Selulosa nanotube Whiskers Cellulose, merupakan struktur menyerupai jarum

intrinsik larutan untuk proses electrospinning selulosa adalah berat molekul selulosa, viskositas larutan, densitas, tegangan permukaan larutan selulosa dan konduktivitas larutan. Serat elektrospun telah berhasil digunakan sebagai penguat polimer termoplastik. Fink dan Ganster mengembangkan teknik pultrusi ganda untuk pembentukan polimer termoplastik dan serat electrospun untuk aplikasi injeksi molding. Mereka meningkatkan sifat mekanik akhir komposit sampai tiga kali dibandingkan matriks awal.

c. Selulosa Mikrofibril, merupakan material yang diperoleh dengan disintegrasi

selulosa melalui proses homogenisasi, menghasilkan mikrofibril. Morfologi baru ini dikembangkan oleh Turbak et al 1980. Proses ini biasanya dimulai dari bubur kayu. Namun Dufresne et al. menjelaskan bagaimana selulosa mikrofibril dapat diekstrak dari gula gula bit. Terlepas dari material awal, proses ini selalu melibatkan proses homogenisasi. Melalui proses homogenisasi, bundel selulosa terbelah dan rusak meninggalkan helai selulosa mikrofibril dengan dimensi 10- 100 nm. Dengan proses homogenisasi, rasio luas permukaan terhadap volume serat meningkat secara dramatis.

d. Selulosa nanotube Whiskers Cellulose, merupakan struktur menyerupai jarum

dari kristal selulosa, yang telah dipelajari sifat cairan kristal dalam cairan suspensi berkonsentrasi dan untuk efek sebagai penguat ketika ditambahkan dalam matriks polimer menimbulkan jaringan yang sangat kuat oleh ikatan hidrogen. Selulosa Whisker adalah material terbarukan yang memiliki ketersediaan tinggi, ringan, dan sifat mekanik yang tinggi. Material ini terdiri dari batangan ramping, dan bergantung pada asalnya, dimensi lateral diameter berkisar 2-50 nm dan panjang dapat mencapai beberapa puluh micrometer Gardner, 2008. Serat alami yang diperoleh dari sumber yang berbeda telah memberikan hasil yang menjanjikan sebagai penguat pada termoplastik. Ketika diisolasi dalam skala nanometer, serat ini memberikan nilai kekuatan tarik dan modulus yang sebanding dengan serat gelas. Selain itu, berbagai serat lignoselulosa dapat digunakan dalam matriks polimer komposit. Beberapa aplikasi dari nanoselulosa yaitu: pembuatan kertas dan kertas karton, Universitas Sumatera Utara bionanokomposit dalam makann, kosmetik, medis, perangkat optik, farmasi, bahan kimia dengan dispersi dan emulsi. Nanopartikel jenis baru yang mempunyai kemampuan membentuk nanokomposit dengan sifat yang lebih baik telah banyak diterapkan. Selain itu, kemajuan terbaru berupa produksi bio-serat, mikrosera atau nano serat memungkinkan pembuatan nanokomposit yang memiliki sifat yang sangat baik Souza, 2010. 2.6.Karbohidrat Karbohidrat banyak terdapat dalam bahan nabati, baik berupa gula sederhana, pentosa, heksosa, maupun karbohidrat dengan massa molekul tinggi seperti pati, pektin, selulosa, dan lignin. Secara biokimia, karbohidrat adalah polihidroksi aldehid atau polihidroksi keton atau turunannya, sehingga terdapat pula karbohidrat yang mengandung nitrogen, fosforus, atau sulfur. Di alam, Karbohidrat dihasilkan dari proses fotosintesis pada tumbuh-tumbuhan yang mengandung klorofil yang mengubah karbon dioksida dan air menjadi karbohidrat dan oksigen Riswiyanto, 2009.

2.7. Penggolongan Karbohidrat