Tingkat Pengetahuan Frekuensi n
Persentase Baik
15 13,9
Cukup 71
65,7 Kurang
22 20,4
Total 108
100,0
Berdasarkan Tabel 5.6. dapat dilihat bahwa pekerja salon mayoritas memiliki tingkat pengetahuan cukup terhadap cara penanggulangan DK yaitu sebanyak 71 sampel
65,7.
5.2. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan pekerja salon di seluruh salon di Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan terhadap DK
pada tahun 2016. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di lokasi tersebut, diperoleh 108 sampel yang memenuhi kriteria inklusi.
5.2.1. Karakteristik sampel menurut jenis kelamin
Pada penggolongan sampel menurut jenis kelamin, jumlah seluruh pegawai laki-laki adalah 19 sampel 17,6 dan perempuan sebanyak 89 sampel
82,4. Persentase pegawai perempuan lebih tinggi daripada pegawai laki – laki. Hasil yang serupa juga didapatkan pada penelitian lain yang pernah
dilakukan sebelumnya. Penelitian yang dilakukan di Kelurahan Helvetia Tengah, Kecamatan Medan Helvetia, terhadap pekerja salon di lokasi tersebut pada tahun
2012, menunjukkan bahwa pekerja salon yang berjenis kelamin perempuan lebih banyak daripada laki – laki dengan proposi 100,0 dan 0,0.
32
Serupa juga dengan penelitian Karen Hu untuk lembaga National Healthy Nail Salon Alliance
yang mendapati 95 dari pekerja salon adalah perempuan.
33
5.2.2. Gambaran tingkat pengetahuan pekerja salon terhadap gejala DK Pada pembagian kategori tingkat pengetahuan pekerja salon terhadap
gejala DK, didapati yang memiliki tingkat pengetahuan baik adalah sebanyak 3 sampel 2,8 sementara yang memiliki tingkat pengetahuan cukup sebanyak 46
sampel 42,6 dan yang memiliki tingkat pengetahuan kurang adalah sebanyak 59 sampel 54,6.
Universitas Sumatera Utara
Penderita pada umumnya mengeluh gatal. Kelainan kulit bergantung pada keparahan dermatitis. Pada dermatitis kontak akut dimulai dengan bercak eritema
berbatas jelas, kemudian diikuti edema, papulovesikel, vesikel atau bula. Vesikel atau bula dapat pecah menimbulkan erosi dan eksudasi basah. Pada yang kronis
terlihat kulit kering, berskuama, papul, likenifikasi dan mungkin juga fisur, batasnya tidak jelas. Kelainan ini sulit dibedakan dengan dermatitis kontak
lainnya.
12
5.2.3. Gambaran tingkat pengetahuan pekerja salon terhadap penyebab DK
Pada pembagian kategori tingkat pengetahuan pekerja salon terhadap penyebab DK, didapati yang memiliki tingkat pengetahuan cukup adalah
sebanyak 67 sampel 62,0 dan yang memiliki tingkat pengetahuan kurang sebanyak 41 sampel 38,0 dari keseluruhan responden sebanyak 108 sampel,
Tidak ada sampel yang dikategorikan memiliki tingkat pengetahuan baik terhadap gejala DK 0,0.
Menurut hasil penelitian lain yang pernah dilakukan faktor yang paling utama mempengaruhi terjadinya dermatitis akibat kerja karena kontak dengan
bahan kimia. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi dermatitis kontak akibat kerja adalah adanya kontak dengan bahan kimia, lama kontak, dan frekuensi
kontak. Faktor umur, riwayat atopi, kebiasaan mencuci tangan, suhu dan kelembapan udara tidak mempunyai pengaruh yang signifikan. Belum terincinya
standar prosedur kerja aman yang diterapkan oleh pihak manajemen sesuai dengan potensi bahaya kimia, khususnya bahaya kontak kimia termasuk logam
dengan kulit pekerja operator.
34
5.2.4. Gambaran tingkat pengetahuan pekerja salon terhadap cara penanggulangan DK