7.27 PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Tabel 5.4. Pengolahan Antropometri lanjutan No. Nama LB PLB TBB 32 Responden 32 37.7 38 139.2 33 Responden 33 43.5 36 145 34 Responden 34 34.1 32 121.6 35 Responden 35 41.4 28 143.5 36 Responden 36 43.8 31 148.5 37 Responden 37 40.2 28 143.7 38 Responden 38 34.7 21 123 39 Responden 39 38 32 135 40 Responden 40 37 32 132.1 41 Responden 41 41.5 39 146 Rata-Rata 39.48 28.47 134.03 X-Max 49 39 148.50 X-min 33.5 21 121.60 Σ 3.49

4.49 7.27

BKA 46.46 37.46 148.57 BKB 32.50 19.48 119.50 Ket TS TS S Data dimensi tubuh out of control jika lebih lebih besar dari Batas Kontrol Atas BKA atau lebih kecil dari Batas Kontrol Bawah BKB. Dari Tabel 5.4 terlihat bahwa data TBB sudah seragam. Data dimensi tubuh out of control dapat dilihat pada Tabel 5.5. Peta kontrol dimensi tubuh lebar bahu, panjang lengan bawah dan tinggi bahu berdiri dapat dilihat pada Gambar 5.9 sampai dengan Gambar 5.11. Tabel 5.5. Dimensi Tubuh Lebar Bahu yang Out Of Control No Dimensi Tubuh Data yang Out of Control 1 Lebar Bahu 49 dan 47.2 2 Panjang Lengan Bawah 38, 38 dan 39 Gambar 5.9. Peta Kontrol Antropometri Lebar Bahu Gambar 5.10. Peta kontrol Antropometri Panjang Lengan Bawah Gambar 5.11. Peta kontrol Antropometri Tinggi Bahu Berdiri 30 40 50 1 4 7 10 13 16 19 22 25 28 31 34 37 40 LB BKB BKA 15 20 25 30 35 40 45 1 3 5 7 9 11131517192123252729313335373941 PLB BKB BKA 115 120 125 130 135 140 145 150 155 1 4 7 10 13 16 19 22 25 28 31 34 37 40 TBB BKB BKA Pada gambar di atas terlihat data yang out of control sehingga harus dilakukan revisi untuk mendapatkan keseragaman data. Hasil pengolahan data revisi I dapat dilihat pada Tabel 5.6 dibawah ini. Tabel 5.6. Uji Keseragaman Data Revisi I No. Dimensi X σ X-max X-min BKA BKB Ket 1 LB 39.04 2.94 46 33.50 44.93 33.15 TS 2 PLB 27.69 3.65 36 21 35 20.39 TS Dari tabel terlihat masih terdapat data yang out of control pada dimensi PLB Panjang Lengan Bawah, LB Lebar Bahu sehingga harus dilakukan revisi untuk mendapatkan keseragaman data. Hasil pengolahan data revisi II dapat dilihat pada Tabel 5.7 dibawah ini. Tabel 5.7. Uji Keseragaman Revisi II No. Dimensi X Σ X-max X-min BKA BKB Ket 1 LB 38.86 2.75 43.80 33.50 44.36 33.36 S 2 PLB 27.04 2.98 32.00 21.00 33.00 21.07 TS Masih terdapat data-data yang out of control pada dimensi PLB sehingga harus dilakukan revisi untuk mendapatkan keseragaman data. Hasil pengolahan data revisi III dapat dilihat pada Tabel 5.8 semua data sudah seragam. Tabel 5.8. Uji Keseragaman Revisi III No. Dimensi X Σ X-max X-min BKA BKB Ket 1 LB 38.86 2.75 43.80 33.50 44.36 33.36 S 2 PLB 27.21 2.83 32.00 23.00 32.88 21.55 S 3 TBB 134.03 7.27 148.50 121.60 148.57 119.50 S Selanjutnya dilakukan uji kecukupan data yang digunakan untuk menganalisa jumlah pengukuran apakah sudah representatif, dimana tujuannya untuk membuktikan bahwa data sampel yang diambil sudah mewakili populasi. Untuk uji kecukupan data dengan tingkat ketelitian 5 k=0,05 dan tingkat keyakinan 95 z = 2 digunakan persamaan : 2 2 2           − = ∑ ∑ ∑ X X X N s k N Dimana: k = nilai z pada tabel normal dari tingkat keyakinan s = Tingkat ketelitian Maka: 2 2 2 2 05 ,           − = ∑ ∑ ∑ X X X N N 2 2 2 40           − = ∑ ∑ ∑ X X X N N Jika, N`N maka data sudah cukup untuk melakukan perancangan N`N maka data belum cukup untuk melakukan perancangan. Contoh : Data Lebar Bahu LB adalah ∑ X = 1476.60 ∑ X 2 = 57657.34 Maka : 9015 . 7 1476.60 1476.60 34 . 57657 38 38 2 2 =         − = N Kesimpulan: N’ = 7.8015 N data = 38 Maka data hasil pengukuran yang dilakukan sudah cukup untuk melakukan perancangan rak. Dengan cara yang sama seperti diatas, maka hasil uji kecukupan data yang diperoleh pada masing-masing elemen pengukuran dapat dilihat pada Tabel 5.9. Tabel 5.9. Uji Kecukupan Data No Ukuran N N` Keterangan 1 LB 38 7.8015 Data Cukup 2 PLB 34 16.8428 Data Cukup 3 TBB 41 4.59120 Data Cukup Setelah dilakukan uji kecukupan data, selanjutnya dilakukan uji Normal dengan Kolmogorov-Smirnov Test yang digunakan untuk menguji Goodness of fit kesesuaian antara frekuensi hasil pengamatan dengan frekuensi yang diharapkan. Adapun produk yang akan dianalisa dan dirancang adalah rak ruang pengering. Dalam hal ini terdapat 3 dimensi tubuh manusia yang berhubungan dengan rak ruang pengering maka dilakukan uji normal dengan Kolmogorov- Smirnov Test terhadap dimensi-dimensi tersebut yaitu: LB lebar bahu, PLB Panjang Lengan Bawah, TBB tinggi bahu berdiri. Contoh: Uji Kolmogorov-Smirnov untuk dimensi Lebar Bahu sebagai berikut:

1. Data dari hasil pengamatan mengenai Dimensi tinggi mata berdiri diurutkan

mulai dari nilai pengamatan terkecil sampai nilai pengamatan terbesar. Setelah itu, data baru diberi nomor 1 – 38. 2. Dari data pengamatan yang telah urutkan dan diberi nomor, selanjutnya hitung nilai FaX-nya, yaitu dengan: data total data nomor X Fa = Misalnya, data nomor 1 dan jumlah datanya 38, maka : 38 1 = X Fa = 0.0263 3. Hitung nilai Z. Diketahui : X = 38.8579 ; X = 33.5 ; dan σ = 2.7498, maka: 9485 . 1 7498 . 2 8579 . 38 5 . 33 − = − = − = σ X X Z 4. Dari nilai Z yang didapat, cari nilai FeX dengan melihat tabel distribusi normal. Nilai Z = -1.9485 maka pada tabel distribusi normal kita mendapati Z -1.9485 =0.0257. Nilai tersebut kita notasikan dengan FeX. 5. Hitung selisih nilai FaX dengan FeX dan diberi tanda mutlak, serta notasikan dengan D. FaX = 0.0263 ; FeX =0.0257, maka : D = |FaX – FeX| = |0.0263 - 0.0257 | = 0.0006 6. Setelah mendapatkan semua nilai D, maka dicari D maks dan dibandingkan dengan nilai Dα yang didapatkan dari tabel nilai D untuk Uji Kolmogorov- Smirnov sampel tunggal. Kriteria pengambilan keputusannya adalah: Ho diterima apabila D ≤ D α ; Ho ditolak apabila D ≥ D α D maks untuk dimensi Lebar Bahu LB adalah 0.0962 dan D α untuk n = 38 dan α = 0.05 adalah 0,221 maka: D ≤ Dα, menunjukkan Ho diterima. Dengan cara yang sama seperti perhitungan di atas, maka uji Kolmogorov- Smirnov untuk dimensi-dimensi yang dipakai dalam rancangan rak ruang pengering akan disajikan pada Tabel 5.10 sampai dengan 5.12. Tabel 5.10. Uji Normal Kolmogorov-Smirnov Lebar Bahu LB LBcm No Data FaX Z FeX D 1 33.5 0.0263 -1.9485 0.0257 0.0006 2 34.1 0.0526 -1.7303 0.0418 0.0108 3 34.7 0.0789 -1.5121 0.0653 0.0136 4 35 0.1053 -1.4030 0.0803 0.0250 5 35.1 0.1316 -1.3666 0.0859 0.0457 6 36 0.1579 -1.0393 0.1493 0.0086 7 36 0.1842 -1.0393 0.1493 0.0349 8 36 0.2105 -1.0393 0.1493 0.0612 9 36.7 0.2368 -0.7847 0.2163 0.0205 10 37 0.2632 -0.6756 0.2496 0.0136 11 37.4 0.2895 -0.5302 0.2980 0.0085 Tabel 5.10. Uji Normal Kolmogorov-Smirnov Lebar Bahu LB lanjutan LBcm No Data FaX Z FeX D 12 37.4 0.3158 -0.5302 0.2980 0.0178 13 37.5 0.3421 -0.4938 0.3107 0.0314 14 37.7 0.3684 -0.4211 0.3368 0.0316 15 38 0.3947 -0.3120 0.3775 0.0172 16 38 0.4211 -0.3120 0.3775 0.0436 17 38 0.4474 -0.3120 0.3775 0.0699 18 38 0.4737 -0.3120 0.3775 0.0962 19 38.2 0.5000 -0.2393 0.4054 0.0946 20 38.8 0.5263 -0.0211 0.4916 0.0347 21 39.5 0.5526 0.2335 0.5923 0.0397 22 40 0.5789 0.4153 0.6610 0.0821 23 40 0.6053 0.4153 0.6610 0.0557 24 40 0.6316 0.4153 0.6610 0.0294 25 40 0.6579 0.4153 0.6610 0.0031 26 40.2 0.6842 0.4881 0.6873 0.0031 27 40.2 0.7105 0.4881 0.6873 0.0232 28 40.7 0.7368 0.6699 0.7485 0.0117 29 41 0.7632 0.7790 0.7820 0.0188 30 41.4 0.7895 0.9245 0.8224 0.0329 31 41.4 0.8158 0.9245 0.8224 0.0066 32 41.5 0.8421 0.9608 0.8317 0.0104 33 42.3 0.8684 1.2518 0.8947 0.0263 34 42.3 0.8947 1.2518 0.8947 0.0000 35 42.7 0.9211 1.3972 0.9188 0.0023 36 43 0.9474 1.5063 0.9340 0.0134 37 43.5 0.9737 1.6882 0.9543 0.0194 38 43.8 1.0000 1.7973 0.9639 0.0361 D max = 0.0962 D α = 0,221 dimana D ≤ Dα maka Ho diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa data Lebar Bahu LB berdistribusi normal. Tabel 5.11. Uji Normal Kolmogorov-Smirnov Panjang Lengan Bawah PLB PLB cm No Data FaX Z FeX D 1 23 0.0294 -1.49 0.0685 0.0391 2 23 0.0588 -1.49 0.0685 0.0097 3 23 0.0882 -1.49 0.0685 0.0197 4 23.5 0.1176 -1.31 0.0950 0.0226 5 24 0.1471 -1.13 0.1284 0.0187 6 24.1 0.1765 -1.1 0.1359 0.0406 7 25 0.2059 -0.78 0.2173 0.0114 8 25 0.2353 -0.78 0.2173 0.0180 9 25 0.2647 -0.78 0.2173 0.0474 10 25.3 0.2941 -0.68 0.2496 0.0445 11 26 0.3235 -0.43 0.3341 0.0106 12 26 0.3529 -0.43 0.3341 0.0188 13 26 0.3824 -0.43 0.3341 0.0483 14 26.3 0.4118 -0.32 0.3735 0.0383 15 26.5 0.4412 -0.25 0.4004 0.0408 16 27 0.4706 -0.08 0.4698 0.0008 17 27 0.5000 -0.08 0.4698 0.0302 18 27 0.5294 -0.08 0.4698 0.0596 19 27 0.5588 -0.08 0.4698 0.0890 20 27 0.5882 -0.08 0.4698 0.1184 21 27 0.6176 -0.08 0.4698 0.1478 22 27.6 0.6471 0.136 0.5540 0.0931 23 28 0.6765 0.277 0.6091 0.0674 24 28 0.7059 0.277 0.6091 0.0968 25 28 0.7353 0.277 0.6091 0.1262 26 28 0.7647 0.277 0.6091 0.1556 27 30 0.7941 0.983 0.8371 0.0430 28 31 0.8235 1.336 0.9092 0.0857 29 31 0.8529 1.336 0.9092 0.0563 Tabel 5.11. Uji Normal Kolmogorov-Smirnov Panjang Lengan Bawah PLB lanjutan PLB cm No Data FaX Z FeX D 30 32 0.8824 1.688 0.9543 0.0719 31 32 0.9118 1.688 0.9543 0.0425 32 32 0.9412 1.688 0.9543 0.0131 33 32 0.9706 1.688 0.9543 0.0163 34 32 1.0000 1.688 0.9543 0.0457 D max = 0.1556 D α = 0.2330 dimana D ≤ Dα maka Ho diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa data Panjang Lengan Bawah PLB berdistribusi normal. Tabel 5.12. Uji Normal Kolmogorov-Smirnov Tinggi Bahu Berdiri TBB TBB cm No Data FaX Z Fe X D 1 121.6 0.0244 -1.71 0.0436 0.0192 2 122 0.0488 -1.66 0.0489 0.0002 3 122 0.0732 -1.66 0.0489 0.0242 4 123 0.0976 -1.52 0.0645 0.0330 5 124.2 0.1220 -1.35 0.0881 0.0339 6 125 0.1463 -1.24 0.1070 0.0393 7 125.1 0.1707 -1.23 0.1096 0.0612 8 127.4 0.1951 -0.91 0.1807 0.0144 9 128 0.2195 -0.83 0.2033 0.0162 10 128 0.2439 -0.83 0.2033 0.0406 11 128 0.2683 -0.83 0.2033 0.0650 12 129.3 0.2927 -0.65 0.2575 0.0352 13 130 0.3171 -0.55 0.2895 0.0276 14 131 0.3415 -0.42 0.3382 0.0032 15 131.5 0.3659 -0.35 0.3637 0.0021 16 132 0.3902 -0.28 0.3898 0.0004 17 132.1 0.4146 -0.27 0.3951 0.0195 Tabel 5.12. Uji Normal Kolmogorov-Smirnov Tinggi Bahu Berdiri TBB lanjutan TBB cm No Data FaX Z Fe X D 18 134 0.4390 0.00 0.4981 0.0591 19 134 0.4634 0.00 0.4981 0.0347 20 134.3 0.4878 0.04 0.5146 0.0268 21 135 0.5122 0.13 0.5529 0.0407 22 135 0.5366 0.13 0.5529 0.0163 23 135 0.5610 0.13 0.5529 0.0081 24 135 0.5854 0.13 0.5529 0.0325 25 135.4 0.6098 0.19 0.5745 0.0352 26 136 0.6341 0.27 0.6066 0.0276 27 136 0.6585 0.27 0.6066 0.0520 28 136.2 0.6829 0.30 0.6171 0.0658 29 136.6 0.7073 0.35 0.6379 0.0694 30 137 0.7317 0.41 0.6584 0.0734 31 137.2 0.7561 0.44 0.6684 0.0877 32 139.2 0.7805 0.71 0.7613 0.0192 33 140.4 0.8049 0.88 0.8094 0.0045 34 143 0.8293 1.23 0.8913 0.0620 35 143.2 0.8537 1.26 0.8963 0.0427 36 143.5 0.8780 1.30 0.9036 0.0255 37 143.7 0.9024 1.33 0.9082 0.0057 38 145 0.9268 1.51 0.9343 0.0074 39 146 0.9512 1.65 0.9501 0.0011 40 146 0.9756 1.65 0.9501 0.0255 41 148.5 1.0000 1.99 0.9767 0.0233 D max = 0.0877 D α = 0.212 dimana D ≤ Dα maka Ho diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa data Tinggi Bahu Berdiri TBB berdistribusi normal.

5.2.3.2. Penetapan Data Antropometri

Perhitungan persentil digunakan untuk mengetahui nilai yang menyatakan bahwa pada persentase tertentu dari sekelompok orang yang dimensinya sama dengan atau lebih rendah dari nilai tersebut dimana tujuannya untuk membuktikan bahwa data sampel yang diambil sudah mewakili populasi. Perhitungan persentil bukanlah merupakan suatu hasil akhir, tetapi hanya merupakan penunjuk interval letak dari data yang akan dicari. Hasil perhitungan persentil dapat digunakan dalam penetapan data antropometri untuk produk. Dimensi tubuh yang digunakan pada perancangan produk usulan yaitu : 1. TBB Tinggi Bahu Berdiri dengan persentil 5 agar dapat dipakai oleh orang yang memiliki tubuh pendek. Dimana TBB akan dijumlahkan dengan PLB untuk mendapatkan tinggi rak yang akan dirancang. Perhitungan persentil dimensi TBB Tinggi Bahu Berdiri : 1 . 2 100 1 41 5 5 = + = P Maka nilai dimensi tubuh P 5 dapat dilihat di data pada nomor urut 2, maka nilai P 5 adalah : 122 2. PLB Panjang Lengan Bawah dengan persentil 5 digunakan untuk menentukan tinggi rak. Dimana PLB dijumlahkan dengan TBB untuk mendapatkan tinggi rak yang akan dirancang. Perhitungan persentil 5 dimensi PLB Panjang Lengan Bawah : 75 . 1 100 1 34 5 5 = + = P Maka nilai dimensi tubuh P 5 dapat dilihat di data pada nomor urut 2, maka nilai P 5 adalah : 23 Maka nilai dimensi tubuh P 5 dapat dilihat di data pada nomor urut 33, maka nilai P 5 adalah : 32 Hasil perhitungan persentil untuk dimensi tubuh yang diperlukan dalam perancangan rak dapat dilihat pada Tabel 5.13 dan Tabel 5.14. Tabel 5.13. Persentil 5 Dimensi Tubuh No PLB P 5 TBB P 5 1 23 121.6 2 23 122 3 23 122 4 23.5 123 5 24 124.2 6 24.1 125 7 25 125.1 8 25 127.4 9 25 128 10 25.3 128 11 26 128 12 26 129.3 13 26 130 14 26.3 131 15 26.5 131.5 16 27 132 17 27 132.1 18 27 134 19 27 134 20 27 134.3 21 27 135 22 27.6 135 23 28 135 24 28 135 25 28 135.4 Tabel 5.13. Persentil 5 Dimensi Tubuh lanjutan No PLB P 5 TBB P 5 26 28 136 27 30 136 28 31 136.2 29 31 136.6 30 32 137 31 32 137.2 32 32 139.2 33 32 140.4 34 32 143 35 - 143.2 36 - 143.5 37 - 143.7 38 - 145 39 - 146 40 - 146 41 - 148.5 P N

1.75 2.1