Telah diuji pada Tanggal : 13 Januari 2015
PANITIA PENGUJI TESIS Ketua
: Prof. Dr. Runtung, SH, MHum Anggota
: 1. Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, MHum 2. Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN
3. Dr. Jelly Leviza, SH, MHum 4. Notaris Dr. Syahril Sofyan, SH, MKn
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama
: ANDY HORISON
Nim : 127011143
Program Studi : Magister Kenotariatan FH USU
Judul Tesis : ANALISIS HUKUM PERLINDUNGAN MEREK ASING
TERHADAP TINDAKAN
PENDAFTARAN SECARA
ITIKAD TIDAK
BAIK STUDI
PUTUSAN NO.
108PKPDT.SUS2011
Dengan ini menyatakan bahwa Tesis yang saya buat adalah asli karya saya sendiri bukan Plagiat, apabila dikemudian hari diketahui Tesis saya tersebut Plagiat karena
kesalahan saya sendiri, maka saya bersedia diberi sanksi apapun oleh Program Studi Magister Kenotariatan FH USU dan saya tidak akan menuntut pihak manapun atas
perbuatan saya tersebut.
Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan dalam keadaan sehat.
Medan, Yang membuat Pernyataan
Nama : ANDY HORISON
Nim : 137011143
i
ABSTRAK
Merek adalah merupakan unsur penting yang melekat pada suatu barang dan jasa. Pada umumnya yang membuat suatu barang diminati dan harganya tinggi adalah mereknya,
bukan produknya. Semakin terkenalnya suatu merek, maka semakin diminati oleh masyarakat. Ketenaran dari suatu merek juga mengakibatkan merek tersebut menjadi sasaran
dari tindakan pelanggaran merek. pelanggaran yang sering terjadi adalah pendaftaran merek secara itikad tidak baik. Hal inilah yang menjadi dasar pemikiran untuk melakukan penelitian
yang membahas Perlindungan Merek Asing terhadap pendaftaran dengan itikad tidak baik.
Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah mengenai perlindungan Hukum yang diberikan oleh Undang-Undang merek Indonesia terhadap merek asing dalam
hal terjadi pendaftaran secara itikad tidak baik dan mengenai penerapan Hukum oleh Hakim dalam perkara merek antara pihak Wen Ken Drug CO PTE LTD melawan pihak Tjioe Budi
Yuwono. Jenis metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian yuridis normatif dengan pendekatan kualitatif yang melakukan analisis deskriptif.
Hasil penelitian yang didapat adalah bahwa Undang-Undang No 15 tahun 2001 tentang merek menganut sistem Konstitutif, oleh karena itu perlindungan merek hanya
diberikan kepada pemilik merek yang melakukan pendaftaran pertama atas mereknya, dan pendaftaran merek merupakan sesuatu yang diwajibkan bila ingin mendapatkan perlindungan
merek. Analisa terhadap Putusan dalam perkara merek antara pihak Wen Ken Drug CO PTE LTD melawan pihak Tjioe Budi Yuwono, dapat diketahui bahwa pendaftaran merek Cap
Badak tidak terbukti melanggar ketentuan Pasal 4 Undang-Undang No. 15 Tahun 2001.
Kesimpulan yang didapat adalah perlindungan merek hanya diberikan kepada merek terdaftar. Terhadap merek asing yang belum terdaftar menurut Undang-Undang merek tidak
mendapat perlindungan. Akan tetapi bilamana pemilik merek asing dapat membuktikan bahwa merek yang dimiliki adalah tergolong merek terkenal maka akan memungkinkan
mendapatkan perlindungan dari Undang-Undang No 15 Tahun 2001. Sementara dalam perkara merek antara pihak Wen Ken Drug CO, PTE LTD Melawan pihak Tjioe Budi
Yuwono, Penerapan Hukum yang dilakukan Hakim sudah sesuai dengan ketentuan pada ketentuan-ketentuan dalam Undang-Undang No 15 Tahun 2001 tentang Merek.
Diharapkan pada pembahasan Rancangan Undang-Undang Merek berikutnya ada dimuat pengaturan mengenai merek asing. Pemilik merek asing tidak semuanya mengetahui
tentang perundang-undangan merek di negara lain, sehingga memungkinkan pemilik asing tidak mengikuti pendaftaran merek disetiap negara. Sehingga menimbulkan perlanggaran
terhadap merek asing tersebut. Sementara Hakim dalam memutuskan suatu perkara merek selain
hanya mengacu
pada perundang-undangan
merek, Hakim
juga diharapkan
memperhatikan yurisprudensi dari Hakim terdahulu maupun bisa juga memperhatikan Konvensi Internasional. Sehingga bisa mendapatkan masukan lebih banyak dalam
memberikan Putusan sengketa merek terutama terkait dengan merek asing.
Kata Kunci : Perlindungan Merek, Pendaftaran Merek, Itikad tidak Baik
ii ABSTRACT
A brand is an important element which is adhered to goods and services. Generally, it is a brand and not a product which makes goods interested and its price
high. The more well-known a brand is, the more it is interested by people. However, its fame also causes it to be the violating target, and what usually occurs is bad faith
in registering the brand. This condition has made the researcher conduct a research on the protection of foreign brands toward bad faith in registering a brand.
The problems of the research was about legal protection under Law on Indonesian brands toward foreign brands about bad faith in registering a brand and
about the implementation of law by a judge in the brand case between Wen Ken Drug CO PTE LTD and Tjioe Budi Yuwono. The research used judicial normative method
with descriptive qualitative approach.
The result of the research showed that Law No. 152001 on Brand was adhered to constitutive system; therefore, brand protection was only given to the
brand owner who registered it for the first time and brand registration was required when someone wanted to get brand protection. From the analysis on the verdict in the
brand case between Wen Ken Drug CO PTE LTD and Tjioe Budi Yuwono, it was found that the registration of Cap Badak was not confirmed by evidence that it
violated the provision in Article 4 of Law No. 152001.
The conclusion was that brand protection was only given to registered brand. According to Law on Brand, a foreign brand which had not been registered did not
get any protection. However, when foreign brand owner could give evidence that his brand could be categorized as a famous brand, it was possible for him to get brand
protection under Law No. 152001. Meanwhile, in the brand case between Wen Ken Drug CO PTE LTD and Tjioe Budi Yuwono, the implementation of law by the judge
was in line with the provision under Law No. 152001 on Brand.
It is recommended that reviewing the next draft of Law on Brand should include the regulation on foreign brands since not all foreign brand owners know
about the regulation about foreign brands. They do not know the regulation of a certain country about it so that they do not register their brands in each country, and
this will violate the regulation. It is also recommended that the judge who reaches a verdict on brand case pay attention to the jurisprudence of the previous judges and
pay attention to the International Convention so that he will obtain input in reaches a verdict on the brand dispute related to foreign brands.
Keywords: Brand Protection, Brand Registration, Bad Faith
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa penuh kasih dan anugerah, karena atas karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
sebuah karya ilmiah berbentuk Tesis dengan judul “ANALISIS HUKUM PERLINDUNGAN
MEREK ASING
TERHADAP TINDAKAN
PENDAFTARAN SECARA ITIKAD TIDAK BAIK STUDI PUTUSAN NO. 108PKPdt.Sus2011”.
Penyusunan Tesis ini bertujuan untuk melengkapi syarat memperoleh gelar Magister Kenotariatan pada Program Studi Magister Kenotariatan
Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Dengan penuh kesadaran bahwa tiada satupun yang sempurna di muka bumi
ini, penulis menyadari bahwa di dalam penyusunan tesis ini masih terdapat kekurangan dan kelemahan terlebih dengan keterbatasan kemampuan, baik dari segi
penyajian, teknik penulisan maupun materi. Penulisan tesis ini tidaklah mungkin akan menjadi sebuah karya ilmiah tanpa adanya bimbingan dan dukungan dari berbagai
pihak yang telah ikut serta baik langsung maupun tidak langsung dalam usaha menyelesaikan tesis ini. Untuk itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
yang tak terhingga kepada : 1.
Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTMH, M.Sc CTM, Sp.A K ,
Selaku Rektor Universitas Sumatera Utara, atas kesempatasan yang diberikan untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Program Pascasarjana Magister
Kenotariatan M.Kn Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. 2.
Bapak Prof. Dr. Runtung, SH, M.Hum , selaku Dekan Fakultas Hukum
Universitas sumatera Utara dan juga sebagai Dosen Pembimbing Utama dalam penelitian tesis ini,
atas kesempatan yang diberikan untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Program Pascasarjana Magister Kenotariatan M.Kn
Fakultas Hukum Sumatera Utara serta dengan sabar memberikan masukan yang berarti dalam penulisan tesis ini.
iv
3. Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN
, selaku Ketua Program Studi Magister Kenotariatan Universitas sumatera Utara dan juga sebagai Dosen
Pembimbing III dalam penelitian tesis ini, atas kesempatan yang diberikan untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Program Pascasarjana Magister
Kenotariatan M.Kn Fakultas Hukum Sumatera Utara serta dengan sabar memberikan masukan yang berarti dalam penulisan tesis ini.
4. Ibu Dr. T. Keizerina Devi Azwar, SH, CN, M.Hum
, selaku Sekretaris Program Studi Magister Kenotariatan Universitas sumatera Utara dan juga sebagai Dosen
Pembimbing II dalam penelitian tesis ini, atas kesempatan yang diberikan untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Program Pascasarjana Magister
Kenotariatan M.Kn Fakultas Hukum Sumatera Utara serta dengan sabar memberikan masukan yang berarti dalam penulisan tesis ini.
5. Bapak Dr. Syahril Sofyan, SH, MKn