Perumusan Masalah Batasan Masalah Hipotesis

dengan standar air bersihair minum menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492MENKESPERIV2010 tentang persyaratan kualitas air minum.

1.2 Perumusan Masalah

1. Bagaimana mengaktivasikan karbon dari tempurung kelapa secara pemanasan fisika agar memenuhi syarat mutu arang aktif teknis SNI No. 06-3730-1995. 2. Apakah metode aktivasi dengan pemanasan fisika lebih baik jika dibandingkan dengan metode aktivasi menggunakan bahan kimia 3. Apakah air hasil penjernihan dengan metode elektrokoagulasi dengan karbon aktif tempurung kelapa sebagai filter dapat memenuhi standar kualitas air bersih berdasarkan peraturan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 416MENKESPERIX1990 dan air minum berdasarkan peraturan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 492MENKESPERIV2010

1.3 Batasan Masalah

1. Sampel yang digunakan adalah sampel air sumur galian yang berasal dari pemukiman masyarakat di Kelurahan Pahlawan Kecamatan Medan Perjuangan, Sumatera Utara. 2. Suhu untuk proses karbonisasi 250 o C selama 5 jam 3. Karbon aktif dibuat dari tempurung kelapa dengan suhu aktivasi pemanasan divariasikan dari 500, 600, 700, 800 dan 900 o C 4. Ukuran dan bentuk karbon aktif tempurung kelapa yang dibuat adalah 0,1 – 10 mm dengan bentuk butirangranullar 5. Elektroda yang digunakan untuk proses elektrokoagulasi adalah Aluminium. 6. Analisis parameter untuk karbon aktif dari tempurung kelapa yaitu : kadar air, kadar zat mudah menguap, kadar abu, kadar karbon dan daya adsorpsi. Analisis untuk air yaitu: pH derajat keasaman, suhu Temperatur, warna, kekeruhan, baurasa, bakteri E.Coli, Coliform dan logam Al, dan Fe di dalam air sumur galian. Universitas Sumatera Utara 7. Analisis kwalitas sampel air dilakukan sebelum dan sesudah proses elektrokoagulasi dan filter.

1.4 Hipotesis

Karbon aktif yang dibuat dari bahan tempurung kelapa dengan aktivasi pemanasan fisika dapat memenuhi syarat mutu arang aktif teknis SNI No. 06-3730-1995 dan hasilnya lebih baik dibandingkan dengan karbon aktif tempurung kelapa dengan metode aktivasi menggunakan bahan kimia. Penggunaan karbon aktif dari bahan tempurung kelapa yang digunakan sebagai filter dalam penjernihan air dengan metode elektrokoagulasi dapat mengurangi bakteri E. Coli, logam Al, dan Fe dan dapat memenuhi standar kualitas air bersih berdasarkan peraturan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 416MENKESPERIX1990 dan air minum berdasarkan peraturan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 492MENKESPERIV2010

1.5 Tujuan Penelitian