Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengukuran Antropometri Antropometri Statis Struktural Antropometri Dinamis Fungsional Prinsip-prinsip Penggunaan Data Antropometri

arti sebagai pengukuran tubuh manusia Bringer, 1995 2 . Sedangkan Pulat 1992 mendefinisikan antropometri sebagai studi dari dimensi tubuh manusia. Lebih lanjut Tayyari dan Smith 1997 menjelaskan bahwa antropometri merupakan studi yang berkaitan erat dengan dimensi dan karakteristik fisik tertentu dari tubuh manusia seperti berat, volume, pusat gravitasi, sifat-sifat inersia segmen tubuh, dan kekuatan kelompok otot. Sanders dan Mc. Cormick 1987 menyatakan bahwa antropometri adalah pengukuran dimensi tubuh atau karakteristik fisik tubuh lainnya yang relevan dengan desain tentang sesuatu yang dipakai orang. Dengan mengetahui ukuran dimensi tubuh pekerja, dapat dibuat rancangan peralatan kerja, stasiun kerja dan produk sesuai dengan dimensi tubuh pekerja sehingga dapat menciptakan kenyamanan, kesehatan, dan keselamatan kerja.

3.2.1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengukuran Antropometri

Manusia pada umumnya akan berbeda-beda dalam hal bentuk dan dimensi ukuran tubuhnya. Di sini ada beberapa faktor yang akan mempengaruhi ukuran tubuh manusia.

3.2.2. Antropometri Statis Struktural

Di sini tubuh diukur dalam berbagai posisi standar dan tidak bergerak tetap tegak sempurna. Istilah lain dari pengukuran tubuh dengan cara ini dikenal dengan “struktural body dimension”. Dimensi tubuh yang diukur dengan posisi tetap antara lain meliputi berat badan, tinggi tubuh daalam posisi berdiri, maupun duduk, ukuran kepala, tinggipanjang lutut pada saat berdiriduduk, panjang 2 Purnomo, Hari . 2013. Antropometri dan Aplikasinya.Yogyakarta.Graha Ilmu lengan dan sebagainya. Ukuran dalam hal ini diambil dengan percentile tertentu seperti 5-th dan 95-th percentile.

3.2.3. Antropometri Dinamis Fungsional

Pengukuran dilakukan terhadap posisi tubuh pada saat berfungsi melakukan gerakan-gerakan tertentu yang berkaitan dengan kegiatan yang harus diselesaikan. Hal pokok yang ditekankan dalam pengukuran dimensi fungsional tubuh ini adalah mendapatkan ukuran yang nantinya akan berkaitan erat dengan gerakan-gerakan nyata yang diperlukan tubuh untuk melaksaanakan kegiatan- kegiatan tertentu. Pengukuran kali ini dilakukan pada saat tubuh melakuakn gerakan-gerakan kerja atau dalam posisi yang “dinamis”. Cara pengukuran seperti ini akan menghasilkan data “dynamic anthropometry”.Antropometri dalam posisi tubuh melakukan fungsinya yang dinamis akan banyak diaplikasikan dalam proses perancangan fasilitas atau ruang kerja. Sebagai contoh perancangan kursi mobil dimana disini posisi tubuh pada saaat melakukan gerakan mengoperasikan kemudi, tangkai pemindahan gigi, pedal dan juga jarak antara kepala dengan atap mobil maupun dashboard harus menggunakan data “dynamic anthropometry”.

3.2.4. Prinsip-prinsip Penggunaan Data Antropometri

Data antropometri yang menyajikan data ukuran dari berbagai macam anggota tubuh manusia dalam persentil tertentu akan sangat besar manfaatnya pada saat suatu rancangan produk ataupun fasilitas kerja akan dibuat. Agar rancangan suatu produk nantinya bisa sesuai dengan ukuran tubuh manusia yang akan mengoperasikannya, maka prinsip-prinsip apa yang harus diambil di dalam aplikasi data antropometri tersebut harus ditetapkan terlebih dahulu seperti diuraikan berikut ini: a. Prinsip perancangaan produk bagi individu dengan ukuran yang ekstrim. Di sini rancaangan produk dibuat agar bisa memenuhi 2 sasaran produk, yaitu: sesuai untuk ukuran tubuh manusia yang mengikuti klasifikassi ekstrim dalam arti terlalu besar atau kecil bila dibandingkan dengan rata-ratanya dan tetap bisa digunakan untuk memenuhi ukuran tubuh yang lain mayoritas dari populasi yang ada. Agar bisa memenuhi sasaran pokok tersebut maka ukuran yang diaplikasikan ditetapkan dengan cara: untuk memenuhi rancangan produk umumnya didasarkan pada nilai persentil yang terbesar seperti 90-th, 95-th, atau 99-th percentile. Seperti pada penetapan ukuran minimal dari lebar pintu darurat. Untuk dimensi yang harus ditetapkan diambil berdasarkan nilai percentile yang paling rendah 1-th, 5-th, 10-th percentile dari distribusi data antropometri yang ada. Misalnya penetapan jarak jangkauan dari suatu mekanisme kontrol yang harus dioperasikan oleh seorang pekerja. b. Prinsip perancaangan produk yang bisa dioperasikan diantara rentang ukuran tertentu. Rancangan bisa dirubah-ubah ukurannya sehingga cukup fleksibel dioperasikan oleh setiap orang yang memiliki berbagai macam ukuran tubuh. Contoh yang paling umum dijumpai adalah perancaangan kursi mobil yang mana dalam hal ini letaknya bisa digeser majumundur dan sudut sandarannya pun bisa berbah-ubah sesuai dengan yang diinginkan. Dalam kaitannya untuk mendapatkan rancangan yang fleksibel, semacam ini maka data antropometri yang umum diaplikasikan adalah dalam rentang nilai ke-5 sampai dengan persentil ke- 95. c. Prinsip perancangan produk dengan ukuran rata-rata Dalam hal ini rancangan produk didasarkan pada rata-rata ukuran manusia. Disini produk dirancang dan dibuat untuk mereka yang berukuran sekitar rata-rata, sedangkan bagi mereka yang memiliki ukuran ekstrim akan dibuat rancangan tersendiri.

3.2.5. Dimensi Tubuh Pengukuran Data Antropometri