63
5.2 Keterbatasan Penelitian
Adapun beberapa keterbatasan yang dihadapi oleh penulis yaitu: 1.
Variabel dalam penelitian ini hanya rasio profitabilitas ROE dan ROI dan rasio value added EVA dan MVA sebagai set variabel independen dan return saham sebagai set
variabel dependen, namun sebenarnya masih banyak variabel lain yang dapat mempengaruhi return saham.
2. Periode pengamatan dalam penelitian ini terbatas karena hanya mencakup tahun 2010-
2014. 3.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini hanya perusahaan perkebunan, sehingga hasil penelitian tidak dapat digeneralisasi.
4. Penelitian ini mengambil sampel dari laporan keuangan audited dan company report
perusahaan perbankan di www.idx.co.id pada periode 2010 sampai dengan 2014 atau selama 5 tahun dengan 8 perusahaan yang memenuhi kriteria.
5.3 Saran
1 Bagi peneliti selanjutnya, disarankan untuk menggunakan perusahaan dengan
karakteristik yang lebih beragam dan memperluas set variabel yang digunakan, misalnya menambah variabel-variabel kinerja keuangan lainnya seperti Price Book Value PBV,
Debt to Equity Ratio DER, dan sebagainya, yang diharapkan akan meningkatkan nilai R2 koefisien determinasi sehingga model yang ada akan dapat digunakan untuk
memprediksi return saham secara lebih akurat. Selain itu disarankan juga untuk memperpanjang periode penelitian.
2 Bagi manajemen perusahaan, agar dapat mengelola dana investor sebaik mungkin
sehingga dapat menciptakan nilai bagi investor. Kinerja yang baik, akan meningkatkan return bagi investor, sehingga investor tidak ragu untuk berinvestasi pada perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
64
3 Bagi investor, dapat berpedoman dengan menginvestasikan modalnya pada perusahaan
yang menghasilkan EVA yang positif, karena perusahaan dengan EVA yang positif berarti kemampuan menciptakan kekayaan baginya baik dan MVA perusahaan tersebut
akan mencerminkan prospek yang menguntungkan atas investasi modal yang telah ditanamkannya di masa yang akan datang.
Universitas Sumatera Utara
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1 Return Saham
Return saham adalah tingkat keuntungan yang menjadi tujuan utama investor baik secara langsung maupun tidak langsung yang diperoleh dari suatu kegiatan investasi yang
dilakukannya Robert Ang,1997. Konsep risiko tidak terlepas kaitannya dengan return, karena investor selalu mengharapkan tingkat return yang sesuai atas setiap risiko investasi
yang dihadapinya. Return saham memungkinkan seorang investor untuk membandingkan keuntungan aktual ataupun keuntungan yang diharapkan yang disediakan oleh berbagai
saham pada tingkatan pengembalian yang diinginkan. Di sisi lain, return memiliki peran yang amat signifikan di dalam menentukan nilai dari sebuah saham.
Return dapat berupa return realisasi realized return yang sudah terjadi atau return ekspektasi expected return yang belum terjadi tetapi diharapkan terjadi di masa yang akan
datang Hartono 2003:107.Return realisasi realized return merupakan return yang telah terjadi. Return realisasi dihitung berdasarkan data historis. Return realisasi ini sangat penting
karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja perusahaan dan juga digunakan sebagai landasan penghitungan return ekspektasi di masa yang akan datang.
Penghitungan return saham total return terdiri dari capital gain loss dan yield Jogiyanto, 1998. Capital gain loss merupakan selisih antara nilai pembelian saham dengan
nilai penjualan saham. Pendapatan yang berasal dari capital gain disebabkan harga jual saham lebih besar dari harga belinya. Sebaliknya jika harga jual saham lebih kecil dari harga
beli disebut capital loss.Capital gain sangat bergantung dari harga pasar instrument investasi, yang berarti bahwa instrument investasi tersebut harus diperdagangkan di pasar. Sedangkan
Universitas Sumatera Utara
9
yield dividen merupakan pembagian laba bersih badan usaha kepada pemegang saham yang diputuskan melalui rapat umum pemegang saham. Besarnya dividen yang dibagikan
tergantung dari besar kecilnya laba yang diperoleh badan usaha dan kebijakan pembagian dividen.
Return Total= Capital gain loss + yield
Capital gain loss merupakan selisih dari harga investasi sekarang relatif dengan harga periode lalu Jogiyanto, 1998 :
P
t
– P
t-1
Capital Gain loss = P
t-1
Keterangan : p
t
= Harga saham periode sekarang P
t-1
= Harga saham periode sebelumnya Yield merupakan persentase penerimaan kas periodik terhadap harga investasi
tertentu dari suatu investasi, dan untuk saham biasa dimana pembayaran periodic sebesar D
t
rupiah per lembar.
D
t
Yield = P
t-1
Keterangan : D
t
= Dividen kas yang dibayarkan P
t-1
= Harga saham periode sebelumnya Sehingga return total rate of return ROR dapat dirumuskan sebagai berikut :
ROR = Capital gainloss + yield
= P
t
- P
t-1
+ D
t
P
t-1
P
t-1 =
P
t
– P
t-1
+ D
t
x 100 P
t-1
Universitas Sumatera Utara
10
Namun karena tidak semua perusahaan membagikan dividen secara periodik, maka return dapat dihitung sebagai berikut Jogiyanto:1998 :
P
t
– P
t-1
Return Saham = P
t-1
2.1.2 Rasio Profitabillitas a. Return on Equity
Rasio ini berfungsi dalam mengukur tingkat kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba yang tersedia bagi para pemegang saham. Rasio ini merupakan ukuran
profitabilitas dari sudut pandang pemegang saham HanafiHalim, 1996:85.Rasio ini diperoleh dengan membagi laba bersih dengan jumlah ekuitas di dalam perusahaan.
Yaitu:
ROE
= �
� �
�� � � � �
Semakin tinggi ROE menunjukkan bahwa semakin efisien perusahaan dalam menggunakan modal sendiri untuk memperoleh laba atau keuntungan.Dengan demikian,
semakin tinggi ROE, kinerja perusahaan semakin efektif. Hal ini selanjutnya akan meningkatkan daya tarik investor terhadap perusahaan. Peningkatan daya tarik ini
menjadikan perusahaan tersebut semakin diminati investor, karena tingkat pengembalian akan semakin besar. Dengan kata lain, ROE berpengaruh terhadap return saham perusahaan.
b. Return on Investment
Return on Investment atau yang dikenal juga dengan Return on Assets ROA, berfungsi untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan
Universitas Sumatera Utara
11
memanfaatkan aktiva yang dimilikinya.ROA adalah gabungan dari dua kemampuan yaitu kemampuan menghasilkan laba dan kemampuan menghasilkan asset. Sehingga semakin
tinggi nilai rasio ini, menunjukkan semakin baik produktivitas asset dalam menghasilkan laba bersih.Semakin tinggi laba yang dihasilkan perusahaan akan menjadikan investor tertarik
akan nilai saham Arifin 2002; 65. Secara sistematis, ROI dapat dihitung dengan rumus;
ROI =
� � �
�� � � �
2.1.3 Manajemen Keuangan a. Pengertian Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan merupakan cara untuk memperoleh sumber dana dan mengalokasikan dana tersebut secara optimal dengan tujuan memaksimalkan nilai
perusahaan, dalam hal ini memakmurkan para pemegang saham. Manajemen keuangan adalah keseluruhan tugas yang dilakukan oleh manajer
keuangan yang mencakup keputusan investasi,pembiayaan,dan dividen baik dalam hal merencanakan, mengalokasikan, memperoleh, dan menggunakan dana seefektif dan seefisien
mungkin. Dahulu tujuan perusahaan adalah memaksimumkan profit, namun dalam perkembangannya kini tidak hanya berorientasi profit saja.
Menurut Rasyid 2002:67 tujuan perusahaan dewasa ini adalah memaksimalkan nilai perusahaan,dan nilai perusahaan tersebut direduksi menjadi nilai saham perusahaan.
Oleh sebab itu perusahaan-perusahaan saat ini berlomba memaksimumkan nilai perusahaan melalui memaksimalkan selisih antara nilai pasar saham dengan jumlah yang
ditanamkan oleh investor di perusahaan. Tujuan lain yang ingin dicapai perusahaan adalah meningkatkan kepuasan manajer, kesejahteraan karyawan dan tanggung jawab sosial dan
Universitas Sumatera Utara
12
lingkungan. Semua tujuan ini bermuara kepada penciptaan nilai perusahaan. Untuk mencapai tujuan tersebut, manajer keuangan secara aktif mengatur masalah keuangan dari berbagai tipe
bisnis, baik keuangan maupun non keuangan, swasta atau umum, besar maupun kecil.
b. Fungsi Manajemen Keuangan
Fungsi dan tanggung jawab setiap manajer keuangan untuk tiap organisasi belum tentu sama,tetapi pada prinsipnya fungsi utama seorang manajer keuangan meliputi pengambilan
keputusan investasi investment decision, pengambilan keputusan pembelanjaan atau pembiayaan financing decision, dan kebijakan dividen devident decision.
Keputusan investasi investment decision ini menyangkut tentang pengalokasian dana baik dana yang berasal dari dalam perusahaan maupun dana yang berasal dari luar
perusahaan pada berbagai bentuk investasi, baik investasi yang bersifat jangka pendek maupun jangka panjang.
Keputusan pembelanjaan financing decision menyangkut tentang pembelanjaan kegiatan perusahaan yang optimal, kebutuhan dana untuk investasi yang efisien, komposisi
sumber dana yang optimal,penggunaan modal asing atau modal sendiri, pengaruh keputusan pembelanjaan perusahaan terhadap nilai perusahaan, serta peningkatan prestasi manajemen.
Semenntara keputusan kebijakan dividen devident decision menyangkut penentuan apakah dana yang diperoleh akan ditahan untuk diinvestasikan kembali atau dibagikan kepada
investor.
Universitas Sumatera Utara
13
c. Tujuan Manajemen Keuangan