23
pada peraturan perundang-undangan,
asas-asas hukum, kaedah
hukum dan
sistematika hukum
serta mengkaji
ketentuan perundang-undangan,
putusan pengadilan dan bahan hukum lainnya.
31
Penelitian normatif merupakan penelitian ilmiah untuk menemukan kebenaran berdasarkan logika keilmuan hukum dari sisi
normatifnya.
32
Penelitian normatif sering kali disebut dengan penelitian doktrinal, yaitu penelitian yang objek kajiannya adalah dokumen peraturan perundang-
undangan dan bahan kepustakaan.
33
Penelitian ini menggunakan pendekatan hukum normatif karena yang akan diteliti adalah berbagai aturan hukum dan putusan
pengadilan yang menjadi fokus dan tema penelitian ini.
34
2. Sumber Data Penelitian
Pengumpulan data adalah bagain penting dalam suatu penelitian, karena dengan pengumpulan data akan diperoleh data yang diperlukan untuk selanjutnya
dianalisis sesuai kehendak yang diharapkan. Dalam penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data kepustakaan.
35
Penelitian kepustakaan dilakukan dengan cara menghimpun data dengan melakukan penelaahan bahan kepustakaan atau data
sekunder yang meliputi bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tertier.
36
31
Ibrahim Johni, Teori dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif, malang : Bayu Media Publishing, 2005, hal 336
32
Ibid, hal 57
33
Soejono H. Abdurahman, Metode Penelitian Hukum, Jakarta : Bina Cipta, 2003, hal 56
34
Ibid, hal 302
35
Bambang Sunggono, Metodologi Penelitian Hukum, Suatu Pengantar,Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2003, hal 10
36
Soerjono Soekanto dan Sri Manudji, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tingkatan Singkat,Jakarta : Raja Grafindo Indonesia, 1995, hal 38
Universitas Sumatera Utara
24
a Bahan hukum primer adalah bahan hukum yang berhubungan dan mengikat, seperti peraturan perundang-undangan dan literatur dari para ahli hukum,
yakni Undang-Undang No. 15 tahun 2001 tentang hak merek. b Bahan hukum sekunder adalah bahan-bahan hukum dari buku teks yang berisi
mengenai prinsip-prinsip dasar ilmu hukum dan pandangan-pandangan kalsik para sarjana yang memiliki kalsifikasi tinggi.
37
Bahan hukum sekunder terdiri dari semua publikasi tentang hukum yang bukan merupakan dokumen resmi
yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer sebagaimana yang terdapat dalam kumpulan pustaka yang bersifat sebagai penunjang dari
bahan hukum primer. Bahan hukum sekunder ini bisa berasal dari buku-buku, hasil-hasil penelitian dan hasil karya ilmiah dari kalangan hukum.
c Bahan hukum tertier, yaitu bahan hukum yang memberikan petunjuk maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder, seperti
kamus, ensiklopedia dan majalah yang berkaitan dengan tema yang diteliti.
38
3. Teknik dan Alat Pengumpulan Data