Peran Kumiai dalam Distribusi Padi

commit to user bahwa tiap ken hendaknya membentuk koperasi pertanian. Pangreh praja bertanggung jawab di ken, gun, son dan ku. Padi milik petani yang disimpan di lumbung padi diatur seadil-adilnya oleh Nogyo Kumiai. Dengan pengendalian harga yang dilakukan oleh pemerintah Jepang diusahakan petani tetap dapat membeli padi dengan harga yang terjangkau dan murah oleh petani Kanpo No 55 tahun 1944. Inilah saran yang diberikan Badan Penasehat Pusat pada pemerintah di Jakarta.

b. Peran Kumiai dalam Distribusi Padi

Dalam usahanya untuk mengatasi pemenuhan kebutuhan pokok diantaranya komoditi beras, tahu, tempe, minyak kelapa, garam, gula, kopi, teh, rokok dan bahan sandang untuk rakyat maka dibentuk sebuah organisasi yang disebut Haikyu Kumiai sebagai organisasi distribusi yang ada di tiap desa. Namun menjelang akhir pendudukan Jepang sebuah koperasi baru yang dibentuk langsung berurusan dengan sandang pangan yang di sebut Shokuryo Haikyu Kumiai Koperasi Distribusi Makanan Tjahaya, 1 Juni 1945. Mengenai masalah beras seluruh Kumiai daerah baik Haikyu Kumiai maupun Beikoku Kouri Kumiai menerima beras dari Beikoku Oshuri Kumiai di dalam kawedanan mereka. Orang-orang yang memainkan peran penting dalam Beikoku Oshuri Kumiai dan Beikoku Kauri Kumiai kebanyakan pada pada tingkat karesidenan adalah pedagang beras cina Aiko Kurasawa, 1993 : 212. Adapun untuk kecamatan lebih dikontrol oleh pribumi Indonesia. Orang yang bertanggung jawab atas Haikyu Kumiai dan Beikoku Kauri Kumiai pada tingkat kecamatan adalah orang-orang pensiunan pejabat pemerintah dan kaum terpelajar setempat yang berpengalaman. Tetapi, dibeberapa kecamatan orang cina lah yang memiliki peran tersebut. Penduduk tidak diperkenankan untuk membeli beras diluar daerah kecuali warung yang sudah di tunjuk oleh pemeritah Jepang sebagai distributor. Biasanya warung yang sudah ada ditunjuk oleh distributor namun ada juga warung yang baru dibangun untuk pendistribusian pemerintah dalam hal ini mereka yang bertanggung jawab atas warung bukanlah orang yang berpengalaman namun biasanya orang yang berpengaruh dalam masyarakat seperti pemimpin commit to user agama atau guru Aiko Kurasawa, 1993 : 212-213. Warung-warung seperti inilah yang disebut warung Kumiai. Penyempurnaan terhadap pembagian beras pada masyarakat telah dilakukan di mangkungara dengan jalan membubarkan Kochi Beikoku Kaouri Kumiai dan kemudian diganti dengan 150 warung Kumiai yang ditempatkan di 10 Ku jadi ada 15 tempat pembagian beras untuk rakyat Asia Raya 5 Juli 1945. Di beberapa daerah distributor resmi beras ini diberi ukuran standart 625 g mangkuk pengukur kayu model jepan, dengan tulisan resmi ken-etsu atau sudah diperiksa. Hanya distributor resmi yang memiliki mangkuk pengukur kusus inilah yang berhak menangani masalah beras Aiko Kurasawa, 1993 : 213. Hasil-hasil non pertanian biasanya didistribusikan dari agen pabrik atau grosir ke toko yang ditunjuk di setiap daerah misalnya minyak tanah disediakan oleh kantor distribusi pemerintah atau Sekiyu Haikyu Zimusho di setiap karesidenan. Minyak tanah di setiap KK di jatah 2,4 liter minyak tanah per bulan. Mengenai tekstil yang sangat langka pencatuan dimulai pada tahun 1943 dan di tangani oleh Kigyo Tosekai Pengurus Pabrik Tenun Aiko Kurasawa, 1993 : 214. Distribusi dari distributor kepada penduduk setempat dibantu oleh ketua rukun tetangga yang disebut kumicho. Pemberian catu kepada para penduduk dengan menggunakan kartu dengan kumicho sebagai penanggung jawab di setiap rukun tetangga. Setiap KK diberi nomor rumah dan kartu distribusi untuk setiap bulan oleh kumicho. Jumlah kartu yang diberikan oleh pemerintah Jepang terbatas dan tidak merata disetiap desa sehingga tidak cukup dibagi rata oleh seluruh penduduk Kanpo, No.2 Tahun 1942. commit to user Penyerahan padi distribusi Persediaan untuk militer Persediaan untuk sipil Perintah penyerahan Perintah distribusi Soncho Petani Penggiling Beras Organisasi pengumpul padi Kumiai, dll Beikoku Oshuri Kumiai B.O.K Beikoku Kouri Kumiai atau Shokuryo Haikyu Kumiai Distributor beras desakota Pasukan Depot pengangkutan Tonarigumi Konsumen Guncho Kencho Beikoku Tosei Kai B.T.K Cabang B.T.K Cabang SKZ Surabaya dan Jakarta Shokuryo Kanri Zimusho kemudian Shokuryo Kanri Kyoku Mekanisme Penyerahan Padi commit to user

D. Dampak Kebijakan Kumiai bagi Petani di Jawa 1. Dampak Ekonomi