Variabel penelitian dalam perancangan ruang pengering ini adalah sebagai berikut :
1. Dimensi material handling, menyatakan dimensi panjang x lebar peralatan yang digunakan untuk memindahkan bahan baku.
2. Luas gang, menyatakan luas alokasi wilayah untuk pergerakan material. 3. Antropometri, operator menyatakan ukuran dimensi tubuh operator
4. Lama Pengeringan, menyatakan waktu yang dibutuhkan untuk mengeringkan serat sabut kelapa dengan ketebalan tertentu.
5. Dimensi Rak dan Nampan, menyatakan ukuran panjang, lebar dan tinggi rak dan nampan yang digunakan dalam perancangan ruang pengering.
4.4. Pengumpulan Data
Berikut dijelaskan mengenai sumber data penelitian, instrumen penelitian yang digunakan dan metode pengumpulan data yang dilakukan. Data yang
diperlukan untuk merancang ruang pengering serat sabut kelapa di UD. Pusaka Bakti adalah sebagai berikut :
1. Data Primer a. Luas Ruang Pengering panjang x lebar, diukur dengan menggunakan
meteran. b. Berat Serat Sabut Kelapa, diperoleh dengan melakukan pengukuran berat
dengan menggunakan timbangan digital. c. Lama Pengeringan, diketahui dengan melakukan percobaan
d. Uraian Proses Produksi, didapat dengan melakukan observasi dilengkapi dengan wawancara dengan pembimbing lapangan dan karyawan yang
bekerja di lantai produksi. e. Data Antropometri Operator, diperoleh dengan melakukan pengukuran
langsung di UD. Pusaka Bakti menggunakan meteran. 2. Data Sekunder , diperoleh dari dokumentasi perusahaan meliputi :
a. Jenis-jenis produk yang dihasilkan dari perusahaan b. Volume produksi unit
c. Kapasitas Mesin
4.5. Metode Pengolahan Data
Metode yang digunakan dalam perancangan ruang pengering ini berkaitan dengan pemindahan bahan dan pemanfaatan antropometri operator.
Pengolahan data dilakukan dengan mengikuti beberapa langkah, yaitu:
1. Alokasi Wilayah Ruang Pengering Melakukan peninjauan faktor- faktor yang mempengaruhi pengalokasian
wilayah seperti keterkaitan antar aliran, rencana arah perluasan, karakteristik bangunan, jenis bangunan, lokasi dan ukuran gang, dan dimensi jenis material
handling yang akan digunakan. 2. Tebal Pengeringan Serat
Perhitungan lama pengeringan dilakukan dengan melakukan percobaan dengan mengeringkan serat sabut kelapa basah pada wadah yang sama dengan
ketebalan berbeda.
3. Rancangan Rak Rancangan rak meliputi bentuk rak yang akan dirancang. Rak akan dirancang
bertingkat dimana pada setiap tingkat akan dimuat nampan yang menjadi wadah serat sabut kelapa yang akan dikeringkan. Dimensi rak dan nampan
dalam ruang pengering ditentukan berdasarkan antropometri operator. 4. Perhitungan Dimensi Rak dan Nampan
Dimensi rak dan nampan yang akan digunakan disesuaikan dengan antropometri operator. Dimensi tubuh yang digunakan dalam perancang rak
dan nampan dalam ruang pengering adalah sebagai berikut : a. Tinggi rak ditentukan berdasarkan dimensi tubuh Tinggi Badan Berdiri
TBB ditambahkan dengan Panjang Lengan Bawah PLB. b. Nampan dirancang persegi untuk memudahkan operator pada saat
penyusunan ke dalam rak dan material handling. Panjang dan lebar nampan ditentukan berdasarkan dimensi tubuh Lebar Bahu LB ditambah
dengan abduksi lengan operator sebesar 30 .
c. Lebar Rak ditentukan berdasarkan lebar nampan ditambahkan dengan lebar bahan yang digunakan dalam perancangan rak dan allowance keluar
masuk nampan dari dalam rak. 5. Perhitungan Jumlah Tingkat Nampan
Jumlah tingkat rak yang dalam ruang pengering dipengaruhi oleh tinggi nampan, tebal tiang yang digunakan dalam perancangan rak, dan allowance
untuk keluar masuk nampan
6. Perancangan Material Handling Perancangan material handling dilakukan untuk memudahkan pengangkutan
serat sabut basah dari mesin pengurai. Material handling yang akan digunakan adalah troly, agar mampu memuat nampan yang akan dimasukkan ke dalam
rak pengeringan. 7. Ukuran dan Bentuk Gang
Bentuk gang dalam ruang pengering disesuaikan dengan dimensi material handling dan ukuran rak. Bentuk gang juga disesuaikan dengan aliran produksi
untuk mengurangi jarak tempuh antar stasiun. Perhitungan total lebar gang dipengaruhi oleh lebar material handling yang digunakan, kelonggaran untuk
pergerakan operator menggunakan data lebar bahu persentil 95, dan space untuk konstruksi ruang pengering.
8. Rancangan Alternatif Bentuk Gang Alternatif bentuk gang ditentukan berdasarkan penempatan rak di dalam ruang
pengering. Alternatif yang dipilih adalah bentuk gang yang memuat lebih banyak nampan atau perpindahan material handling kecil.
4.6. Analisa Hasil