E. TinjauanKepustakaan
1. Bea dan Cukai
Penerimaan pendapatan negara dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk diantaranya adalah melalui bea cukai. Dalam merealisasikan pajak-pajak negara,
di Indonesia dikenal lembaga pelaksana pajak yang terdiri dari Direktorat Jenderal Pajak dan Direktur Jenderal Bea dan Cukai yang keduanya merupakan bagian dari
Kementerian Keuangan. Keberadaan kedua lembaga tersebut sangat berhubungan erat terkait dengan upayapengelolaan sumber penerimaan negara. Namun perlu
diketahui, Meskipun kedua lembaga tersebut berada dibawah Kementerian Keuangan, namun secara umum pengaturan dilakukan secara terpisah.
Pengertian Bea dalam prosedur Bea Cukai adalah bea masuk dan bea keluar daerah pabean. Bea masuk adalah pungutan negara berdasarkan undang-
undang ini kepabeanan yang dikenakan terhadap barang yang diimpor. Bea keluar adalah pungutan negara berdasrkan undang-undang ini kepabeanan yang
dikenakan terhadap barang ekspor. Cukai adalah pungutan negara yang dikenakan terhadap barang-barang tertentu yang mempunyai sifat atau karakteristik yang
ditetapkan dalam undang-undang”.
11
2. Kawasan Ekonomi Khusus KEK
Menurut Kementerian Perindustrian pengertian KEK ialah kawasan industri yang diberikan fasilitas kemudahan dan insentif serta infrastruktur yang
11
Burhanuddin. Prosedur Hukum Pengurusan Bea CukaiYogyakarta: Yustisia, 2013, hlm .9.
Universitas Sumatera Utara
memadai.
12
Pada dasarnya KEK dan Kawasan Industri ialah hal yang sama, yaitu berisi sekumpulan perusahaan yang relatif sejenis. Sehingga dalam konteks ini
KEK tidak berbeda dengan kawasan industri tradisional, kawasan berikat, kawasan ekonomi terpadu, kawasan industri estate, free economic zones, dan free
trade zones.Kawasan industri didefinisikan sebagai pembangunan sarana baru yang diperuntukkan untuk industri tertentu sesuai dengan keunggulan daerah
yang mampu menyediakan infrastruktur untuk membantu pengembangan operasional dan industri serta fasilitas pendukung yang berperan mendorong
perkembangan indutri tersebut.
13
Perlakuan khusus tersebut diberlakukan di bidang kepabeaan custom and excise, perpajakan, perizinan licensing one stop service, keimigrasian serta
ketenagakerjaan. Perlakuan khusus ini juga berbeda terhadap wilayah lain yang tidak termasuk dalam zona KEK. Sedangkan menurut UU KEK pengertian KEK
adalah kawasan dengan batas tertentu yang dalam wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia yang ditetapkan untuk menyelenggarakan fungsi
perekonomian dan memperoleh fasilitas tertentu.
14
Menurut Joubert B. Maramis, KEK diartikan sebagai sebuah kawasan industri khusus, dikatakan aspek khusus
karena KEK pada hal ini diberikan berbagai fasilitas kemudahan, insentif, dan infrastruktur yang lebih lengkap.
15
3. Pengawasan
12
Sejarah,defenisi,”Keuntungan,danKelemahanKEK”,https:joubertbmaramis. academia.com diakses pada 23 Mei 2016.
13
Ibid.
14
Pasal 1, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2009 Tentang Kawasan Ekonomi Khusus, L.N. No. 147 Tahun 2009, T.L.N. No. 5066.
15
https:joubertbmaramis.academia.com diakses pada 23 Mei 2015.
Universitas Sumatera Utara
Adanya berbagai jenis kegiatan pembangunan dilingkungan pemerintahan menurut penanganan yang lebih serius agar tidak terjadi pemborosan dan
penyelewengan yang dapat mengakibatkan kerugian pada negara.Untuk menghindari hal tersebut maka diperlukan suatu system pengawasan yang
tepat.Ini bertujuan untuk menjaga kemungkinan agar pelaksanaannya dapat berjalan dengan baik.
Pengawas mempunyai peranan yang penting dalam manajemen kepegawaian. Pengawas mempunyai hubungan yang terdekat dengan pegawai-
pegawai perseorangan secara langsung dan baik buruknya pegawai bekerja sebagian besar akan tergantung kepada betapa efektifnya ia bergaul dengan
mereka. Pengawasan dapat didefinisikan sebagai proses penentuan, apa yang harus
dicapai yaitu standar, apa yang sedang dilakukan yaitu pelaksanaan, menilai pelaksanaan dan apabila perlu dilakukan perbaikan-perbaikan, sehingga
pelaksanaan sesuai dengan rencana yaitu selaras dengan standar.
16
Pengawasan sebagai suatu tindakan atau aktivitas untuk menjamin agar rencana yang telah di tetapkan berjalan sesuai dengan rencana. Tujuan utama dari
pengawasan bukan untuk mencari kesalahan, melainkan mengarahkan pelaksanaan aktivitas agar rencana yang telah di tetapkan dapat terlaksana secara
optimal. Konsep pengawasan demikian sebenarnya menunjukkan pengawasan yang merupakan bagian dari fungsi manajemen, di mana pengawasan dianggap
sebagai bentuk pemeriksaan atau pengontrolan dari pihak yang lebih atas kepada
16
Fahmi Irfan, Manajemen KepemimpinanTeori dan AplikasiBandung: Alfabeta, 2012, hlm. 138-139.
Universitas Sumatera Utara
pihak di bawahnya. Dalam ilmu manajemen, pengawasan ditempatkan sebagai tahapan terakhir dari fungsi manajemen.
17
F. MetodePenelitian