Gambaran tingkat pengetahuan pekerja salon terhadap cara penanggulangan DK Gambaran Tingkat Pengetahuan Pekerja Salon Terhadap DK Secara Keseluruhan

Penderita pada umumnya mengeluh gatal. Kelainan kulit bergantung pada keparahan dermatitis. Pada dermatitis kontak akut dimulai dengan bercak eritema berbatas jelas, kemudian diikuti edema, papulovesikel, vesikel atau bula. Vesikel atau bula dapat pecah menimbulkan erosi dan eksudasi basah. Pada yang kronis terlihat kulit kering, berskuama, papul, likenifikasi dan mungkin juga fisur, batasnya tidak jelas. Kelainan ini sulit dibedakan dengan dermatitis kontak lainnya. 12

5.2.3. Gambaran tingkat pengetahuan pekerja salon terhadap penyebab DK

Pada pembagian kategori tingkat pengetahuan pekerja salon terhadap penyebab DK, didapati yang memiliki tingkat pengetahuan cukup adalah sebanyak 67 sampel 62,0 dan yang memiliki tingkat pengetahuan kurang sebanyak 41 sampel 38,0 dari keseluruhan responden sebanyak 108 sampel, Tidak ada sampel yang dikategorikan memiliki tingkat pengetahuan baik terhadap gejala DK 0,0. Menurut hasil penelitian lain yang pernah dilakukan faktor yang paling utama mempengaruhi terjadinya dermatitis akibat kerja karena kontak dengan bahan kimia. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi dermatitis kontak akibat kerja adalah adanya kontak dengan bahan kimia, lama kontak, dan frekuensi kontak. Faktor umur, riwayat atopi, kebiasaan mencuci tangan, suhu dan kelembapan udara tidak mempunyai pengaruh yang signifikan. Belum terincinya standar prosedur kerja aman yang diterapkan oleh pihak manajemen sesuai dengan potensi bahaya kimia, khususnya bahaya kontak kimia termasuk logam dengan kulit pekerja operator. 34

5.2.4. Gambaran tingkat pengetahuan pekerja salon terhadap cara penanggulangan DK

Pada pembagian kategori tingkat pengetahuan pekerja salon terhadap cara penanggulangan DK, didapati yang memiliki tingkat pengetahuan baik adalah sebanyak 36 sampel 33,3, yang memiliki tingkat pengetahuan cukup sebanyak 67 sampel 62,1 dan yang memiliki tingkat pengetahuan kurang Universitas Sumatera Utara sebanyak 5 sampel 4,6. 5.2.5. Gambaran tingkat pengetahuan pekerja salon terhadap cara penegakan diagnosa DK Pada pembagian kategori tingkat pengetahuan pekerja salon terhadap cara penegakan diagnosa DK, didapati yang memiliki tingkat pengetahuan baik adalah sebanyak 22 sampel 20,4, yang memiliki tingkat pengetahuan cukup sebanyak 81 sampel 75,0 dan yang memiliki tingkat pengetahuan kurang sebanyak 5 sampel 4,6. Diagnosis dermatitis kontak didasarkan pada anamnesis yang teliti, pengamatan gambaran klinis dan uji tempel. Dermatitis kontak mempunyai variasi gambaran klinis yang luas, sehingga kadang sulit dibedakan dengan berbagai dermatitis kontak lainnya. 12 Untuk ini diperlukan uji tempel dengan bahan yang dicurigai, tetapi uji tempel tidak dapat dilakukan pada dermatitis berfase akut, sebab dapat memperberat penyakit. 17

5.2.6. Gambaran Tingkat Pengetahuan Pekerja Salon Terhadap DK Secara Keseluruhan

Pada pembagian kategori tingkat pengetahuan pekerja salon terhadap DK secara keseluruhan, didapati yang memiliki tingkat pengetahuan baik adalah sebanyak 15 sampel 13,9, yang memiliki tingkat pengetahuan cukup sebanyak 71 sampel 65,7 dan yang memiliki tingkat pengetahuan kurang sebanyak 22 sampel 20,4. Berbeda dengan hasil penelitian lain yang pernah dilakukan sebelumnya pada pekerja pencuci piring di beberapa restoran di Kota Medan. Mayoritas pekerja pencuci piring memiliki pengetahuan yang dapat di – kategorikan kurang yaitu sebanyak 58,0, pengetahuan yang cukup sebanyak 32,0, dan pengetahuan yang baik sebanyak 10,0. 35 Berbeda juga dengan hasil penelitian Susetiati dkk, yang mendapati hasil berupa tingkat pengetahuan baik sebanyak 56,8 dan tingkat pengetahuan kurang sebanyak 43,2. 36 Universitas Sumatera Utara BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan