Transparan terhadap cahaya tampak dan sinar yang mempunyai panjang
gelombang lebih besar dari ultraviolet Bobot jenis tertinggi dalam bentuk
cairan fasa cair pada 1
o
C Panas penguapan lebih tinggi daripa
yang lainnya Kapasitas kalor lebih tinggi
dibandingkan dengan cairan lain kecuali amonia
Panas laten dan peleburan lebih tinggi daripada cairan lain kecuali amonia
Tidak berwarna mengakibatkan cahaya yang dibutuhkan untuk fotosintesis
mencapai kedalaman tertentu Air beku es mengapung, sirkulasi
vertikal menghambat stratifikasi badan air
Menentukan transfer panas dan molekul air antara atmosfer dan badan air
Stabilitas dari temperatur organisme dan wilayah geografis
Temperatur stabil pada titik beku
Sumber : Achmad, 2004
2.1.2 Air Tanah
Air tanah adalah air yang berada di bawah permukaan tanah didalam zone jenuh dimana tekanan hidrostatiknya sama atau lebih besar dari tekanan atmosfernya. Air
tanah terbagi atas air tanah dangkal dan air tanah dalam. Air tanah dangkal, terjadi karena adanya daya proses peresapan air dari permukaan tanah. Air tanah dangkal ini
pada kedalaman 15 m
2
sebagai sumur air minum, air dangkal ini ditinjau dari segi kualitas agar baik, segi kuantitas kurang cukup dan tergantung pada musim. Air tanah
dalam, terdapat setelah lapis rapat air yang pertama. Pengambilan air tanah dalam tidak semudah air tanah dangkal karena harus digunakan bor dan memasukkan pipa
kedalamannya sehingga dalam suatu kedalaman biasanya antara 100 – 300 m
2
. Fety
dan Yogi, 2011 Air tanah terutama berasal dari air hujan yang jatuh di permukaan tanahbumi
dan sebagian besar meresap kedalam tanah dan mengisi rongga – rongga atau pori –
pori di dalam tanah. Kandungan air tanah di dalam tanah tergantung dari struktur tanahnya, apakah tanah yang rembes air atau mempunyai lapisan air yang kedap air.
Asmadi, 2011 Karakteristik air tanah antara lain, Asmadi, 2011 :
a. Kualitas air tergantung pada lapisan tanah yang dilaluinya
Universitas Sumatera Utara
b. Umumnya jernih dan tidak mengandung padatan tersuspensi atau tumbuhan –
tumbuhan mati, karena air tanah melalui proses penyaringan alami. c.
Kualitas air tanah dangkal rata – rata kurang baik dan kadang – kadang terkontaminasi air permukaan yang berada disekitarnya. Umumnya kandungan
besi dan mangan tinggi d.
Pada air tanah dalam mengandung mineral dalam jumlah yang sangat tinggi dan tergantung pada tanah resapannya
e. Semakin dalam air tanah semakin rendah kandungan oksigen terlarutnya.
2.1.3 Persyaratan Kualitas Air
Parameter Kualitas Air yang digunakan untuk kebutuhan manusia haruslah air yang tidak tercemar atau memenuhi persyaratan fisika, kimia, dan biologis.
1. Persyaratan Fisika Asmadi, 2011
Air yang berkualitas harus memenuhi persyaratan fisika sebagai berikut: a.
Jernih atau tidak keruh
Air yang keruh disebabkan oleh adanya butiran-butiran koloid dari tanah liat. Semakin banyak kandungan koloid maka air semakin keruh.
Kekeruhan pada air mengindikasikan adanya kandungan tertentu pada air. kekeruhan ini disebabkan
oleh adanya benda tercampur atau benda koloid di dalam air. Partikel – partikel
koloid umumya berasal dari kwarsa pasir, tanah liat, sisa tanaman, ganggang, zat organik dan lain
– lain. Sehingga kekeruhan menjadi salah satu parameter kualitas air.
b.
Tidak berwarna
Warna pada air terjadi karena adanya suatu proses dekomposisi pada berbagai tingkat. Tanin, asam humus dan bahan yang berasal dari humus serta
dekomposisi pigmen yang dianggap sebagai bahan yang memberi warna yang paling utama, kehadiran unsur besi yang berkaitan dengan zar organik akan
membuat warna semakin tinggi. Warna yang disebabkan bahan tersuspensi disebut apparet colour, sedangkan yang disebabkan karena kekentalan
organisme atau tumbuh-tumbuhan yang merupakan koloidal disebut true colour.
Universitas Sumatera Utara
Untuk mengukur tingkat warna digunakan satuan PICO. Berdasarkan Permenkes No.416MenkesPerIX1990, tingkat warna air yang diperbolehkan untuk air
bersih adalah 50 TCU dan untuk air minum 15 TCU.
c. Tidak berasa dan berbau
Bau dan rasa biasanya terjadi bersama-sama dan biasanya disebabkan oleh adanya bahan-bahan organik yang membusuk, tipe-tipe tertentu organisme
mikroskopik, serta persenyawaan kimia. Bahan-bahan yang menyebabkan bau dari rasa ini berasal dari berbagai sumber. Karena pengukuran rasa dan bau itu
tergantung pada reaksi individual, maka hasil yang dilaporkan juga tidak mutlak. Intensitas bau dilaporkan sebagai berbanding terbalik dengan rasio pencemaran
bau sampai keadaan yang nyata tidak berba
u
d.
Temperaturnya normal
Suhu air sebaiknya sejuk atau tidak panas terutama agar tidak terjadi pelarutan zat kimia yang ada pada saluranpipa, yang dapat membahayakan kesehatan dan
menghambat pertumbuhan mikro organisme. e.
Tidak mengandung zat padatan
Air minum tidak boleh mengandung zat padat lebih dari 1000 mgliter, sedangkan untuk air bersih tidak lebih dari 1500 mgliter. Jika angka tersebut melewati maka
akan mengakibatkan air tidak enak rasanya, menimbulkan rasa mual dan Toxaemia pada wanita hamil.
2. Persyaratan Kimia Asmadi, 2011
Kandungan zat atau mineral yang bermanfaat dan tidak mengandung zat beracun. Sehinga persyaratan kimia terdiri dari :
a. pH derajat keasaman
pH adalah istilah yang digunakan untuk menyatakan intensitas keadaan basa atau asam suatu larutan dan juga merupakan satu cara untuk menyatakan
konsentrasi ion H+ . untuk pH yang lebih kecil dari 7 bersifat basa dan pH lebih besar dari 7 bersifat asam.
b. Kesadahan
Universitas Sumatera Utara
Kesadahan ada dua macam yaitu kesadahan sementara dan kesadahan nonkarbonat permanen. Kesadahan sementara akibat keberadaan Kalsium dan
Magnesium bikarbonat yang dihilangkan dengan memanaskan air hingga mendidih atau menambahkan kapur dalam air. Kesadahan nonkarbonat
permanen disebabkan oleh sulfat dan karbonat, Chlorida dan Nitrat dari Magnesium dan Kalsium disamping Besi dan Alumunium. Konsentrasi kalsium
dalam air minum yang lebih rendah dari 75 mgl dapat menyebabkan penyakit tulang rapuh, sedangkan konsentrasi yang lebih tinggi dari 200 mgl dapat
menyebabkan korosifitas pada pipa-pipa air. Dalam jumlah yang lebih kecil magnesium dibutuhkan oleh tubuh untuk pertumbuhan tulang, akan tetapi dalam
jumlah yang lebih besar 150 mgl dapat menyebabkan rasa mual. c.
Besi Air yang mengandung banyak besi akan berwarna kuning dan menyebabkan rasa
logam besi dalam air, serta menimbulkan korosi pada bahan yang terbuat dari metal. Besi merupakan salah satu unsur yang merupakan hasil pelapukan batuan
induk yang banyak ditemukan diperairan umum. Logam Fe ini dalam kadar yang tinggi akan merusak dinding usus dan menyebabkan kematian. Disamping itu Fe
yang tertimbun di dalam alveoli akan menyebabkan berkurangnya fungsi paru- paru. Kandungan Fe yang tinggi menyebabkan air berwarna kuning kecoklatan.
Menurut Permenkes RI kandungan Fe maksimum di dalam air minum adalah 0,03 mgL Suparno, 2012
d. Aluminium
logam Aluminium Al tidak termasuk logam berat, tetapi kandungan Al dengan konsentrasi yang tinggi dapat bersifat toxic, beracun. Kadar Al yang tinggi di
dalam darah akan menyebabkan berbagai masalah seperti anemia, disfungsi ginjal dan disfungsi hati. Di sisi lain bila unsur Al tertimbun dalam jumlah
banyak di otak akan menyebabkan orang kehilangan memori, mudah pusing, gangguan keseimbangan badan, Alzheimer, dan mudah gugup. Bahkan kadar Al
yang tinggi dalam tubuh manusia dalam waktu yang lama bisa menyebabkan kerusakan DNA. Kadar Aluminium Mximum di dalam air minum yang
Universitas Sumatera Utara
diijinkan oleh Permenkes RI nomor 416 adalah 0,2 mgL.Air yang mengandung banyak aluminium menyebabkan rasa yang tidak enak apabila dikonsumsi
Suparno, 2012. e.
Zat organic Larutan zat organik yang bersifat kompleks ini dapat berupa unsur hara
makanan maupun sumber energi lainnya bagi flora dan fauna yang hidup di perairan
f. Sulfat
Kandungan sulfat yang berlebihan dalam air dapat mengakibatkan kerak air yang keras pada alat merebus air panci ketelselain mengakibatkan bau dan
korosi pada pipa. Sering dihubungkan dengan penanganan dan pengolahan air bekas.
g. Nitrat dan nitrit
Pencemaran air dari nitrat dan nitrit bersumber dari tanah dan tanaman. Nitrat dapat terjadi baik dari NO2 atmosfer maupun dari pupuk-pupuk yang digunakan
dan dari oksidasi NO2 oleh bakteri dari kelompok Nitrobacter. Jumlah Nitrat yang lebih besar dalam usus cenderung untuk berubah menjadi Nitrit yang dapat
bereaksi langsung
dengan hemoglobine
dalam daerah
membentuk methaemoglobine yang dapat menghalang perjalanan oksigen didalam tubuh.
h. Chlorida
Dalam konsentrasi yang layak, tidak berbahaya bagi manusia. Chlorida dalam jumlah kecil dibutuhkan untuk desinfektan namun apabila berlebihan dan
berinteraksi dengan ion Na+ dapat menyebabkan rasa asin dan korosi pada pipa air.
i. Zink atau Zn
Batas maksimal Zink yang terkandung dalam air adalah 15 mgl. penyimpangan terhadap standar kualitas ini menimbulkan rasa pahit, sepet, dan rasa mual.
Dalam jumlah kecil, Zink merupakan unsur yang penting untuk metabolisme, karena kekurangan Zink dapat menyebabkan hambatan pada pertumbuhan anak.
Universitas Sumatera Utara
3. Persyatan mikrobiologis Asmadi, 2011
Mikrobiologis dapat dibagi dalam empat group, yakni parasit, bakteri, virus dan jamur.Persyaratan mikrobiologis untuk bakteri yang harus dipenuhi oleh air adalah
sebagai berikut: a.
Tidak mengandung bakteri patogen, yaitu: bakteri golongan E. coli Bakteri Eschericia coli adalah bakteri yang sangat identik dengan
pencemaran tinja. Escherichia coli merupakan bakteri yang berasal dari kotoran hewan atau manusia baik sehat maupun sakit.. Oleh karena itu, dikenal juga
dengan istilah koli tinja Sutrisno,2006. Air minum tidak boleh mengandung bakteri golongan coli melebihi
batas-batas yang telah ditetukan yaitu 1 coloni100 ml air. Bakteri golongan coli ini berasal dari usus besar dan tanah. Air yang mengandung golongan coli
dengan kadar yang melebihi batas yang telah ditentukan, dianggap telah terkontaminasi dengan kototan manusia. Dengan demikian dalam pemeriksaan
bakteriologi, tidak langsung diperiksa apakah air itu mengandung bakteri pathogen, tetapi diperiksa dengan indikator bakteri golongan coli
Sutrisno,2006. b.
Tidak mengandung bakteri non patogen yaitu :Phytoplankton coliform Bakteri Coliform adalah jenis bakteri yang umum digunakan sebagai
indikator penetuan kualitas sanitasi makanan dan air. Coliform sendiri sebenarnya bukan penyebab dari penyakit-penyakit bawaan air, namun bakteri
jenis ini mudah untuk dikultur dan keberadaannya dapat digunakan sebagai indikator keberadaan organisme patogen seperti bakteri lain, virus atau protozoa
yang banyak merupakan parasit yang hidup dalam sistem pencernaan manusia serta terkandung dalam faeses. Organisme indikator digunakan karena ketika
seseorang terinfeksi oleh bakteri patogen, orang tersebut akan mengekskresi organisme indikator jutaan kali lebih banyak dari pada organisme patogen. Hal
inilah yang menjadi alasan untuk menyimpulkan bila tingkat keberadaan organisme indikator rendah maka organisme patogen akan jauh lebih rendah
atau bahkan tidak ada sama sekali Servais, 2007.
Universitas Sumatera Utara
Bakteri coliform terdapat sangat banyak pada faeses organisme berdarah panas, dapat juga ditemukan di lingkungan perairan, di tanah dan pada vegetasi.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa apabila terdapat bakteri coliform pada badan air maka badan air tersebut sudah tercemar oleh faeses. Bakteri
coliform dijadikan sebagai bakteri indikator karena tidak pathogen, mudah serta cepat dikenal dalam tes laboratorium serta dapat dikuantifikasikan, tidak
berkembang biak saat bakteri pathogen tidak berkembang biak, jumlahnya dapat dikorelasikan dengan probabilitas adanya bakteri pathogen, serta dapat
bertahan lebih lama daripada bakteri pathogen dalam lingkungan yang tidak menguntungkan Garneta RB dan Barti SM, 2010
2.2 Karbon Aktif
Karbon aktif merupakan material amorf berkarbon yang memiliki luas permukaan yang besar yang dibangun oleh struktur pori internalnya melalui proses
karbonisasi dan aktivasi. Karbon aktif memiliki luas permukaan yang besar sekitar 500 m
2
gram bahkan bisa mencapai 1500 m
2
gram. Karbon aktif memiliki densitas yang berbeda - beda. Karbon aktif juga memiliki tingkat kekerasan yang berbeda
– beda terhadap tekanan atau geseran tertentu. Perbedaan densitas dan kekerasan karbon aktif
sangat bergantung dari bahan baku dan cara pengaktivannya.Meilita.T. Sembiring, ST dan Tuti. S. Sinaga, ST,2003
Berdasarkan bahan bakunya, jenis – jenis karbon aktif dibedakan atas :
H.Marsh, 2002 1.
Serbuk Kayu Gergaji dan Potongan-potongan Kayu Bahan baku jenis ini masuk dalam kriteria batasan-batasan layak, dan fleksible
yaitu a.
Mudah untuk diakses dan berkesinambungan, terdapat banyak di Indonesia sebagai negara yang kaya akan kayu hutan.
b. Bahan ini didapatkan sebagai limbah dari industri pengolahan kayu, baik
industri hulu seperti industri penggergajian kayu, industri kayu lapis maupun industri hilir seperti industri pembuatan lantai kayu dan industri furniture
serta industri barang-barang lain yang terbuat dari kayu.
Universitas Sumatera Utara
c. Kualitas baik, karena kayu yang masuk indusri hulu maupun hilir adalah
kayu yang berkualitas sehingga serbuk yang didapatpun berkualitas. 2.
Limbah Kayu Limbah kayu didapat dari hutan yang sedang direhab dan dihijaukan kembali,
pangkal pohon dan batang-batang kayu yang tersisa, hutan yang terkena proyek dan sebagainya.
3. Kayu Tanaman Industri
Dalam jangka panjang dapat direncanakan penanaman tanaman kayu khusus untuk bahan baku industri arang aktif. Dengan cara ini bisa fleksibel, kayu yang
ditanam disesuaikan jenisnya sesuai dengan permintaan pasar karbon aktif type
apa yang pasar inginkan. Bahan baku ini mempunyai sifat dapat di perbaharui renewable .
4. Tempurung Kelapa
Bahan baku ini juga banyak tersedia hampir diseluruh wilayah Republik Indonesia, walaupun harganya lebih mahal sedikit dari serbuk gergaji tetapi
mempunyai spesifikasi dan density yang bagus. Bahan baku ini juga masuk dalam 3 kriteria yaitu : Kualitas, biaya, dan akses untuk mendapatkan bahan
baku, semua terpenuhi. 5.
Bahan baku dari Minyak bumi Yaitu Residu petrolium, minyak bakar, minyak solar, bitumin dan lain-lain.
6. Arang Sisa dari Industri Arang Briket
Dibandingkan dengan bahan baku yang diatas sisa arang briket adalah tidak memerlukan proses karbonisasi, tapi ketersediaan bahan baku sangat tergantung
dari industri arang briket terutama kuantitas dan harganya.
Tabel 2.2 Penggunaan Karbon Aktif
No Pemakai
Kegunaan Jenis Mesh
1
Industri obat dan makanan Menyaring penghilangan bau
dan rasa 8x30, 325
2 Minuman keras dan ringan Pengilangan warna, bau pada
minuman 4x8, 4x12
3
Kimia perminyakan Penyulingan bahan mentah
4x8, 4x12, 8x30
Universitas Sumatera Utara
4 Pembersih air
Penghilangan warna,
bau, penghilangan resin
5 Budi daya udang
Permurnian, penghilangan
ammonia, netrine phenol dan logam berat
4x8, 4x12
6 Industri gula
Penghilangan zat – zat warna,
menyerap proses penyaringan menjadi lebih sempurna
4x8, 4x12
7
Pelarut yang digunakan kembali
Penarikan kembali berbagai pelarut
4x8, 4x12, 8x30
8 Permurnian gas
Menghilangkan sulfur,
gas beracun, bau busuk asap
4x8, 4x12
9 Katalisator
Reaksi katalisator pengangkut vinil chloride, vinil acetat
4x8, 4x30
10 Pengolahan pupuk Permurnian penghilangan bau
8x30 Sumber: Meilita.T. Sembiring, ST dan Tuti. S. Sinaga, ST 2003
Berdasarkan bentuknya, karbon aktif dapat dibedakan dalam empat golongan yaitu Mifbakhuddin, 2010 :
1. Karbon aktif serbuk powdered activated carbon berbentuk serbuk dengan
ukuran partikel kurang dari 0,8 mm 2.
Karbon aktif granular granular activated carbon, memiliki partikel – partikel yang tidak rata dengan ukuran 0,2
– 0,5 mm 3.
Karbon aktif pelet pelleted activated carbon, berbentuk silinder dengan ukuran diameter 0,8
– 5,0 mm. Karbon aktif ini umumnya digunakan untuk aplikasi dalam fasa gas karena memiliki kandungan debu yang rendah,
tetesan bertekanan rendah tapi memiliki kekuatan mekanis yang tinggi 4.
Karbon aktif terlapisi polimer polimers coated carbon, merupakan pori – pori karbon yang dapat dilapisi dengan biopolimer yang mungkin untuk
menghasilkan suatu karbon yang berguna untuk hemoperfusi yaitu suatu teknik treatmen di mana ke dalam darah pasien ditekan dengan senyawa
adsorben untuk mengeluarkan senyawa toksik dari dalam darah.
Berdasarkan pori – porinya, karbon aktif dapat dibedakan menjadi tiga jenis
yaitu Micro-pores diameter kurang dari 2 nm, Meso-pores diameter antara 2
Universitas Sumatera Utara
– 25 nm dan Macro-pores diameter diatas 25 nm. Karbon tempurung kelapa umumnya terdiri dari micro-pores dan meso-pores dank arena distribusi pori
tersebut, karbon temurung kelapa banyak digunakan di pembersihan fase gas dan pemurnian air.Ario Ardianto, 2008.
2.2.1 Karbon Aktif Tempurung Kelapa
Indonesia sebagai negara tropis memiliki sumber daya alam yang sangat berlimpah seperti buah kelapa cocos nucifera yang pemanfaatannya masih
sangat terbuka untuk dikaji dan dikembangkan lebih lanjut untuk dapat dimanfaatkan secara optimal. Hal ini juga mengingat bahwa meskipun hampir
semua bagian dari buah kelapa telah diambil manfaatnya namun banyak pula yang terbuang menjadi sampah seperti bagian serabut dan tempurungnya. Salah
satu pemanfaatan tempurung kelapa yang paling banyak digunakan adalah sebagai bahan bakar arang dan filter air. Arang tempurung kelapa biasanya
diolah lebih lanjut menjadi briket dan karbon aktif hingga saat ini digunakan oleh masyarakat untuk keperluan rumah tangga, usaha maupun industri.
Dibandingkan dengan bahan arang, karbon aktif lebih praktis, menarik dan bersih. Pembentukan dan pemanfaatan karbon aktif dari arang tempurung
kelapa memiliki dua keuntungan, yaitu yang pertama dapat menjernikan dan menyerap bakteri pada air dan keuntungan yang kedua adalah bisa menjadi
salah satu penyelesaian masalah sampah lingkungan karena sumber utama bahan bakunya merupakan sampah tempurung kelapa Panwara, 2011 dan
Esmar Budi, 2011
Jenis tanaman kelapa di Indonesia terdiri dari dua varietas utama, yaitu varietas genjah nana variety dan varietas dalam typical variety. Dengan semakin
berkembangnya ilmu pemuliaan pohon maka dikenal golongan ketiga yaitu golongan kelapa hibrida. Kelapa hibrida merupakan hasil persilangan antara varietas genjah dan
varietas dalam sehingga dihasilkan sifat-sifat yang baik dari kedua jenis kelapa asal, seperti terlihat pada Tabel 2.3. Kelapa varietas dalam mempunyai batang yang tinggi
dan besar, dapat tumbuh mencapai tinggi 30 meter lebih dan dapat mencapai umur 100
Universitas Sumatera Utara
tahun lebih. Kelapa varietas genjah bentuk batangnya ramping dari pangkal sampai ke ujung, tinggi batangnya 5 meter atau lebih dan dapat berumur 50 tahun atau lebih
Menristek, 2005.
Tabel 2.3 Karakteristik Kelapa Dalam, Genjah dan Hibrida
Karakteristik Jenis kelapa
Dalam Genjah
Hibrida
Produksi kopra pada umur tahun tonhatahun
1,0 0,5
6,0 ~ 7,0 Produksi buah butirpohontahun
90 140
140 Kadar minyak daging buah
Tinggi Rendah
Tinggi Ketahanan terhadap penyakit
Kurang Peka
Kurang Umur berbuah tahun
6 ~ 7 3 ~ 4
3 ~ 4 Habitus Pohon
Tinggi Pendek
Sedang Sumber : Menristek, 2005
Buah kelapa terdiri dari sabut kelapa, tempurung kelapa, daging kelapa dan air kelapa. Sabut kelapa merupakan bahan berserat dengan ketebalan sekitar
5 cm, dan merupakan bagian terluar dari buah kelapa. Tempurung kelapa terletak di sebelah dalam sabut, ketebalannya berkisar 35 mm. Ukuran buah
kelapa dipengaruhi oleh ukuran tempurung kelapa yang sangat dipengaruhi oleh usia dan perkembangan tumbuhan kelapa. Tempurung kelapa beratnya antara
15 – 19 berat kelapa. Suhartana, 2006
Tempurung kelapa selain dapat digunakan sebagai bahan bakar langsung maupun dalam bentuk arang, dapat juga ditingkatkan kegunaannya di dalam
industri yaitu sebagai bahan abdorbsi setelah diubah menjadi arang aktif atau karbon aktif. Jadi yang dimaksud dengan arang aktif adalah arang yang
mempunyai kemampuan daya absorbsi lebih tinggi dari arang pada umumnya. Perlakuan tersebut dapat dilakukan karena arang yang digunakan dalam
pembuatan arang aktif mempunyai komposisi yang tercantum dalam Tabel 2.4. Christina Rony N, 2006
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.4 Komponen Penyusun Kimiawi Karbon Aktif Tempurung Kelapa Komponen
Persentase
C 74,3
O 21,9
Si 0,2
K 1,4
S 0,5
P 1,7
Sumber : Bledzki,A.K.,dkk 2010
Secara umum arang aktif dibuat dari arang tempurung dengan pemanasan pada suhu 600-2000
o
C pada tekanan tinggi. Pada kondisi ini akan terbentuk rekahan
– rekahan rongga halus dengan jumlah yang sangat banyak, sehingga luas permukaan arang tersebut menjadi besar. Karakteristik secara
umum dari tempurung kelapa dapat dilihat pada Tabel 2.5.Herling D.T, 2009.
Tabel 2.5 Karakteristik secara umum tempurung kelapa Parameter
Persentase
Kadar air moisture content Kadar abu ash content
Kadar material mudah menguap volatile matter Karbon fixed carbon
7,8 0,4
18,8 80,8
Sumber:httpwww.pdii.lipi.go.id
2.2.2 Pembuatan Karbon Aktif