Standar Kualitas Karbon Aktif

organik dinaikkan yaitu dengan menambahkan alkali, adsorbsi akan berkurang sebagai akibat terbentuknya garam. 5. Waktu Kontak Bila arang aktif ditambahkan dalam suatu cairan, dibutuhkan waktu untuk mencapai kesetimbangan. Pengadukan juga mempengaruhi waktu singgung. Pengadukan dimaksudkan untuk memberikan kesempatan pada partikel arang aktif untuk bersinggungan dengan senyawa serapan. Untuk larutan yang mempunyai viskositas tinggi, dibutuhkan waktu singgung yang lebih lama Sembiring, 2003. Semakin lama waktu kontak dapat memungkinkan proses difusi dan penempelan molekul adsorbat berlangsung lebih baik. Konsentrasi zat-zat organik dan logam dalam air akan turun apabila kontaknya cukup. Waktu kontak biasanya sekitar 10-15 menit.

2.2.3 Standar Kualitas Karbon Aktif

Kualitas karbon aktif tergantung jenis bahan baku, teknologi pengolahan, cara pengerjaan dan ketepatan penggunaannya. Oleh karena itu, bagi produsen karbon aktif yang perlu diketahui adalah kualitas apa yang ingin dihasilkan dengan menggunakan bahan baku yang ada, serta untuk apa tujuan karbon aktif tersebut. Berbagai versi standar kualitas karbon aktif telah dibuat oleh negara maju seperti Amerika, Inggris, Korea, Jepang dan Jerman. Indonesia telah membuat pula standar mutu karbon aktif menurut Standar Industri Indonesia yaitu SII 0258 – 79 yang kemudian direvisi menjadi SNI 06 - 3730 – 1995. Meskipun demikian, beberapa industri atau instansi membuat persyaratan sendiri dalam menerima kualitas karbon aktif yang ditawarkan, misalnya persyaratan kualitas menurut Kementerian Kesehatan, persyaratan kualitas bagi pengolahan minyak bekas, untuk industri gula, monosodium glutamat, dan lain-lain. Berikut ini disajikan beberapa persyaratan kualitas yang dikemukakan tadi. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.6 Syarat Mutu Arang Aktif Berdasarkan SII – 0258 – 79 Uraian Persyaratan Kualitas Bagian yang hilang pada pemanasan 950 o C Air Abu Bagian yang tidak diperarang Daya serap terhadap larutan I 2 Maks. 15 Maks. 10 Maks. 2,5 Tidak ternyata Min. 20 Sumber :Standar Kualitas Arang Aktif Menurut SII. 0258-79. Departemen Perindustrian. Jakarta, 1979. Tabel 2.7 Standar Kualitas Arang Aktif Teknis SNI no. 06 -3730 -1995 No Uraian Satuan Pesyaratan Butiran Serbuk 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Bagian yang hilang pada pemanasan 950 o C Air Abu Bagian tidak mengarang Daya serap terhadap I 2 Karbon aktif murni Daya serap terhadap benzena Daya serap terhadap biru metilen Berat jenis curah Lolos mesh 325 Jarak mesh Kekerasan - mgg mgg gml Maks. 15 Maks. 4,5 Maks. 2,5 Min. 750 Min. 80 Min. 25 Min. 60 0,45 – 0,55 - 90 90 Maks. 25 Maks. 15 Maks. 10 Min. 750 Min. 65 - Min. 120 0,3 – 0,35 Min. 90 - - Sumber : Arang Aktif Teknis SNI 06-3730-1995. Badan Standardisasi Nasional. Jakarta, 1995 Tabel 2.8 Standar Kualitas Arang Aktif Menurut Departemen Kesehatan Uraian Syarat Kualitas Daya adsorpsi terhadap : - Gas khloroform jenuh t = 16-20 o C - Larutan fenol - Struktur fisik - Kadar abu - pH filtrat - Kelarutan - Logam serat - Arsen 40 30 Struktur halus, bebas dari butiran hitam, tidak berbau dan tidak berasa Maks. 10 5.0 – 8.0 Tidak larut dalam air atau alkohol 95 Maks. 50 ppm Maks. 2 ppm Universitas Sumatera Utara Sumber : Mutu arang aktif kulit kayu A. mangium Wild pada dua cara pengeringan. Farmakope Indonesia. Edisi kedua. ISBN:1749406705. Departemen Kesehatan RI. Jakarta, 1972

2.2.4 Pengujian Kualitas Karbon Aktif