Pengaruh Luas Tanam Dengan Produksi Usahatani Belimbing Pengaruh Biaya Produksi Dengan Pendapatan Bersih Petani

Tabel 20. Rata-rata Pendapatan Bersih Keluarga Pada Usahatani Belimbing Per Musim Panen Uraian Per petani Per Batang Varians Pendapatan Bersih Rp 6.681.690,00 51.396,41 89.989,74 Sumber : Analisis Data Primer, Lampiran 14 Berdasarkan tabel diatas, maka dapat diketahui bahwa rata-rata pendapatan bersih keluarga pada usahatani belimbing per musim panen adalah Rp 6.681.690,00 dan Rp 51.396,41 per batang.

5.3 Pengaruh Luas Tanam Dengan Produksi Usahatani Belimbing

Untuk mengetahui pengaruh luas tanam dengan produksi usahatani belimbing di daerah penelitian, maka dapat dilihat pada output berikut ini yang telah diolah terlebih dahulu dengan menggunakan alat analisis SPSS 16.0. Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Change Statistics R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change 1 .928 a .860 .858 2594.36673 .860 443.852 1 72 .000 a. Predictors: Constant, luastanaman b. Dependent Variable: produksi ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 2.987E9 1 2.987E9 443.852 .000 a Residual 4.846E8 72 6730738.740 Total 3.472E9 73 Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 3645.910 328.719 11.091 .000 Luastanam 16065.378 762.557 .928 21.068 .000 a. Dependent Variable: produksi Persamaan regresi model di atas dapat dituliskan sebagai berikut. Y = 3645,910 + 16065,378 X Universitas Sumatera Utara Nilai R 2 yang diperoleh adalah sebesar 86,0 . Analisis ini menunjukkan bahwa variabel luas tanaman dapat menjelaskan 86,0 variasi dari variabel produksi. Disamping itu juga didapat bahwa koefisien regresi signifikan secara statistik, dimana nilai sig.0,000 α 5. Tanda koefisien yang positif untuk luas tanaman memberikan arti bahwa pengaruh antara luas tanaman dengan produksi bersifat positif, artinya semakin tingi luas tanaman maka produksi juga akan semakin tinggi, dan sebaliknya. Koefisien regresi sebesar +16.065 artinya apabila luas tanam meningkat 1 satuan maka produksi akan meningkat sebesar 16.065 kg.

5.4 Pengaruh Biaya Produksi Dengan Pendapatan Bersih Petani

Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Change Statistics R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change 1 .920 a .846 .837 3.93591E6 .846 94.753 4 69 .000 a. Predictors: Constant, TenagaKerja, obatobatan, Pupuk, Plastik b. Dependent Variable: Pendapatan ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 8.061E15 4 2.015E15 94.753 .000 a Residual 3.583E15 69 5.193E13 Total 1.164E16 73 a. Predictors: Constant, TenagaKerja, obatobatan, Pupuk, Plastik b. Dependent Variable: Pendapatan Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 2.120E7 4.360E6 4.862 .000 Pupuk 279.070 68.081 .540 4.099 .000 Obat-obatan 4.473 1.630 .418 2.744 .008 Plastik 4.190 1.838 .374 2.279 .026 TenagaKerja 1.049 .432 .352 2.425 .018 a. Dependent Variable: Pendapatan Persamaan regresi model di atas dapat dituliskan sebagai berikut. Y = 2,120 + 279,070 X1 + 4,473 X2 + 4,190 X3 + 1,049 X4 Universitas Sumatera Utara Nilai R 2 yang diperoleh adalah sebesar 84,6 . Analisis ini menunjukkan bahwa variabel pupuk, obat-obatan, plastik dan tenaga kerja secara bersama-sama mampu menerangkan variasi variabel pendapatan sebesar 84,6 , dan sisanya sebesar 15,4 dipengaruhi oleh variabel lain. Berdasarkan uji F yang dilakukan, maka diperoleh nilai F hitung yang signifikan signifikansi sebesar 0,000 0,05. Artinya bahwa semua variabel bebas yang dimasukkan kedalam model secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel terikat. Secara lengkapnya, faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan petani adalah sebagai berikut:

1. Pupuk

Tanda koefisien yang positif untuk variabel pupuk memberikan arti bahwa pengaruh antara variabel pupuk terhadap pendapatan bersih petani bersifat positif, artinya semakin tinggi penggunaan pupuk maka pendapatan bersih petani akan semakin tinggi, dan sebaliknya. Koefisien regresi sebesar +279,070 artinya apabila penggunaan pupuk meningkat sebesar 1 kg maka pendapatan bersih petani akan meningkat sebesar Rp 279,070.

2. Obat-obatan

Tanda koefisien yang positif untuk variabel obat-obatan memberikan arti bahwa pengaruh antara variabel obat-obatan terhadap pendapatan bersih petani bersifat positif, artinya semakin tinggi penggunaan obat-obatan maka pendapatan bersih petani akan semakin tinggi, dan sebaliknya. Koefisien regresi sebesar +4,473 artinya apabila penggunaan obat-obatan meningkat sebesar 1 botol maka pendapatan bersih petani akan meningkat sebesar Rp 4.473. Universitas Sumatera Utara

3. Plastik

Tanda koefisien yang positif untuk variabel plastik memberikan arti bahwa pengaruh antara variabel plastik terhadap pendapatan bersih petani bersifat positif, artinya semakin tinggi penggunaan plastik maka pendapatan bersih petani akan semakin tinggi, dan sebaliknya. Koefisien regresi sebesar +4,190 artinya apabila penggunaan plastik meningkat sebesar 1 kg maka pendapatan bersih petani akan meningkat sebesar Rp 4.190.

4. Tenaga Kerja

Tanda koefisien yang positif untuk variabel tenaga kerja memberikan arti bahwa pengaruh antara variabel tenaga kerja terhadap pendapatan bersih petani bersifat positif, artinya semakin tinggi penggunaan tenaga kerja maka pendapatan bersih petani akan semakin tinggi, dan sebaliknya. Koefisien regresi sebesar +1,049 artinya apabila penggunaan tenaga kerja meningkat sebesar 1 HKO maka pendapatan bersih petani akan meningkat sebesar Rp 1.049. 5.5 Analisis Hubungan Biaya Produksi, Penerimaan dan Pendapatan Bersih Usahatani Belimbing di Daerah Penelitian

5.5.1 Hubungan Antara Biaya Produksi dengan Pendapatan Petani

Berikut adalah hasil output hubungan antara biaya produksi, penerimaan dan pendapatan bersih petani dengan menggunakan analisis korelasi Chi-Square. Case Processing Summary Cases Valid Missing Total Universitas Sumatera Utara N Percent N Percent N Percent BiayaProduksiPerMusimTan am PendapatanPetani 76 100.0 .0 76 100.0 Pendapatan Total Rp 10.000.000 Rp 10.000.000 - Rp 20.000.000 Rp 20.000.000 Biaya Produksi Rp 10.000.000 48 1 49 Rp 10.000.000 - Rp 20.000.000 11 9 3 23 Rp 20.000.000 2 2 4 Total 59 12 5 76 Pada Case Processing Summary, terlihat 76 buah data yang dianalisa tidak terdapat missing value sehingga tingkat kevalidan datanya adalah 100. Sedangkan pada crosstabulation terlihat tabel silang memuat hubungan antara kedua variabel. Dari output tersebut dapat dilihat beberapa hal sebagai berikut : a. Terdapat 48 orang petani dengan biaya produksi Rp 10.000.000,00 per musim panen dan pendapatan petani Rp 10.000.000,00 per musim panen. b. Terdapat 11 orang petani dengan biaya produksi Rp 10.000.000,00 – R0 20.000.000,00 per musim panen dan pendapatan petani Rp 10.000.000,00 . c. Terdapat 1 orang petani dengan biaya produksi Rp 10.000.000,00 per musim panen dan pendapatan petani Rp 10.000.000,00 hingga Rp 20.000.000,00 per musim panen. d. Terdapat 9 orang petani dengan biaya produksi Rp 10.000.000,00 hingga Rp 20.000.000,00 per musim panen dan pendapatan petani Rp 10.000.000,00 hingga Rp 20.000.000,00 per musim panen. e. Terdapat 2 orang petani dengan biaya produksi Rp 20.000.000,00 per musim panen dan pendapatan petani Rp 10.000.000,00 hingga Rp 20.000.000,00 per musim panen. Universitas Sumatera Utara f. Terdapat 3 orang petani dengan biaya produksi Rp 10.000.000,00 hingga Rp 20.000.000,00 per musim panen dan pendapatan petani Rp 20.000.000,00 per musim panen. g. Terdapat 2 orang petani dengan biaya produksi Rp 20.000.000,00 per musim panen dan pendapatan petani Rp 20.000.000,00 per musim panen. Chi-Square Tests Value df Asymp. Sig. 2- sided Pearson Chi-Square 41.260 a 4 .000 Likelihood Ratio 40.744 4 .000 Linear-by-Linear Association 36.077 1 .000 N of Valid Cases 76 a. 6 cells 66.7 have expected count less than 5. The minimum expected count is .26. Uji Chi-Square mengamati ada tidaknya hubungan antara variabel biaya produksi dengan pendapatan bersih petani. Dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut : H : Tidak ada hubungan antara biaya produksi dengan pendapatan bersih petani H 1 : Ada hubungan antara biaya produksi dengan pendapatan bersih petani Jika probabilitas 0,05 maka H diterima Jika probabilitas 0,05 maka H ditolak Kolom Asymp. Sig. 2-sided menunjukkan nilai probabilitas. Karena Asymp. Sig. 2-sided nya adalah 0,000 yang berarti lebih kecil dari 0,05 maka H ditolak. Hal ini berarti ada hubungan antara biaya produksi dengan pendapatan bersih petani.

5.5.2 Hubungan Antara Penerimaan Dengan Pendapatan Petani

Berikut ini adaah hasil output hubungan antara penerimaan dengan pendapatan bersih petani dengan menggunakan analisis korelasi Chi-Square. Universitas Sumatera Utara Case Processing Summary Cases Valid Missing Total N Percent N Percent N Percent PenerimaanPetani PendapatanPetani 76 100.0 .0 76 100.0 penerimaan pendapatan Crosstabulation Pendapatan Total Rp 10.000.000 Rp 10.000.000 - Rp 20.000.000 Rp 20.000.000 penerimaan Rp 10.000.000 33 33 Rp 10.000.000 - Rp 20.000.000 19 1 20 Rp 20.000.000 7 11 5 23 Total 59 12 5 76 Pada Case Processing Summary, terlihat 74 buah data yang dianalisa tidak terdapat missing value sehingga tingkat kevalidan datanya adalah 100.. Sedangkan pada crosstabulation terlihat tabel silang memuat hubungan antara kedua variabel. Dari output tersebut dapat dilihat beberapa hal sebagai berikut : a. Terdapat 33 orang petani dengan penerimaan Rp 10.000.000,00 per musim panen dan pendapatan petani Rp 10.000.000,00 per musim panen. b. Terdapat 19 orang petani dengan penerimaan Rp 10.000.000,00 hingga rp 20.000.000,00 per musim panen dan pendapatan Rp 10.000.000,00 per musim panen. c. Terdapat 7 orang petani dengan penerimaan Rp 20.000.000,00 per musim panen dan pendapatan Rp 10.000.000,00 per musim panen. Universitas Sumatera Utara d. Terdapat 1 orang petani dengan penerimaan Rp 10.000.000,00 hingga Rp 20.000.000,00 per musim panen dan pendapatan Rp 10.000.000,00 hingga Rp 20.000.000,00 per musim panen. e. Terdapat 11 orang petani dengan penerimaan Rp 20.000.000,00 per musim panen dan pendapatan Rp 10.000.000,00 hingga Rp 20.000.000,00 per musim panen. f. Terdapat 5 orang petani dengan penerimaan Rp 20.000.000,00 per musim panen dan pendapatan Rp 20.000.000,00 per musim panen. Chi-Square Tests Value df Asymp. Sig. 2- sided Pearson Chi-Square 42.661 a 4 .000 Likelihood Ratio 45.307 4 .000 Linear-by-Linear Association 30.551 1 .000 N of Valid Cases 76 a. 5 cells 55.6 have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.32. Uji Chi-Square mengamati ada tidaknya hubungan antara variabel biaya produksi dengan pendapatan bersih petani. Dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut : H : Tidak ada hubungan antara penerimaan dengan pendapatan bersih petani H 1 : Ada hubungan antara penerimaan dengan pendapatan bersih petani Jika probabilitas 0,05 maka H diterima Jika probabilitas 0,05 maka H ditolak Kolom Asymp. Sig. 2-sided menunjukkan nilai probabilitas. Karena Asymp. Sig. 2-sided nya adalah 0,000 yng berarti lebih kecil dari 0,05 maka H ditolak. Hal ini berarti ada hubungan antara biaya produksi dengan pendapatan bersih petani. Universitas Sumatera Utara

5.6 Analisis RC Usahatani Belimbing di Daerah Penelitian