpenting adalah melihat secara langsung penyelenggaraan dan bentuk sajian ujungan di desa Gumelem Kulon. Dari hasil pengamatan dapat diketahui bahwa : a. Penyelenggaraan ujungan dilaksanakan pada setiap musim kemarau, saat persawahan mulai mengering tepatnya dilaksanakan pada hari Jumat Kliwon. b. Letak desa Gumelem Kulon sangat strategis, mudah dijangkau dengan menggunakan kendaraan pribadi ataupun kendaraan umum. Kondisi desa nya pun masih memiliki kehidupan masyarakat tradisional. 21 21 2. Wawancara James P. Chaplin dalam Kartono, 1996:187 berpendapat bahwa interview atau wawancara adalah percakapan dengan bertatap muka dengan tujuan memperoleh informasi faktual, untuk menaksir dan menilai kepribadian individu atau tujuan-tujuan penyuluhan atau tujuan terapis. Menurut Arikunto 2002:202 secara garis besar ada dua macam pedoman wawancara yaitu : a. Pedoman wawancara tidak terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan. b. Pedoman wawancara terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang disusun secara terperinci sehingga menyerupai check list. Wawancara dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh data melalui percakapan dengan informan. Dalam penelitian ini digunakan pedoman wawancara semi struktur. Mula-mula peneliti menanyakan serentetan pertanyaan yang sudah terstruktur, kemudian satu persatu diperdalam dalam mencari keterangan lebih lanjut. Melalui cara ini jawaban yang diberikan informan diharapkan bisa melengkapi data yang dibutuhkan. Wawancara dilakukan kepada sesepuh desa, mantan pemain ujungan, wlandang sebagai cek balik informasi dari pihak yang terkait dengan ujungan di desa Gumelem Kulon. Wawancara dengan sesepuh desa dilaksanakan di kediamannya sesuai dengan perjanjian dengan pihak terkait yaitu dengan menentukan jadwal pertemuan dengan sesepuh desa terlebih dahulu. Hal ini 22 22 dikarenakan kesibukan sesepuh desa baik di dalam maupun di luar desa Gumelem Kulon. Wawancara dengan wlandang dilakukan pada tanggal 27 September 2008 setelah beliau pulang bekerja agar tidak mengganggu pekerjaannya yaitu sebagai petani karena jam kerja lebih banyak di sawah dari pada di rumah sehingga harus melakukan perjamjian dulu apabila ingin bertemu. Wawancara dengan mantan pemain ujungan dilakukan pada jam kerja pada sela-sela waktu senggangnya agar tidak mengganggu pekerjaan beliau, yaitu sebagai penilik kebudayaan. Wawancara juga bisa dilakukan pada saat diluar jam kerja dengan melakukan perjanjian karena peneliti dapat lebih banyak lagi bertanya mengenai ujungan. Metode pencatatan dalam penelitian ini menggunakan beberapa media, media yang digunakan adalah media pencatat buku dan alat tulis dan media perekam gambar kamera foto. Dengan menggunakan media tersebut diharapkan dapat menghadirkan data yang jelas dan valid serta sebagai bukti pelaksanaan penelitian terhadap penyelenggaraan ujungan dan bentuk sajian ujungan di desa Gumelem Kulon. Wawancara tersebut dilakukan peneliti dengan mempersiapkan materi wawancara yang ditujukan kepada informan. Jawaban yang diberikan informan diharapkan dapat melengkapi data yang dibutuhkan. Adapun informan tersebut adalah : 23 23 a. Sanwarji sesepuh desa Gumelem Kulon pada tanggal 27 April 2008 dengan materi wawancara mengenai riwayat ujungan, syarat mengikuti ujungan dan cara memilih ujungan. Data yang diperoleh berupa penjelasan dan rangkuman yang berupa catatan kecil mengenai ujungan. b. Mulyareja dan Makun wlandang dalam ujungan dengan materi mengenai penyelenggaraan ujungan, kegiatan yang dilakukan setelah turun hujan dan perkembangan ujungan. Data yang diperoleh dari hasil wawancara tanggal 27 September 2008 berupa keterangan penyelenggaraan ujungan, kegiatan setelah turun hujan dan perkembangannya. c. Marjono dan Wiryareja sebagai mantan pemain ujungan, pada tanggal 6 Oktober 2008. Data yang diperoleh berupa keterangan mengenai cara menyerang dan menghindari lawan serta kaitan ujungan dengan minta hujan. 3. Dokumentasi Teknik dokumentasi adalah teknik mencari data yang berkenaan dengan hal-hal atau variable yang berupa cacatan, transkip buku, surat kabar, majalah prasasti, notulen rapat, legger, agenda, foto dan sebagainya Arikunto, 2002:188. Dalam penelitian ini metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data-data yang tepat dan akurat dalam penyelenggaraan ujungan dan bentuk sajian ujungan. Dokumen yang dijadikan sumber 24 24 data dokumentasi penelitian ini adalah program-program yang direncanakan dalam penyelenggaraan ujungan dan bentuk sajian ujungan. bentuk dokumentasi yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini meliputi : catatan tentang ujungan, buku tentang riwayat ujungan, monografi tentang keadaan penduduk dan video ujungan yang diambil pada tahun 2004.

D. Teknik Analisis Data