Instrumen dan Bahan Penelitian

commit to user 39 b. Jumlah larva, dikendalikan dengan menyamakan jumlah larva per satuan volume air tiap kelompok uji dan tidak melampaui batas kepadatan larva maksimal untuk pertumbuhan larva Aedes aegypti yaitu 23 ekor larva tiap 100 ml air Barodji, 2004. c. Tempat hidup, dikendalikan dengan menyamakan wadah dalam eksperimen berupa mangkuk plastik. d. Kualitas air, dikendalikan dengan menyamakan sumber dan waktu pengambilan air. Dalam penelitian ini digunakan aquades. e. Volume air, dikendalikan dengan cara menyamakan volume aquades 100 ml. f. Suhu udara ruangan, dikendalikan dengan termometer ruangan 27°C 4. Variabel luar yang tidak terkendali Kesehatan larva, tidak bisa disamakan kesehatannya.

H. Instrumen dan Bahan Penelitian

1. Ekstrak daun kemangi dan ekstrak biji jarak 2. Aquades 3. Larva instar IV 4. Alat penghitung counter 5. Neraca 6. Lidi 7. Gelas plastik ukuran 250 ml commit to user 40 8. Stop watch 9. Termometer ruangan

I. Cara Kerja

1. Tahap Persiapan a. Pembuatan ekstrak daun kemangi 1 Satu kilogram daun kemangi Ocimum sanctum Linn diserbuk dengan mesin penyerbuk dengan saringan berdiameter lubang 1 mm. 2 Serbuk daun kemangi Ocimum sanctum Linn ditimbang setelah dikeringkan sesuai dengan derajat kehalusan diameter 1 mm. 3 Serbuk tersebut dimasukkan dalam bejana kemudian dibasahi dengan pelarut ethanol 70 10 bagian bahan dengan 2-5 bagian pelarut. 4 Serbuk diaduk sampai rata, ditutup dan dibiarkan di tempat yang terlindung cahaya matahari selama 3 jam. 5 Alat perkolasi disiapkan lalu glass whole dimasukkan ke dalam perkolator dan dibasahi dengan pelarut ethanol. 6 Serbuk yang telah didiamkan tadi dimasukkan ke dalam perkolator sedikit demi sedikit lalu dimasukkan kertas saring. 7 Perkolator ditutup dengan aluminium foil yang tengahnya berlubang. 8 Corong pemisah dipasang di atas perkolator kemudian diisi dengan cairan pelarut. commit to user 41 9 Pelarut diteteskan pada perkolator dengan kecepatan 1 mlmenit kemudian didiamkan selama 24 jam. Setelah itu pelarut dan ekstrak diteteskan secara bersamaan. 10 Didapatkan ekstrak sebesar 10 kali berat bahan. 11 Ekstrak diuapkan dalam vacuum rotary evaporator, sehingga didapatkan ekstrak kental. 12 Ekstrak kental daun kemangi diuapkan di atas water bath untuk menghilangkan sisa pelarut lalu ditimbang hingga mendapatkan bobot konstan. Ekstrak kental yang dihasilkan setelah penguapan pelarut adalah 100 gram. b. Pembuatan ekstrak biji jarak 1 Satu kilogram biji jarak Ricinus communis Linn diserbuk dengan mesin penyerbuk dengan saringan berdiameter lubang 1 mm. 2 Serbuk biji jarak Ricinus communis Linn ditimbang setelah dikeringkan sesuai dengan derajat kehalusan diameter 1 mm. 3 Serbuk tersebut dimasukkan dalam bejana kemudian dibasahi dengan pelarut ethanol 70 10 bagian bahan dengan 2-5 bagian pelarut. 4 Serbuk diaduk sampai rata, ditutup dan dibiarkan di tempat yang terlindung cahaya matahari selama 3 jam. 5 Alat perkolasi disiapkan lalu glass whole dimasukkan ke dalam perkolator dan dibasahi dengan pelarut ethanol. commit to user 42 6 Serbuk yang telah didiamkan tadi dimasukkan ke dalam perkolator sedikit demi sedikit lalu dimasukkan kertas saring. 7 Perkolator ditutup dengan aluminium foil yang tengahnya berlubang. 8 Corong pemisah dipasang di atas perkolator kemudian diisi dengan cairan pelarut. 9 Pelarut diteteskan pada perkolator dengan kecepatan 1 mlmenit kemudian didiamkan selama 24 jam. Setelah itu pelarut dan ekstrak diteteskan secara bersamaan. 10 Didapatkan ekstrak sebesar 10 kali berat bahan. 11 Ekstrak diuapkan dalam vacuum rotary evaporator, sehingga didapatkan ekstrak kental. 12 Ekstrak kental biji jarak diuapkan di atas water bath untuk menghilangkan sisa pelarut lalu ditimbang hingga mendapatkan bobot konstan. Ekstrak kental yang dihasilkan setelah penguapan pelarut adalah 100 gram. c. Pembuatan ekstrak kombinasi Ekstrak kombinasi dibuat dengan cara mencampur ekstrak daun kemangi dan ekstrak biji jarak dengan jumlah yang sama 1:1 atau masng-masing setengah dosis untuk setiap konsentrasi kombinasi. 2. Uji Pendahuluan a. Uji Pendahuluan dengan Ekstrak Daun Kemangi commit to user 43 1 Disiapkan ekstrak daun kemangi, larva Aedes aegypti, dan aquades. 2 Disiapkan 6 buah gelas plastik ukuran 250 ml sebagai wadah media aquades dalam penelitian ini. 3 Disiapkan 6 buah lidi yang digunakan untuk menyentuh larva agar diketahui ada respon gerakan atau tidak. 4 Disiapkan alat penghitung counter dan neraca 5 Uji pendahuluan untuk ekstrak daun kemangi dibagi ke dalam 5 konsentrasi yang berbeda dan 1 kontrol, dilakukan satu kali ulangan. 6 Uji pendahuluan untuk ekstrak daun kemangi dibagi ke dalam 5 konsentrasi yang berbeda dan 1 kontrol, dilakukan satu kali ulangan. 7 Konsentrasi ekstrak yang dipergunakan adalah 0,1, 1,1, 2,1, 3,1 dan 4,1. 8 Konsentrasi ekstrak 0,1 didapatkan dengan cara menimbang 0,1 gr ekstrak daun kemangi kemudian melarutkannya dengan aquades sampai volume 100 ml. Cara ini dilakukan juga pada konsentrasi 1,1, 2,1, 3,1 dan 4,1. 9 Ke dalam tiap konsentrasi dimasukkan 20 ekor larva Aedes aegypti instar IV termasuk kontrol. 10 Jumlah larva Aedes aegypti instar IV yang mati dihitung setelah 24 jam sejak diberi perlakuan. 11 Setelah hasil data uji pendahuluan didapatkan, kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis probit untuk menentukan nilai LC. commit to user 44 b. Uji Pendahuluan dengan Ekstrak Biji Jarak 1 Disiapkan ekstrak biji jarak, larva Aedes aegypti, dan aquades. 2 Disiapkan 6 buah gelas plastik ukuran 250 ml sebagai wadah media aquades dalam penelitian ini. 3 Disiapkan 6 buah lidi yang digunakan untuk menyentuh larva agar diketahui ada respon gerakan atau tidak. 4 Disiapkan alat penghitung counter dan neraca 5 Uji pendahuluan untuk ekstrak biji jarak dibagi ke dalam 5 konsentrasi yang berbeda dan 1 kontrol, dilakukan satu kali ulangan. 6 Ekstrak biji jarak ditimbang kemudian dilarutkan dengan aquades. 7 Konsentrasi ekstrak yang dipergunakan adalah 0,1, 1,1, 2,1, 3,1 dan 4,1. 8 Konsentrasi ekstrak 0,1 didapatkan dengan cara menimbang 0,1 gr ekstrak biji jarak kemudian melarutkannya dengan aquades sampai volume 100 ml. Cara ini dilakukan juga pada konsentrasi 1,1, 2,1, 3,1 dan 4,1. 9 Ke dalam tiap konsentrasi dimasukkan 20 ekor larva Aedes aegypti instar IV termasuk kontrol. 10 Jumlah larva Aedes aegypti instar IV yang mati dihitung setelah 24 jam sejak diberi perlakuan. 11 Setelah hasil data uji pendahuluan didapatkan, kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis probit untuk menentukan nilai LC. commit to user 45 c. Uji Pendahuluan dengan Ekstrak Kombinasi 1 Disiapkan ekstrak daun kemangi, ekstrak biji jarak, larva Aedes aegypti, dan aquades. 2 Disiapkan 7 buah gelas plastik ukuran 250 ml sebagai wadah media aquades dalam penelitian ini. 3 Disiapkan 7 buah lidi yang digunakan untuk menyentuh larva agar diketahui ada respon gerakan atau tidak. 4 Disiapkan alat penghitung counter dan neraca 5 Uji pendahuluan untuk ekstrak kombinasi dibagi ke dalam 6 konsentrasi yang berbeda dan 1 kontrol, dilakukan satu kali ulangan. 6 Ekstrak kombinasi dibuat dengan teknik mencampur ekstrak daun kemangi dan biji jarak pada jumlah yang sama 1:1 masing-masing dengan dosis setengahnya. 7 Konsentrasi ekstrak yang dipergunakan adalah 1,0; 1,4; 1,8, 2,2; 2,6 dan 3,0. 8 Konsentrasi ekstrak 1,0 didapatkan dengan cara menimbang 0,5 gr ekstrak daun kemangi dan 0,5 gr ekstrak biji jarak, kemudian melarutkannya dengan aquades sampai volume 100 ml. 9 Konsentrasi ekstrak 1,4 didapatkan dengan cara menimbang 0,7 gr ekstrak daun kemangi dan 0,7 gr ekstrak biji jarak, kemudian melarutkannya dengan aquades sampai volume 100 ml. commit to user 46 10 Konsentrasi ekstrak 1,8 didapatkan dengan cara menimbang 0,9 gr ekstrak daun kemangi dan 0,9 gr ekstrak biji jarak, kemudian melarutkannya dengan aquades sampai volume 100 ml. 11 Konsentrasi ekstrak 2,2 didapatkan dengan cara menimbang 1,1 gr ekstrak daun kemangi dan 1,1 gr ekstrak biji jarak, kemudian melarutkannya dengan aquades sampai volume 100 ml. 12 Konsentrasi ekstrak 2,6 didapatkan dengan cara menimbang 1,3 gr ekstrak daun kemangi dan 1,3 gr ekstrak biji jarak, kemudian melarutkannya dengan aquades sampai volume 100 ml. 13 Konsentrasi ekstrak 3,0 didapatkan dengan cara menimbang 1,5 gr ekstrak daun kemangi dan 1,5 gr ekstrak biji jarak, kemudian melarutkannya dengan aquades sampai volume 100 ml. 14 Ke dalam tiap konsentrasi dimasukkan 20 ekor larva Aedes aegypti instar IV termasuk kontrol. 15 Jumlah larva Aedes aegypti instar IV yang mati dihitung setelah 24 jam sejak diberi perlakuan. 16 Setelah hasil data uji pendahuluan didapatkan, kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis probit untuk menentukan nilai LC. Lalu, nilai LC ini dipakai sebagai acuan konsentrasi penelitian. 3. Tahap Penelitian a. Penelitian dengan Ekstrak Daun Kemangi commit to user 47 1 Penelitian untuk ekstrak daun kemangi dibagi ke dalam 6 konsentrasi yang berbeda dan dilakukan pegulangan 5 kali. 2 Konsentrasi ekstrak daun kemangi ditentukan melalui analisis data pada uji pendahuluan yaitu 0; 1,0; 1,4; 1,8; 2,2; dan 2,6. 3 Ekstrak daun kemangi ditimbang kemudian dilarutkan dengan aquades. Konsentrasi ekstrak 1 didapatkan dengan cara melarutkan 1 gr ekstrak daun kemangi dalam aquades sampai volume 100 ml. 4 Ke dalam tiap konsentrasi dimasukkan 20 ekor larva Aedes aegypti instar IV termasuk kontrol. 5 Setiap konsentrasi dilakukan pengulangan 5 kali. Banyak pengulangan dalam eksperimen dihitung dengan Rumus Federer Keterangan: t : jumlah perlakuan r : jumlah pengulangan Banyak pengulangan: 6-1 r-1 ≥ 15 5 r-1 ≥ 15 5r -5 ≥ 15 r ≥ 4 t-1 r-1 ≥ 15 commit to user 48 b. Penelitian dengan Ekstrak Biji Jarak 1 Penelitian untuk ekstrak biji jarak dibagi ke dalam 6 konsentrasi yang berbeda dan dilakukan pengulangan 5 kali. 2 Konsentrasi ekstrak biji jarak ditentukan melalui analisis data pada uji pendahuluan yaitu 0; 1,0; 1,4; 1,8; 2,2; dan 2,6. 3 Ekstrak biji jarak ditimbang kemudian dilarutkan dengan aquades. Konsentrasi ekstrak 1 didapatkan dengan cara melarutkan 1 gr ekstrak biji jarak dalam aquades sampai volume 100 ml. 4 Ke dalam tiap konsentrasi dimasukkan 20 ekor larva Aedes aegypti instar IV termasuk kontrol. 5 Setiap konsentrasi dilakukan pengulangan 5 kali. Banyak pengulangan dalam eksperimen dihitung dengan Rumus Federer Keterangan: t : jumlah perlakuan r : jumlah pengulangan Banyak pengulangan: 6-1 r-1 ≥ 15 5 r-1 ≥ 15 5r -5 ≥ 15 r ≥ 4 t-1 r-1 ≥ 15 commit to user 49 c. Penelitian untuk Ekstrak Kombinasi 1 Penelitian untuk ekstrak kombinasi dibagi ke dalam 6 konsentrasi yang berbeda dan dilakukan pengulangan 5 kali. 2 Konsentrasi ekstrak kombinasi ditentukan melalui analisis data pada uji pendahuluan yaitu 0; 1,0; 1,4; 1,8; 2,2; dan 2,6. 3 Ekstrak kombinasi dibuat dengan teknik mencampur ekstrak daun kemangi dan biji jarak pada jumlah yang sama 1:1 masing-masing dengan dosis setengahnya. 4 Konsentrasi ekstrak 1,0 didapatkan dengan cara menimbang 0,5 gr ekstrak daun kemangi dan 0,5 gr ekstrak biji jarak, kemudian melarutkannya dengan aquades sampai volume 100 ml. 5 Cara kombinasi 1:1 seperti di atas juga dilakukan pada konsentrasi 1,4; 1,8; 2,2; dan 2,6. 6 Ke dalam tiap konsentrasi dimasukkan 20 ekor larva Aedes aegypti instar IV termasuk kontrol. 7 Setiap konsentrasi dilakukan pengulangan 5 kali. Banyak pengulangan dalam eksperimen dihitung dengan Rumus Federer Keterangan: t : jumlah perlakuan t-1 r-1 ≥ 15 commit to user 50 r : jumlah pengulangan Banyak pengulangan: 6-1 r-1 ≥ 15 5 r-1 ≥ 15 5r -5 ≥ 15 r ≥ 4

K. Teknik Analisis Data