commit to user
13
2. Tanaman Kemangi Ocimum sanctum Linn
a. Taksonomi Klasifikasi Kemangi adalah sebagai berikut :
1 Kingdom : Plantae
2 Divisi : Spermatophyta
3 Subdivisi : Angiospermae
4 Kelas : Dicotyledonae
5 Ordo : Tubiflorae
6 Famili : Labiatae
7 Genus : Ocimum
8 Species : Ocimum sanctum Linn
Depkes RI, 2001
Gambar 3 . Ocimum sanctum Linn
b. Nama daerah 1 Kemangi Jawa
2 Kemanghi Madura
commit to user
14
Hariana, 2005
c. Habitat Di Indonesia kemangi banyak terdapat di daerah Jawa dan Madura.
Banyak ditemukan di sekitar pinggiran ladang, sawah kering, juga ditanam di taman dan di pinggir jalan, hutan terbuka, padang rumput, tumbuh liar di
jalanan dan kadang-kadang juga dibudidayakan. Tanaman ini dapat tumbuh di dataran rendah hingga ketinggian 1100 di atas permukaan air laut.
Tanaman ini biasanya ditanam antara pertengahan bulan Februari sampai bulan September Sudarsono dkk, 2002.
d. Morfologi daun kemangi Tumbuhan kemangi memiliki rasa agak manis, bersifat dingin,
berbau harum, dan menyegarkan Hariana, 2005. Daun tunggal, berhadapan, dan tersusun dari bawah ke atas. Panjang tangkai daun 0,25-3
cm dengan setiap helaian daun yang berbentuk bulat telur sampai elips, memanjang, dan ujung meruncing atau tumpul. Pangkal daun pasak sampai
membulat, di kedua permukaan berambut halus. Tepi daun bergerigi lemah, bergelombang, atau rata Sudarsono dkk, 2002.
Bunga kemangi tersusun pada tangkai bunga yang berbentuk menegak. Bunganya dari jenis hermafrodit, berwarna putih, dan berbau
sedikit wangi. Bunga majemuk berkarang dan di ketiak daun ujung terdapat
commit to user
15
daun pelindung berbentuk elips atau bulat telur dengan panjang 0,5-1 cm. Kelopak bunga berbentuk bibir, sisi luar berambut kelenjar, berwarna ungu
atau hijau, dan ikut menyusun buah. mahkota bunga berwarna putih dengan benang sari tersisip di dasar mahkota dan kepala putik bercabang dua
namun tidak sama Sudarsono dkk, 2002. Buah berbentuk kotak, berwarna coklat tua, tegak, dan tertekan
dengan ujung membentuk kait melingkar, panjang kelopak buah 6-9 mm. Biji berukuran kecil, bertipe keras, coklat tua, dan waktu dibasahi segera
membengak. Tiap buah terdiri dari empat biji. Akar tunggang dan berwarna putih kotor Mangoting dkk, 2005 ; Sudarsono dkk, 2002.
e. Kandungan Kimia Tumbuhan kemangi memiliki rasa agak manis, bersifat dingin,
berbau harum, dan menyegarkan Hariana, 2005. Beberapa bahan kimia yang terkandung pada seluruh bagian tanaman kemangi di antaranya 1,8
sineol, anethol, apigenin, stigmaasterol, triptofan, tannin, sterol, dan boron Hariana, 2005 ; Dharmayanti, 2008. Tanaman ini juga mengandung asam
askorbat, asam kafeat, iskuin, histidin, magnesium, dan betasitosterol. Semua senyawa berkhasiat ini diperlukan tubuh untuk menjaga kesehatan
Avianto, 2007. Selain itu, daun Ocimum sanctum mengandung saponin dan flavonoid, sedangkan bijinya mengandung saponin, flavonoid, dan
polifenol Depkes RI, 2001.
commit to user
16
Daun kemangi mengandung minyak atsiri dengan eugenol sebagai komponen utama Sudarsono dkk, 2002. Cara kerja senyawa tersebut
adalah dengan bertindak sebagai racun perut yang membunuh larva dengan masuk dalam tubuh larva, maka alat pencernaannya akan terganggu. Selain
itu, senyawa ini menghambat reseptor perasa pada mulut larva. Hal ini mengakibatkan larva gagal mendapatkan stimulus rasa sehingga tidak
mampu mengenali makanannya. Akibatnya, larva mati kelaparan Prasetya, 2006.
Saponin merupakan senyawa metabolit sekunder yang dihasilkan spesies tanaman yang berbeda, terutama tanaman dikotil, dan berperan
sebagai bagian dari sistem pertahanan tanaman dan termasuk ke dalam kelompok besar molekul pelindung tanaman. Saponin diketahui
mempunyai efek anti serangga karena saponin yang terdapat pada makanan yang dikonsumsi serangga dapat menurunkan aktivitas enzim pencernaan
dan penyerapan makanan. Beberapa saponin juga bekerja sebagai efek anti jamur dan anti mikroba Dinata, 2008; Suparjo, 2008.
Istilah saponin diturunkan dari bahasa Latin sapo yang berarti sabun, diambil dari kata saponaria vaccaria, suatu tanaman yang
mengandung saponin digunakan sebagai sabun untuk mencuci. Saponin larut dalam air tetapi tidak larut dalam eter Suparjo, 2008. Saponin
ternyata dapat mengikat sterol bebas dalam pencernaan makanan, di mana sterol berperan sebagai prekursor hormon edikson, sehingga dengan
commit to user
17
menurunnya jumlah sterol bebas akan mengganggu proses pergantian kulit pada serangga moulting Dinata, 2008.
Bahan sabun tanpa dicampur apapun dapat berfungsi sebagai larvasida. Pengaruh sabun terlihat pada gangguan fisik pada tubuh serangga
bagian luar kutikula, yakni mencuci lapisan lilin yang melindungi tubuh serangga dan menyebabkan kematian karena serangga akan kehilangan
banyak cairan tubuh. Saponin juga dapat masuk melalui organ pernapasan dan menyebabkan membran sel rusak atau proses metabolisme terganggu
Novizan, 2002. Saponin juga mengandung steroid yang dapat menurunkan tegangan permukaan selaput mukosa traktus digestivus larva
sehingga dinding traktus digestivus larva menjadi korosif Shashi et al., 1991.
Flavonoid adalah salah satu jenis senyawa yang bersifat racunaleopati, merupakan persenyawaan glukosida yang terdiri dari gula
yang terikat dengan flavon. Flavonoid merupakan salah satu golongan fenol alam yang terbesar. Golongan flavonoid mencakup banyak pigmen
yang paling umum dan terdapat pada seluruh dunia tumbuhan mulai dari fungus sampai angiospermae Dinata, 2009. Hasil yang ditunjukkan oleh
Smith bahwa flavonoid merupakan senyawa pertahanan tumbuhan yang dapat bersifat menghambat nafsu makan serangga antifeedant dan juga
bersifat toksik Dinata, 2008.
commit to user
18
Tannin merupakan senyawa polifenol yang menyebabkan rasa sepat pada buah atau bagian tanaman lain disebabkan karena tannin dapat
mengendapkan protein, sehingga jika tannin kontak dengan lidah maka reaksi pengendapan protein ditandai dengan rasa sepat atau astringen.
Tannin sebagai senyawa polifenol memiliki aktivitas sebagai antioksidan Wiryowidagdo, 2009. Tannin dapat menurunkan kemampuan mencerna
makanan pada serangga dengan cara menurunkan aktivitas enzim pencernaan protease dan amilase. Tanin juga mampu mengganggu
aktivitas penyerapan protein pada dinding usus. Respon jentik terhadap
senyawa ini adalah menurunnya laju pertumbuhan dan gangguan nutrisi Dinata, 2008.
Sebuah penelitian oleh Anees 2008 dalam mengevaluasi kandungan senyawa larvasida nabati dari ekstrak daun dan bunga Ocimum
sanctum Linn terhadap Aedes aegypti yaitu aseton, kloroform, etil asetat, heksana, dan metanol masing-masing memperoleh nilai LC50 425,94;
150,40; 350,78; 575,26; dan 175,67 ppm.
f. Manfaat Kemangi digunakan sebagai makanan fungsional yang lezat
sekaligus berkhasiat obat. Secara turun-temurun, kemangi dimanfaatkan
commit to user
19
untuk mengatasi perut kembung atau masuk angin. Sari daun kemangi berkhasiat menyembuhkan diare, nyeri payudara, batu ginjal, gangguan
pada vagina, dan juga dapat mengatasi albuminuria, yaitu adanya konsentrasi albumin di dalam urin. Menurut tim peneliti dari Center for
New Crops and Plant Products, Purdue University, AS, daun kemangi terbukti ampuh untuk menyembuhkan sakit kepala, pilek, diare, sembelit,
cacingan, dan gangguan ginjal. Merekapun mengemukakan keampuhan pengobatan menggunakan daun kemangi, yaitu dapat mengatasi sakit
maag, perut kembung, masuk angin, kejang-kejang, dan badan lesu. Selain itu, minyak kemangi berkhasiat mengatasi demam, batuk, selesma,
pelancar ASI, gangguan pencernaan seperti salah cerna, muntah-muntah, infeksi usus, radang lambung, serta gas dalam usus. Aroma kemangi dapat
menolak gigitan nyamuk Dhamaryanti, 2003.
3. Tanaman Jarak Ricinus communis Linn