Kesimpulan Saran Sektor Unggulan Daerah

56 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Hasil pembahasan pada bab iv berdasarkan analisis teori lokasi dan shift share dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Berdasarkan analisis Location Quotient, Sektor pertanian dalam perekonomian Kabupaten Aceh Tenggara Kutacane merupakan sektor basis atau sektor unggulan karena memiliki nilai LQ lebih dari 1 LQ1 yaitu dengan rata-rata nilai sebesar 1,89. 2. Berdasarkan analisi shift share sektor pertanian di Kabupaten Aceh Tenggara Kutacane tidak menunjukan sektor yang kompetitif dan karena nilai different shift Kabupaten kurang dari nol D j 0 yaitu dengan rata-rata nilai sebesar -160.305,278.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil pembahasan di atas, penulis menyarankan beberapa hal untuk pihak-pihak terkait, yaitu: 1. Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tenggara dalam upaya meningkatkan PDRB agar lebih mengutamakan pengembangan sektor unggulan dengan tidak mengabaikan sektor dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan. 2. Sektor pertanian sebagai sektor unggulan dan memiliki kontribusi terbesar dalam perekonomian wilayah Kabupaten Aceh Tenggara perlu mendapatkan Universitas Sumatera Utara 57 prioritas pengembangan, sehingga memberikan dampak yang tinggi bagi peningkatan pendapatan masyarakat dan lapangan pekerjaan. 3. Penelitian ini masih terbatas pada tahapan menentukan sektor unggulan, kepada peneliti lainnya disarankan untuk melanjutkan penelitian dengan menambah sektor dan subsektor unggulan yang lainnya sampai pada tahapan menentukan komoditi unggulan. Universitas Sumatera Utara 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Daya Saing Produk Unggulan

2.1.1 Pengertian Daya Saing

Pada umumnya seatu wilayah yang memiliki suatu produk akan berhasil bila suatu produk yang dibuat memiliki sesuatu yang lebih dari yang lain sehingga memiliki nilaiharga yang tinggi. Maka dari itu banya produk yang dipasarkan yang memiliki daya saing yang ketat serta dapat memenuhi syarat pengujian. Daya saing merupakan kemampuan menghasilkan produk barang dan jasa yang memenuhi pengujian internasional, dan dalam saat bersamaan juga dapat memelihara tingkat pendapatan yang tinggi dan berkelanjutan, atau kemampuan daerah dalam menghasilkan tingkat pendapatan dan kesempatan kerja yang tinggi dengan tetap terbuka terhadap persaingan eksternal.

2.1.2 Dimensi Daya Saing dan Indikator Daya Saing

Dimensi daya saing suatu perusahaan yang dikemukakan oleh Muhardi 2007:40 terdiri dari biaya cost, kualitas quality, waktu penyampaian delivery, dan fleksibilitas flexibility. Biaya adalah dimensi daya saing operasi yang meliputi empat indikator yaitu biaya produksi, produktifitas tenaga kerja, penggunaan kapasitas produksi dan persediaan. Unsur daya saing yang terdiri dari biaya merupakan modal yang mutlak dimiliki oleh suatu perusahaan yang mencakup pembiayaan produksinya, produktifitas tenaga kerjanya, pemanfaatan kapasitas produksi perusahaan dan Universitas Sumatera Utara 8 adanya cadangan produksi persediaan yang sewaktu-waktu dapat dipergunakan oleh perusahaan untuk menunjang kelancaran perusahaan tersebut. Kualitas seperti yang dimaksudkan oleh Muhardi adalah merupakan dimensi daya saing yang juga sangat penting, yaitu meliputi berbagai indikator diantaranya tampilan produk, jangka waktu penerimaan produk, daya tahan produk, kecepatan penyelesaian keluhan konsumen, dan kesesuaian produk terhadap spesifikasi desain. Tampilan produk dapat tercermin dari desain produk atau layanannya, tampilan produk yang baik adalah yang memiliki desain sederhana namun mempunyai nilai yang tinggi. Jangka waktu penerimaan produk dimaksudkan dengan lamanya umur produk dapat diterima oleh pasar, semakin lama umur produk di pasar menunjukkan kualitas produk tersebut semakin baik. Adapun daya tahan produk dapat diukur dari umur ekonomis penggunaan produk . Waktu penyampaian merupakan dimensi daya saing yang meliputi berbagai indikator diantaranya ketepatan waktu produksi, pengurangan waktu tunggu produksi, dan ketepatan waktu penyampaian produk. Ketiga indikator tersebut berkaitan, ketepatan waktu penyampaian produk dapat dipengaruhi oleh ketepatan waktu produksi dan lamanya waktu tunggu produksi. Adapun fleksibilitas merupakan dimensi daya saing operasi yang meliputi berbagai indikator diantaranya macam produk yang dihasilkan, kecepatan menyesuaikan dengan kepentingan lingkungan. Universitas Sumatera Utara 9

2.1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Daya Saing

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi daya saing adalah : 1. Lokasi Memperhatikan lokasi usaha sangat penting untuk kemudahan pembeli dan menjadi faktor utama bagi kelangsungan usaha. Lokasi usaha yang strategis akan menarik perhatian pembeli. Menurut Frans 2003:439 : letak atau lokasi akan menjadi sangat penting untuk memenuhi kemudahan pelanggan dalam berkunjung, konsumen tentu akan mencari jarak tempuh terpendek. Walau tidak menutup kemungkinan konsumen dari jarak jauh juga akan membeli, tapi persentasenya kecil. 2. Harga Menurut Sunarto 2004:206 Harga adalah jumlah dari seluruh nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut. Harga menentukan apakah sebuah supermarket, minimarket, atau swalayan banyak dikunjungikonsumen atau tidak. Faktor harga juga berpengaruh pada seorang pembeli untuk mengambil keputusan. Harga juga berhubungan dengan diskon, pemberian kupon berhadiah, dan kebijakan penjualan. Harga adalah nilai suatu barang atau jasa yang diukur dengan sejumlah uang. Demi mendapatkan sebuah barang atau jasa yang diinginkannya seorang konsumen harus rela membayar sejumlah uang. Bagi pelangggan yang sensitif bias anya harga murah adalah sumber kepuasan yang penting Universitas Sumatera Utara 10 karena mereka akan mendapatkan value for moneyyang tinggi Irawan, 2008:38. 3. Pelayanan Program pelayananserviceseringkali menjadi pokok pemikiran pertama seorang pengelola supermarketminimarket. Pelayanan melalui produk berarti konsumen dilayani sepenuhnya melalui persediaan produk yang ada, produk yang bermutu. Pelayanan melalui kemampuan fisik lebih mengacu kepada kenyamanan peralatan trolleyatau keranjang belanja, tempat parkir yang nyaman, penerangan ruangan yang baik, juga keramahan dari karyawan. 4. Mutu atau kualitas Keyakinan untuk memenangkan persaingan pasar akan sangat ditentukan oleh kualitas produk yang dihasilkan perusahaan. Berkenaan dengan kualitas produk,Muhardi dalam bukunya Strategi Operasi Untuk Keunggulan Bersaing mengutip pendapat Adam dan Ebert yang menyatakan : “product quality is the appropriateness of design specifications to function and use as well as the degree to which the product conforms to the design specifications”. Kualitas produk ditunjukkan oleh kesesuaian spesifikasi desain dengan fungsi atau kegunaan produk itu sendiri, dan juga kesesuaian produk dengan spesifikasi desainnya. Jadi suatu perusahaan memiliki daya saing apabila perusahaan itu menghasilkan produk yang berkualitas dalam arti sesuai dengan kebutuhan pasarnya. Universitas Sumatera Utara 11 5. Promosi Semakin sering suatu supermarketswalayan melakukan promosi, semakin banyak pengunjung dalam memenuhi kebutuhannya. Promosi bisa dilakuka n melalui berbagai iklan baik di media cetak, elektronik, maupun media lain. Sunarto 2004:298 mengatakan bahwa promosi penjualan terdiri dari insentif jangka pendek untuk mendorong pembelanjaan atau penjualan produk atau jasa, yang mana promosi penjualan ini mencakup suatu variasi yang luas dari alat-alat promosi yang didesain untuk merangsang respons pasar yang lebih cepat, atau yang lebih kuat.

2.2 Sektor Unggulan Daerah

Sektor unggulan adalah sektor yang salah satunya dipengaruhi oleh keberadaan faktor anugerah endowment factors. Selanjutnya faktor ini berkembang lebih lanjut melalui kegiatan investasi dan menjadi tumpuan kegiatan ekonomi. Kriteria sektor unggulan akan sangat bervariasi. Hal ini didasarkan atas seberapa besar peranan sektor tersebut dalam perekonomian daerah, diantaranya: pertama, sektor unggulan tersebut memiliki laju tumbuh yang tinggi; kedua, sektor tersebut memiliki angka penyerapan tenaga kerja yang relatif besar; ketiga, sektor tersebut memiliki keterkaitan antar sektor yang tinggi baik ke depan maupun kebelakang; keempat, dapat juga diartikan sebagi sektor yang mampu menciptakan nilai tambah yang tinggi Sambodo dalam Usya, 2006. Dalam rangka upaya pembangunan ekonomi daerah,inventarisasi potensi wilayahmasyarakatdaerah mutlak diperlukan agar dapat ditetapkan kebijakan Universitas Sumatera Utara 12 pola pengebangan baik secara sektoral maupun secara multisektoral. Salah satu langkah inventarisasiidentifikasi potensi ekonomi daerah adalah dengan mengidentifikasi produk-produk potensial, andalan dan unggulan daerah pada tiap-tiap sub sektor. Produk unggulan daerah menggambarkan kemampuan daerah menghasilkan produk, menciptakan nilai, memanfaatkan sumberdaya secara nyata, memberi kesempatan kerja, mendatangkan pendapatan bagi masyarakat maupun pemerintah, memiliki prospek untuk meningkatkan produktivitas dan investasinya. Sebuah produk dikatakan unggul jika memiliki daya saing sehingga mampu untuk menangkal produk pesaing di pasar domestic dan atau menembus pasar ekspor Sudarsono, 2001. Kriteria produk unggul menurut Unkris Satya Wacana salatiga, adalah komoditi yang memenuhi persyaratan kecukupan sumberdaya local, keterkaitan komoditas, posisi bersaing dan potensi bersaing. Dari kriteria ini memunculkan pengelompokkan komoditas berikut: a. Komoditas potensial adalah komoditas daerah yang memiliki potensi untuk berkembang karena keunggulan komparatif. Keunggulan komparatif terjadi misalnya karena kecukupan ketersediaan sumberdaya, seperti bahan baku local, keterampilan sumberdaya local, teknologi produksi local serta sarana dan prasarana local lainnya. b. Komoditas andalan adalah komoditas potensial yang dipandang dapat dipersandingkan dengan produk sejenis di daerah lain, karena disamping memiliki keunggulan komparatif juga memiliki efisiensi usaha yang tinggi. Universitas Sumatera Utara 13 Efisiensi usaha itu tercermin dari efisiensi produksi, produktivitas pekerja, profitabilitas dan lain-lain. c. Komoditas unggulan adalah komoditas yang memiliki keunggulan kompetitif, karena telah memenangkan persaingan dengan produk sejenis di daerah lain. Keunggulan kompetitif demikian dapat terjadi karena efisiensi produksinya yang tinggi akibat posisi tawarnya yang tinggi baik terhadap pemasok, pembeli, serta daya saignya yang tinggi terhadap pesaing, pendatang baru maupun barang substitusi. Menurut direktorat Jenderal Pembangunan Daerah Depdagri, bahwa berdasarkan Surat Edaran Nomor 050.052910IIIBANDA tanggal 7 Desember 1999, ditentukan kriteria kooditas unggulan sebgai berikut: 1. empunyai kandungan lokal yang menonjol dan inovatif di sektor pertanian, industri, dan jasa. 2. Mempunyai daya saing tinggi di pasaran, baik ciri, kualitas maupun harga yang kompetitif serta jangkauan pemasaran yang luas, baik di dalam negeri maupun global 3. Mempunyai ciri khas daerah karena melibatkan masyarakat banyak tenaga kerja setempat 4. Mempunyai jaminan dan kandungan bahan baku yang cukup banyak, stabil, dan berkelanjutan. 5. Difokuskan pada produk yang mempunyai nilai tambah yang tinggi, baik dalam kemasan maupun pengolahannya 6. Secara ekonomi menguntungkan dan bermanfaat untuk meningkatkan pendapatan dan kemampuan SDM masyarakat Universitas Sumatera Utara 14 7. Ramah lingkungan, tidak merusak lingkungan, berkelanjutan serta tidak merusak budaya setempat.

2.3 Pertumbuhan Ekonomi