3. Persyatan mikrobiologis Asmadi, 2011
Mikrobiologis dapat dibagi dalam empat group, yakni parasit, bakteri, virus dan jamur.Persyaratan mikrobiologis untuk bakteri yang harus dipenuhi oleh air adalah
sebagai berikut: a.
Tidak mengandung bakteri patogen, yaitu: bakteri golongan E. coli Bakteri Eschericia coli adalah bakteri yang sangat identik dengan
pencemaran tinja. Escherichia coli merupakan bakteri yang berasal dari kotoran hewan atau manusia baik sehat maupun sakit.. Oleh karena itu, dikenal juga
dengan istilah koli tinja Sutrisno,2006. Air minum tidak boleh mengandung bakteri golongan coli melebihi
batas-batas yang telah ditetukan yaitu 1 coloni100 ml air. Bakteri golongan coli ini berasal dari usus besar dan tanah. Air yang mengandung golongan coli
dengan kadar yang melebihi batas yang telah ditentukan, dianggap telah terkontaminasi dengan kototan manusia. Dengan demikian dalam pemeriksaan
bakteriologi, tidak langsung diperiksa apakah air itu mengandung bakteri pathogen, tetapi diperiksa dengan indikator bakteri golongan coli
Sutrisno,2006. b.
Tidak mengandung bakteri non patogen yaitu :Phytoplankton coliform Bakteri Coliform adalah jenis bakteri yang umum digunakan sebagai
indikator penetuan kualitas sanitasi makanan dan air. Coliform sendiri sebenarnya bukan penyebab dari penyakit-penyakit bawaan air, namun bakteri
jenis ini mudah untuk dikultur dan keberadaannya dapat digunakan sebagai indikator keberadaan organisme patogen seperti bakteri lain, virus atau protozoa
yang banyak merupakan parasit yang hidup dalam sistem pencernaan manusia serta terkandung dalam faeses. Organisme indikator digunakan karena ketika
seseorang terinfeksi oleh bakteri patogen, orang tersebut akan mengekskresi organisme indikator jutaan kali lebih banyak dari pada organisme patogen. Hal
inilah yang menjadi alasan untuk menyimpulkan bila tingkat keberadaan organisme indikator rendah maka organisme patogen akan jauh lebih rendah
atau bahkan tidak ada sama sekali Servais, 2007.
Universitas Sumatera Utara
Bakteri coliform terdapat sangat banyak pada faeses organisme berdarah panas, dapat juga ditemukan di lingkungan perairan, di tanah dan pada vegetasi.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa apabila terdapat bakteri coliform pada badan air maka badan air tersebut sudah tercemar oleh faeses. Bakteri
coliform dijadikan sebagai bakteri indikator karena tidak pathogen, mudah serta cepat dikenal dalam tes laboratorium serta dapat dikuantifikasikan, tidak
berkembang biak saat bakteri pathogen tidak berkembang biak, jumlahnya dapat dikorelasikan dengan probabilitas adanya bakteri pathogen, serta dapat
bertahan lebih lama daripada bakteri pathogen dalam lingkungan yang tidak menguntungkan Garneta RB dan Barti SM, 2010
2.2 Karbon Aktif
Karbon aktif merupakan material amorf berkarbon yang memiliki luas permukaan yang besar yang dibangun oleh struktur pori internalnya melalui proses
karbonisasi dan aktivasi. Karbon aktif memiliki luas permukaan yang besar sekitar 500 m
2
gram bahkan bisa mencapai 1500 m
2
gram. Karbon aktif memiliki densitas yang berbeda - beda. Karbon aktif juga memiliki tingkat kekerasan yang berbeda
– beda terhadap tekanan atau geseran tertentu. Perbedaan densitas dan kekerasan karbon aktif
sangat bergantung dari bahan baku dan cara pengaktivannya.Meilita.T. Sembiring, ST dan Tuti. S. Sinaga, ST,2003
Berdasarkan bahan bakunya, jenis – jenis karbon aktif dibedakan atas :
H.Marsh, 2002 1.
Serbuk Kayu Gergaji dan Potongan-potongan Kayu Bahan baku jenis ini masuk dalam kriteria batasan-batasan layak, dan fleksible
yaitu a.
Mudah untuk diakses dan berkesinambungan, terdapat banyak di Indonesia sebagai negara yang kaya akan kayu hutan.
b. Bahan ini didapatkan sebagai limbah dari industri pengolahan kayu, baik
industri hulu seperti industri penggergajian kayu, industri kayu lapis maupun industri hilir seperti industri pembuatan lantai kayu dan industri furniture
serta industri barang-barang lain yang terbuat dari kayu.
Universitas Sumatera Utara
c. Kualitas baik, karena kayu yang masuk indusri hulu maupun hilir adalah
kayu yang berkualitas sehingga serbuk yang didapatpun berkualitas. 2.
Limbah Kayu Limbah kayu didapat dari hutan yang sedang direhab dan dihijaukan kembali,
pangkal pohon dan batang-batang kayu yang tersisa, hutan yang terkena proyek dan sebagainya.
3. Kayu Tanaman Industri
Dalam jangka panjang dapat direncanakan penanaman tanaman kayu khusus untuk bahan baku industri arang aktif. Dengan cara ini bisa fleksibel, kayu yang
ditanam disesuaikan jenisnya sesuai dengan permintaan pasar karbon aktif type
apa yang pasar inginkan. Bahan baku ini mempunyai sifat dapat di perbaharui renewable .
4. Tempurung Kelapa
Bahan baku ini juga banyak tersedia hampir diseluruh wilayah Republik Indonesia, walaupun harganya lebih mahal sedikit dari serbuk gergaji tetapi
mempunyai spesifikasi dan density yang bagus. Bahan baku ini juga masuk dalam 3 kriteria yaitu : Kualitas, biaya, dan akses untuk mendapatkan bahan
baku, semua terpenuhi. 5.
Bahan baku dari Minyak bumi Yaitu Residu petrolium, minyak bakar, minyak solar, bitumin dan lain-lain.
6. Arang Sisa dari Industri Arang Briket
Dibandingkan dengan bahan baku yang diatas sisa arang briket adalah tidak memerlukan proses karbonisasi, tapi ketersediaan bahan baku sangat tergantung
dari industri arang briket terutama kuantitas dan harganya.
Tabel 2.2 Penggunaan Karbon Aktif
No Pemakai
Kegunaan Jenis Mesh
1
Industri obat dan makanan Menyaring penghilangan bau
dan rasa 8x30, 325
2 Minuman keras dan ringan Pengilangan warna, bau pada
minuman 4x8, 4x12
3
Kimia perminyakan Penyulingan bahan mentah
4x8, 4x12, 8x30
Universitas Sumatera Utara
4 Pembersih air
Penghilangan warna,
bau, penghilangan resin
5 Budi daya udang
Permurnian, penghilangan
ammonia, netrine phenol dan logam berat
4x8, 4x12
6 Industri gula
Penghilangan zat – zat warna,
menyerap proses penyaringan menjadi lebih sempurna
4x8, 4x12
7
Pelarut yang digunakan kembali
Penarikan kembali berbagai pelarut
4x8, 4x12, 8x30
8 Permurnian gas
Menghilangkan sulfur,
gas beracun, bau busuk asap
4x8, 4x12
9 Katalisator
Reaksi katalisator pengangkut vinil chloride, vinil acetat
4x8, 4x30
10 Pengolahan pupuk Permurnian penghilangan bau
8x30 Sumber: Meilita.T. Sembiring, ST dan Tuti. S. Sinaga, ST 2003
Berdasarkan bentuknya, karbon aktif dapat dibedakan dalam empat golongan yaitu Mifbakhuddin, 2010 :
1. Karbon aktif serbuk powdered activated carbon berbentuk serbuk dengan
ukuran partikel kurang dari 0,8 mm 2.
Karbon aktif granular granular activated carbon, memiliki partikel – partikel yang tidak rata dengan ukuran 0,2
– 0,5 mm 3.
Karbon aktif pelet pelleted activated carbon, berbentuk silinder dengan ukuran diameter 0,8
– 5,0 mm. Karbon aktif ini umumnya digunakan untuk aplikasi dalam fasa gas karena memiliki kandungan debu yang rendah,
tetesan bertekanan rendah tapi memiliki kekuatan mekanis yang tinggi 4.
Karbon aktif terlapisi polimer polimers coated carbon, merupakan pori – pori karbon yang dapat dilapisi dengan biopolimer yang mungkin untuk
menghasilkan suatu karbon yang berguna untuk hemoperfusi yaitu suatu teknik treatmen di mana ke dalam darah pasien ditekan dengan senyawa
adsorben untuk mengeluarkan senyawa toksik dari dalam darah.
Berdasarkan pori – porinya, karbon aktif dapat dibedakan menjadi tiga jenis
yaitu Micro-pores diameter kurang dari 2 nm, Meso-pores diameter antara 2
Universitas Sumatera Utara
– 25 nm dan Macro-pores diameter diatas 25 nm. Karbon tempurung kelapa umumnya terdiri dari micro-pores dan meso-pores dank arena distribusi pori
tersebut, karbon temurung kelapa banyak digunakan di pembersihan fase gas dan pemurnian air.Ario Ardianto, 2008.
2.2.1 Karbon Aktif Tempurung Kelapa