Grafting selulosa Grafting Α-Selulosa Dari Tandanbuah Aren Dengan Sigma-Caprolactone

2.8. Grafting selulosa

Kopolimer cangkokan merupakan senyawa-senyawa yang terdiri dari atas kerangka dari polimer alam yang mengandung rantai-samping polimer sintetik yang terikat dengan ikatan kovalen dengan bahan asal. Dengan pencangkokan, selulosa dimodifikasi dalam perilakunya dan sifat-sifatnya. Dalam kebanyakan percobaan polimer-polimer vinil poli vinil klorida, polistirena, polimetakrilat dan sebagainya dicangkokan kedalam bahan selulosa seperti pulp, kapas, rayon, dan kertas. Sifat-sifat selulosa yang diregenerasi dapat juga divariasi dengan mencangkokan zat antara selulosa xantat. Turunan-turunan selulosa lain juga misalnya selulosa asetat diubah menjadi kopolimer cangkok. Reaksi-reaksi pencangkokan dapat dibagi menjadi tiga kelompok dasar yaitu dengan: 1. Pencangkokan yang diawali dengan cara-cara polimerisasi radikal. 2. Pencangkokan yang diawali dengan interaksi ion. 3. Pencangkokan dengan reaksi-reaksi kondensasi atau adisi Teknik yang paling banyak digunakan adalah jalur polimerisasi radikal. Radikal- radikal yang diperlukan untuk mulai dan menjalankan reaksi dapat diproduksi dengan cara-cara kimia, radiasi atau cara-cara mekanis. Untuk pencangkokan senyawa-senyawa vinil pada selulosa melalui polimerisasi radiakal maka reaksi perpindahan rantai radikal-bebas merupakan cara yang paling banyak digunakan. Berawal dari senyawa yang dapat dengan mudah menjadi radikal misal peroksida-peroksida pembentukan rantai-rantai polimer dengan kedudukan- kedudukan radikal dimulai Kedudukan-kedudukan radikal ini dipindahkan ke molekul selulosa dimana pembentukan rantai ko-polimer cangkokan dimulai. diatas polimerisasi cangkokan disertai dengan reaksi-reaksi pembentukan homopolimer dan ikatan-ikatan silang antara molekul-molekul selulosa yang dicangkokan. Pada umumnya homopolimerisasi melalui cangkokan. Pembentukan homopolimer yang tidak diinginkan dapat ditekan dengan memasukkan kedudukan-kedudukan radikal ke dalam molekul-molekul selulosa sebelum Universitas Sumatera Utara pencangkokan. Radikalisasi selulosa dapat dilakukan dengan memasukkan gugus-gugus ester yang tersubtitusi halogen, gugus-gugus merkaptil dan gugus diazo. Cara lain memulai polimerisasi cangkokan adalah radiasi dengan sinar UV. Selulosa dapat diradiasi sebelum monomer ditambahkan. Maka pembentukan homopolimer ditekan. Dengan adanya udara gugus-gugus peroksida dibentuk pada selulosa yang mengawali pencangkokan dengan tidak adanya udara pusat-pusat radikal yang dibentuk secara langsung dapat bereaksi dengan monomer-monomer. Hasil molekul yang dicangkokan dipengaruhi oleh energi radiasi. Pada dosis radiasi 5kJkg. Reaksi pencangkokan dapat dipercepat dengan menaikkan jumlah gugus peroksida selulosa dengan menambahkan H 2 O 2 selama radiasi. Radiasi UV juga mempengaruhi pemecahan- pemecahan rantai selulosa, Pembentukan pusat-pusat radikal pada C 1 . Dibandingkan dengan prose-proses radikal polimerisasi ionik kurang penting. Reaksi-reaksinya dilakukan dalam pelarut-pelarut netral Tetrahydrofurane THF Dimethyl Sulfoxide DMSO dan dimulai dari selulosa alkoksida Fengel dkk, 1999 Gambar 2.11. Polimerisasi Pembukaan Cincin dari ε-caprolactone oleh selulosa, menggunakan benzyl alkohol sebagai co-inisiator Lonnberg et al, 2008. Universitas Sumatera Utara

2.9. Metode grafting