4.2 Penjernihan Air Sumur
Karakteristik air sumur dilakukan untuk mengetahui sejauh mana penurunan kontaminan
– kontaminan dalam air sumur sebelum diolah dan sesudah diolah menggunakan metode elektrokoagulasi dan menggunakan
karbon aktif tempurung kelapa yang layak digunakan berdasarkan standar air bersih PERMENKES No. 416 Tahun 1990 dan standar air minum
PERMENKES No. 492 Tahun 2010. Parameter – parameter pengujian yang
dilakukan terdiri dari 3 parameter yaitu parameter fisika Suhu, TDS, Kekeruhan, Warna baud an rasa, kimia pH, Logam Fe dan Al dan biologi
Bakteri E.Coli dan Coliform. Sebelum
melakukan proses
penjernihan air
sumur dengan
elektrokoagulasi dan di filter karbon aktif tempurung kelapa, air sumur yang diambil dari sumur gali masyarakat di Kelurahan Pahlawan Kecamatan Medan
Perjuangan Sumatera Utara diuji terlebih dahulu sehingga dapat diketahui karakteristiknya. Hasil pengujian yang diperoleh dapat dilihat pada Table 4.7.
Tabel 4.7 Hasil Pengujian Air Sumur Sebelum Diolah Parameter
Uji Satuan
Hasil Pengujian
Air Bersih Permenkes No.
416 Thn 1990 Air Minum
Permenkes No. 492 Thn 2010
a. Fisika
1. Suhu
2. TDS
3. Kekeruhan
4. Warna
5. Bau
6. Rasa
o
C mgL
NTU TCU
26,5 310
30 125
Tdk Berbau Tdk berasa
Suhu Udara ± 3
o
C 1500
25 50
Tidak berbau Tidak berasa
Suhu Udara ± 3
o
C 500
5 15
Tidak berbau Tidak berasa
b. Kimia
1. pH
2. Besi Fe
3. Aluminium Al
mgL mgL
7,15 2,51
0,034 6,5
– 9,0 1,0
- 6,5
– 8,5 0,3
0,2
c. Mikrobiologi
1. E. Coli
2. Coliform
APM100 ml APM100 ml
80 1600
- 50
Universitas Sumatera Utara
Proses penjernihan air sumur untuk menghasilkan air bersih dilakukan 2 perlakuan, yaitu :
- Penjernihan air sumur dengan filter karbon aktif tempurung kelapa
- Perjernihan air sumur dengan metode elektrokoagulasi yang kemudian difilter
dengan karbon aktif tempurung kelapa
4.2.1 Penjernihan air sumur dengan menggunakan karbon aktif tempurung kelapa
Penjernihan air sumur dengan menggunakan karbon aktif tempurung kelapa dilakukan menggunakan karbon aktif tempurung kelapa dengan suhu
pemanasan 900
o
C. Alasan mengapa digunakan suhu 900
o
C tersebut dikarenakan memiliki nilai daya serap air yang lebih tinggi dan tersebarnya
rongga – rongga yang banyak di permukaan dan dinding karbon aktif
tempurung kelapa yang telah ditunjukkan hasil pengujian mikrostruktur karbon aktif dengan menggunakan scanning electron microscope SEM.
Penjernihan air sumur dengan menggunakan karbon aktif tempurung kelapa dilakukan untuk melihat proses penjernihan air sumur yang mampu
menghasilkan air jernih berdasarkan peraturan pemerintah tentang air bersih dan air minum. Hasil pengujian air sumur setelah difilter dengan karbon aktif
tempurung kelapa dilihat pada Tabel 4.8.
Tabel 4.8 Hasil Pengujian Air Sumur Setelah Difilter Dengan Karbon Aktif Tempurung Kelapa
Parameter Uji
Satuan Hasil
Pengujian Air Bersih
Permenkes No. 416 Thn 1990
Air Minum Permenkes No.
492 Thn 2010 a.
Fisika
1. Suhu
2. TDS
3. Kekeruhan
4. Warna
o
C mgL
NTU TCU
30,2 244
0.2 1
Suhu Udara ±3
o
C 1500
25 50
Suhu Udara ± 3
o
C 500
5 15
Universitas Sumatera Utara
5. Bau
6. Rasa
TidakBerbau Tdk berasa
Tidak berbau Tidak berasa
Tidak berbau Tidak berasa
b. Kimia
1. pH
2. Besi Fe
3. Aluminium Al
mgL mgL
8,33 0,105
0,054 6,5
– 9,0 1,0
- 6,5
– 8,5 0,3
0,2
c. Mikrobiologi
1. E. Coli
2. Coliform
APM100 ml APM100 ml
5 920
- 50
Tabel 4.8 hasil pengujian air sumur setelah dijernihkan dengan karbon aktif tempurung kelapa dibandingkan dengan Tabel 4.7 hasil pengujian air sumur
sebelum diolah menunjukkan penurunan kekeruhan dari 30 NTU menjadi 0,2
NTU, warna dari 125 TCU menjadi 1 TCU, konsentrasi logam Fe dari 2,51 mgl menjadi 0,105 mgl, bakteri E.Coli dari 80APM100ml menjadi 5
APM100 ml dan bakteri Coliform dari 1600 APM100 ml menjadi 920 APM100ml. Sedangkan pH dan suhu sudah mengalami netral dan normal
sebesar 8,33 dan 30,2
o
C. Penurunan konsentrasi logam Fe, bakteri E.Coli dan Coliform pada proses
penjernihan dengan filter karbon aktif tempurung kelapa dikarenakan karbon aktif yang dipakai pada proses filtrasi, memiliki daya serap air sebesar 75,20.
Semakin tinggi daya serap air maka memiliki luas permukaan karbon yang besar dimana pori
– porinya terbuka sehingga mampu menyerap kontaminan – kontaminan dalam air.
Hasil pengujian penjernihan air sumur dengan karbon aktif tempurung kelapa untuk parameter fisika bau, rasa, TDS, warna, kekeruhan dan suhu dan
parameter kimia pH, logam Fe dan logam Al sudah memenuhi standar air bersih dan air minum. Sedangkan untuk parameter mikrobiologi E. Coli dan
Coliform belum memenuhi standar air bersih dan air minum.
Universitas Sumatera Utara
4.2.2 Penjernihan air dengan elektrokoagulasi dan difilter karbon aktif
tempurung kelapa
Sebelumnya telah dilakukan proses penjernihan air sumur dengan menggunakan karbon aktif tempurung kelapa namun hasilnya belum memenuhi standar air
bersih dan air minum. Oleh karena itu penulis mencoba melakukan penjernihan air dengan metode elektrokoagulasi dan di filtrasi dengan karbon aktif
tempurung kelapa. Metode elektrokoagulasi dilakukan dengan menggunakan plat aluminium Al selama 15 menit.
Penjernihan air sumur setelah proses elektrokoagulasi dilanjutkan dengan proses filter karbon aktif tempurung kelapa. Hasil pengujian air sumur
setelah proses elektrokoagulasi dan karbon aktif tempurung kelapa dilihat pada Tabel 4.9.
Tabel 4.9 Hasil Pengujian Air Sumur Setelah Proses EC Difilter Dengan Karbon Aktif Tempurung Kelapa
Parameter Uji
Satuan Hasil
Pengujian Air Bersih
Permenkes No. 416 Thn 1990
Air Minum Permenkes No.
492 Thn 2010 a.
Fisika
1. Suhu
2. TDS
3. Kekeruhan
4. Warna
5. Bau
6. Rasa
o
C mgL
NTU TCU
30,4 341
0,5 1
TidakBerbau Tdk berasa
Suhu Udara ±3
o
C 1500
25 50
Tidak berbau Tidak berasa
Suhu Udara ± 3
o
C 500
5 15
Tidak berbau Tidak berasa
b. Kimia
1. pH
2. Besi Fe
3. Aluminium Al
mgL mgL
7,36 0,089
0,0056 6,5
– 9,0 1,0
- 6,5
– 8,5 0,3
0,2
c. Mikrobiologi
1. E. Coli
2. Coliform
APM100 ml APM100 ml
1,8 4,5
- 50
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.9 hasil pengujian air sumur setelah diolah dengan elektrokogulasi dan karbon aktif tempurung kelapa dibandingkan dengan Tabel 4.8 hasil
pengujian air sumur setelah diolah dengan filter karbon aktif tempurung kelapa menunjukkan penurunan konsentrasi logam Fe sebesar 15,23 dari 0,105 mgl
menjadi 0,089 mgl, konsentrasi logam Al sebesar 89,62 dari 0,054 mgl menjadi 0,0056, bakteri E.Coli dari 5 APM100ml menjadi 1,8
APM100ml tidak terdapat pertumbuhan bakteri dan Coliform sebesar 99,51dari 920 APM100ml menjadi 4,5APM100 ml.
Penurunan konsentrasi logam Fe, logam Al, pada proses elektrokoagulasi dan difilter karbon aktif tempurung kelapa dikarenakan adanya pengaruh proses
elektrokoagulasi, dimana logam Fe tereduksi bersama flok – flok yang
kemudian mengendap dan logam Al teroksidasi bersama dengan air sumur. Sedangkan penurunan bakteri E.Coli dan Coliform dikarenakan adanya
pengaruh tegangan listrik power supply adaptor PSA pada proses elektrokoagulasi yang menyebabkan sebagian dari bakteri mati sebelum diserap
oleh karbon aktif. Hasil pengujian penjernihan air sumur dengan elektrokoagulasi dan karbon aktif
tempurung kelapa untuk parameter fisika bau, rasa, TDS, warna, kekeruhan dan suhu dan parameter kimia pH, logam Fe dan logam Al sudah memenuhi
standar air bersih dan standar air minum. Sedangkan untuk parameter mikrobiologi E. Coli dan Coliform, bakteri Coliform sudah memenuhi standar
air bersih tetapi belum memenuhi standar air minum. Untuk bakteri E.Coli sudah memenuhi standar air bersih dan standar air minum.
4.2.3 Perbandingan Penjernihan Air Dengan Proses Elektrokoagulasi dan
Difilter Karbon Aktif Tempurung Kelapa
Hasil pengujian air sumur dengan filter karbon aktif tempurung kelapa untuk parameter fisika suhu, kekeruhan TDS, warna, 75aragra rasa dan kimia pH,
logam Fe dan logam Al sudah memenuhi standar air bersih dan air minum,
Universitas Sumatera Utara
akan tetapi untuk parameter mikrobiologi Bakteri E.Coli dan Coliform belum memenuhi standar air bersih dan air minum.dapat dilihat Tabel 4.8
Untuk penjernihan air sumur dengan proses elektrokoagulasi dan difilter karbon aktif tempurung kelapa ternyata telah mampu memenuhi standar air bersih dan
air minum, kecuali bakteri Coliform hanya memenuhi standar air bersih dapat dilihat Tabel 4.9.
Berdasarkan 76aragraph pertama dan kedua di atas, dapat disimpulkan bahwa proses penjernihan air dengan elektrokoagulasi dan difilter dengan karbon aktif
yang terbaik. Pada proses penjernihan air penggunaan metode elektrokoagulasi disini sangat membantu menurunkan kadar logam dan bakteri pada air sumur.
Penjernihan air dengan elektrokoagulasi dan difilter dengan karbon aktif sudah memenuhi standar air bersih Permenkes No. 416 Tahun 1990 dan standar air
minum Permenkes No. 492 Tahun 2010 Apabila dibandingkan dari penelitian
– penelitian terdahulu, penelitian ini memiliki hasil yang lebih baik. Penelitian Endang Setyowati 2008 mampu
menurunkan bakteri E.Coli pada air dengan menggunakan filter arang tempurung kelapa dari 2400 MPN100 ml menjadi 800 MPN100ml, sedangkan
pada penelitian ini mampu menurunkan bakteri E.Coli dari 1600 MPN100 ml menjadi 1,8 MPN100ml.
Penelitian Rosita 2013 mampu menjernihkan air dengan karbon aktif tempurung kelapa melalui metode pengendapan selama ± 3 minggu,
menunjukkan hasil fisik air yaitu warna yang jernih, tidak berbau dan memenuhi pH standar air 7,0
– 7,5. Sedangkan pada penelitian ini mampu menjernihkan air selama ±15 menit, menunjukkan kualitas air warna 1 TCU,
tidak berbau dan pH 7,36 sesuai dengan standar air bersih dan standar air minum.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
4.3 Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Suhu aktivasi optimum karbon aktif yang diaktivasi dengan pemanasan
fisika berdasarkan pada standar SNI No. 06-3730-1995
didapat pada suhu 700
o
C dilihat dari parameter kadar air, kadar zat mudah menguap, kadar abu dan kadar karbon.
2. Air sumur hasil penjernihan dengan metode elektrokoagulasi dengan waktu
15 menit dan difilter dengan karbon aktif tempurung kelapa pada aktivasi fisika dengan suhu pemanasan 900
o
C telah memenuhi standar kualitas air bersih No.416MenkesPerIX1999 dan standar kualitas air minum
No.492MenkesPerIV2010Parameter : bau, rasa, TDS, warna, kekeruhan , suhu, pH, logam Fe, logam Al, sedangkan untuk parameter mikrobiologi
bakteri E.Coli dan Coliform hanya memenuhi standar air bersih saja.
5.2 Saran