3.3. Material Handling
Masalah  utama  dalam  produksi  ditinjau  dari  segi  kegiatanproses produksi adalah   bergeraknya   material   dari   satu   tingkat   ke   tingkat   proses
produksi berikutnya
3
Material  handling  merupakan  penanganan  material  dalam  jumlah  yang tepat dari material yang sesuai dalam kondisi yang baik pada tempat yang cocok, pada
waktu  yang  tepat  dalam  posisi  yang  benar,  dalam  urutan  yang  sesuai  dan biaya yang    murah    dengan    menggunakan    metode    yang    benar.  Perencanaan
material handling  penting sekali dipelajari karena kenyataan  yang  ada menunjukkan bahwa biaya material handling menyerap sebagian biaya produksi.
.   Untuk   memungkinkan   proses   produksi   dapat   berjalan dibutuhkan adanya kegiatan pemindahan material yang disebut material handling.
3.3.1. Tujuan Utama Kegiatan Pemindahan Bahan
Tujuan utama dari perencanaan material handling adalah sebagai berikut: 1.  Menjaga  atau  mengembangkan  kualitas  produk, mengurangi  kerusakan,
dan memberikan perlindungan terhadap material. 2.  Meningkatkan keamanan dan mengembangkan kondisi kerja.
3.  Meningkatkan produktivitas: a.  Material akan mengalir pada garis lurus.
b.  Material akan berpindah dengan jarak sedekat mungkin. c.  Perpindahan sejumlah material pada satu kali waktu.
3
Hari Purnomo. 2004. Perencanaan dan Perancangan Fasilitas. Yogyakarta. Graha Ilmu. Hal.80-83
d.  Mekanisasi penanganan material. e.  Otomasi penanganan material.
f.   Menjaga  atau  mengembangkan  rasio  antara  produksi  dan penanganan material.
g.  Meningkatkan   muatanbeban   dengan   penggunaan   peralatan material handling otomatis.
4.  Meningkatkan tingkat penggunaan fasilitas a.  Meningkatkan penggunaan bangunan.
b.  Pengadaan peralatan serba guna. c.  Standarisasi peralatan material handling.
d.  Menjaga,    dan    menempatkan    seluruh    peralatan    sesuai    kebutuhan dan mengembangkan program pemeliharaan preventif.
e.  Integrasi seluruh peralatan material handling dalam suatu sistem.
3.3.2. Minimisasi Material Handling
Masalah  pemindahan  bahan  mencakup  kemungkinan  bahwa  sumber atau tujuan   dapat   dipergunakan   sebagai   titik  antara   dalam   mencari   hasil
optimal. Minimisasi  material  handling  adalah kegiatan untuk memperkecil jumlah perpindahan yang dapat dirumuskan sebagai berikut:
Min Mp =
∑∑
= n
i n
j ij
ij
d x
1
S.t :  X
ij
≥ 0 d
ij
≥ 0 X
ij
= 0
Dimana : X
ij
= Frekuensi Perpindahan material dari mesin i ke mesin j. d
ij
= Jarak Perpindahan dari mesin i ke mesin j. n
= jumlah mesin
3.3.3. Jarak Pemindahan Bahan
Material  dapat  dipindahkan  secara  manual  oleh  tangan  maupun dengan menggunakan    metode    otomatis,    material    dapat    dipindahkan   satu
kali  ataupun beribu  kali,  material  dapat  dialokasikan  pada  lokasi  yang  tetap maupun  secara  acak,  atau material dapat  ditempatkan pada  lantai  maupun di
atas. Apabila    terdapat    dua    buah    stasiun    kerjadepartemen    i    dan    j
yang koordinatnya  ditunjukkan  sebagai  x,y  dan  a,b,  maka  untuk menghitung  jarak antar dua titik tengah dij dapat dilakukan beberapa metode,
yaitu: 1.   Rectilinear Distance
Jarak    diukur    sepanjang    lintasan    dengan    menggunakan    garis    tegak lurus orthogonal  satu  dengan  yang  lainnya.  Sebagai  contoh  adalah
material yang berpindah sepanjang gang aisle rectilinear di pabrik. d
ij
= |x-a| + |y-b| 2.   Euclidean Distance
Jarak    diukur    sepanjang    lintasan    garis    lurus    antara    dua    buah    titik. Jarak  euclidean  dapat    diilustrasikan  sebagai  conveyor  lurus  yang
memotong  dua buah stasiun kerja.
d
ij
=
] [
2 2
b y
a x
− +
−
3.   Squared Euclidean Distance Jarak  diukur  sepanjang  lintasan  sebenarnya  yang  meintas  antara  dua  buah
titik. Sebagai  contoh,  pada  sistem  kendaraan  terkendali  guided  vehicle system, kendaraan   dalam   perjalanannya   harus   mengikuti    arah-arah
yang    sudah ditentukan  pada  jaringan  lintasan   terkendali.  Oleh  karena itu,  jarak  lintasan  aliran bisa lebih panjang dibandingkan  dengan
rectilinear atau euclidean. d
ij
= x-a
2
+ y-b
2
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
4.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Lokasi tempat penelitian dilakukan di UD. Pusaka Bakti yang berlokasi di Kecamatan Batangkuis Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. UD. Pusaka Bakti
merupakan  sebuah  badan  usaha pembuatan keset kaki dan pengepakan serat sabut kelapa.
Penelitian pendahuluan dilakukan  pada tanggal 7 Desember 2014  sampai tanggal 10 Desember 2014 untuk mengetahui kondisi perusahaan secara keseluruhan
dan menganalisis permasalahan yang terjadi. Pengambilan data yang diperlukan dalam penelitian  dilakukan  setelah mengetahui permasalahan yang terjadi melalui
wawancara dan observasi langsung.
4.2. Rancangan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan pada tugas sarjana  ini adalah penelitian deskriptif  discription  research, dimana penelitian bertujuan  mengkaji  proses
pengeringan serat sabut kelapa agar tercapai kesetimbangan kapasitas antara stasiun penguraian dan pengeringan.