Oligosakarida Polisakarida Penggolongan Karbohidrat

2.7.2. Oligosakarida

Oligosakarida mengandung antara 2 sampai 20 unit monosakarida atau karbohidrat sederhana.Sehingga oligosakarida dapat berupa disakarida, trisakarida dan lainnya. Oligosakarida sebagian terdapat secara alami dalam sayur-sayuran dan buah- buahan sementara sebagian lainnya dapat diproduksi secara sintetis melalui hidrolisis polisakarida atau melalui penggunaan teknologi enzim. Oligosakarida yang paling banyak digunakan dan terdapat di alam adalah bentuk disakarida seperti maltosa, laktosa, dan sukrosa. Molekul disakarida yang disusun oleh dua molekul monosakarida dihubungkan oleh ikatan glikosida. Reaksi pembentukan disakarida dari monosakarida adalah sebagai berikut Gambar 2.5 : Universitas Sumatera Utara masing-masing disakarida yang terbentuk dari dua molekul monosakarida adalah sukrosa Gambar 2.6, laktosa Gambar 2.7 dan maltosa Gambar 2,8. Sukrosa terbentuk dari penggabungan satu molekul glukosa dan satu molekul fruktosa. Laktosa terbentuk dari pengabungan satu molekul glukosa dan satu molekul glaktosa Gibson, 2004. Universitas Sumatera Utara Maltosa terbentuk dari penggabungan dua molekul glukosa.

2.7.3. Polisakarida

Polisakarida adalah suatu molekul besar yang terbentuk dari ratusan molekul gula sederhana yang berikatan satu sama lain. Beberapa polisakarida yang penting adalah pati, selulosa dan glikogen Laberge, 2008. Susunan dan fungsi suatu polisakarida ditentukan oleh jumlah monomer gula dan posisi ikatan glikosidiknya.Polisakarida bukan pati Non starch polysaccharides, terdiri atas 3 kelompok besar yakni selulosa, polimer non selulosa, dan pektik polisakarida. Polimer non selulosa ini terdiri dari arabinoxylan, glukan, mannan, araban, galaktan dan xyloglukan Science Tech Enterpreneur, 2008. Polisakarida adalah polimer dengan beberapa ratus hingga ribuan monosakarida yang dihubungkan dengan ikatan glikosidik.Polisakarida diklasifikasikan berdasarkan fungsi, struktur, jenis monosakrida dan posisi ikatan glikosidik serta konfigurasi ikatan glikosidik alfa dan beta juga ada tidaknya substituen karbohidrat. Berdasarkan fungsinya, polisakarida dibedakan menjadi dua jenis, yaitu polisakarida simpanan dan polisakarida struktural. Polisakarida simpanan berfungsi sebagai materi cadangan yang dibutuhkan akan dihidrolisis untuk memenuhi kebutuhan gula bagi sel. Polisakarida simpanan antara lain adalah pati, glikogen dan dekstrin. Pati adalah polisakarida simpanan antara lain adalah monomer-monomer glukosa penyusunnya dihubungkan dengan ikatan alfa 1-4. Bentuk pati yang paling sederhana adalah amilosa, yang hanya memiliki rantai lurus. Sedangkan bentuk pati yang lebih kompleks adalah amilopektin yang merupakan polimer bercabang dengan ikatan alfa 1-6 pada titik percabangan. Manusia dan vertebrata lainnya menyimpan glokogen pada sel hati dan sel otot. Glikogen dalam sel akan dihidrolisis bila terjadi peningkatan kebutuhan gula dalam tubuh. Hanya saja, energi yang dihasilkan tidak seberapa sehingga tidak dapat diandalkan sebagai sumber energi dalam jangka lama. Sedangkan dekstran adalah polisakarida pada bakteri dan khamir yang terdiri atas poli-D-glukosa rantai alfa 1-6, yang memiliki cabaang alfa 1-3 dan beberapa memiliki alfa 1-2 atau alfa 1-4. Universitas Sumatera Utara Polisakarida struktural berfungsi sebagai materi penyusun dari suatu sel atau keseluruhan organisme.Struktur dan fungsi suatu polisakarida ditentukan oleh jumlah monomer gula dan posisi ikatan glikosidiknya. Polisakarida yang tergolong struktural adalah selulosa dan kitin. Selulosa adalah komponen utama penyusun dinding sel tumbuhan.Selulosa adalah senyawa paling berlimpah di bumi, yaitu diproduksi hampir 100 miliar ton per tahun Stephen et al, 2006. Ikatan glikosidik selulosa berbeda dengan pati yaitu monomer selulosa seluruhnya terdapat dalam konfigurasi beta. Kitin adalah karbohidrat penyusun eksoskeleton artropoda serangga, laba-laba, krustase. Kitin terdiri atas monomer glukosa dengan cabang yang mengandung nitrogen. Kitin murni menyerupai kulit, namunakan mengeras ketika dilapisi dengan kalsium karbonat. Kitin telah digunakan untuk membuat benang operasi yang kuat dan fleksibel dan akan terurai setelah luka atau sayatan sembuh. Beberapa senyawa polisakarida dan strukturnya adalah amillum Gambar 2.9 dan glikogen Gambar 2.10 adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara

2.8. Grafting selulosa