Konsep Basis Ekonomi Daya Saing Produk Unggulan Dalam Pembangunan Ekonomi di Kutacane Aceh Tenggara

29

2.8 Konsep Basis Ekonomi

Pengertian ekonomi basis di suatu wilayah tidak bersifat statis melainkan dinamis. Artinya pada tahun tertentu mungkin saja sektor tersebut merupakan sektor basis, namun pada tahun berikutnya belum tentu sekor tersebut secara otomatis menjadi sektor basis. Sektor basis bisa mengalami kemajuan ataupun kemunduran. Adapun sebab-sebab kemajuan sektor basis adalah: 1 perkembangan jaringan transportasi dan komunikasi, 2 perkembangan pendapatan dan penerimaan daerah, 3 perkembangan teknologi, dan 4 adanya pengembangan prasarana ekonomi dan sosial. Sedangkan penyebab kemunduran sektor basis adalah: 1 adanya perubahan permintaan di luar daerah, dan 2 kehabisan cadangan sumberdaya. Menurut Glasson 1977 semakin banyak sektor basis dalam suatu wilayah akan menambah arus pendapatan ke wilayah tersebut menambah permintaan terhadap barang dan jasa didalamnya dan menimbulkan kenaikan volume sektor non basis. Dengan kata lain sektor basis berhubungan langsung dengan permintaan dari luar, sedangkan sektor non basis berhubungan secara tidak langsung, yaitu melalui sektor basis terlebih dahulu. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sekor basis merupakan penggerak utama dalam perekonomian suatu wilayah. Analisis basis dan non basis pada umumnya didasarkan atas nilai tambah atau lapangan kerja. Penggabungan lapangan kerja basis dan lapangan kerja non basis merupakan total lapangan kerja yang tersedia untuk wilayah tersebut. Demikian pula penjumlahan pendapatan sektor basis dan pendapatan sektor non Universitas Sumatera Utara 30 basis Tarigan, 2005. Menurut Richarson 2001, konsep ekonomi basis pada dasarnya pertumbuhan ekonomi dalam suatu daerah terjadi karena ada efek pengganda dari pembelanjaan kembali pendapatan yang diperoleh melalui penyediaan barang dan jasa yang dihasilkan oleh wilayah dan dipasarkan keluar wilayah.

2.9 Penelitian Terdahulu