Gejala Klinis Dermatitis Kontak Iritan 1. Dermatitis Kontak Iritan Akut

2.2.5. Gejala Klinis Dermatitis Kontak Iritan 2.2.5.1. Dermatitis Kontak Iritan Akut Pada dermatitis kontak iritan akut, reaksi sering disebabkan oleh paparan tunggal iritan dan manifestasi kulit biasanya menghilang dalam beberapa hari sampai minggu.Sumber iritan yang paling sering adalah kimia atau abrasi pada kulit. Salah satu peristiwa awal utama sebelum kerusakan kulit yang diamati adalah pelepasan sitokin proinflamasi. Hal ini pada gilirannya memperkuat reaksi inflamasi dengan melepaskan kemokin, sehingga vasodilatasi dan infiltrasi sel misalnya, limfosit, eosinofil, makrofag, neutrofil, sel T ke dalam epidermis dan dermis. Tanda histopatologis dari iritasi adalah kerusakan epidermis yaitu spongiosis dan pembentukan mickrovesikel, eritema, indurasi, dan edema yang mengarah ke daerah yang menyakitkan lokal dari kulit. 18 2.2.5.2. Dermatitis Kontak Iritan Kronik Gejala klasik berupa kulit kering, eritema, skuama, lambat laun kulit tebal dan terjadi likenifikasi, batas kelainan tidak tegas. Bila kontak terus berlangsung maka dapat menimbulkan retak kulit yang disebut fisura. Adakalanya kelainan hanya berupa kulit kering dan skuama tanpa eritema, sehingga diabaikan oleh penderita. Setelah kelainan dirasakan mengganggu, baru mendapat perhatian. 12 2.2.6. Diagnosis Dermatitis Kontak Iritan Diagnosis dermatitis kontak iritan didasarkan pada anamnesis dan pengamatan gambaran klinis. Dermatitis kontak akut lebih mudah diketahui karena munculnya lebih cepat sehingga penderita pada umumnya masih ingat apa yang menjadi penyebabnya. Dermatitis kontak iritan kronis timbul lambat serta mempunyai variasi gambaran klinis yang luas, sehingga kadang sulit dibedakan dengan dermatitis kontak atopik. 12 Untuk ini diperlukan uji tempel dengan bahan yang dicurigai, tetapi uji tempel tidak dapat dilakukan pada fase akut, sebab dapat memperberat penyakit. 17 Universitas Sumatera Utara

2.2.7. Penatalaksanaan Dermatitis Kontak Iritan