55
angka DW lebih besar dari -2 dan lebih kecil dari 2. Dengan demikian, dapat dikemukakan bahwa tidak ada autokorelasi positif maupun negatif.
4.4 Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian hipotesis secara statistik dilakukan dengan
menggunakan analisis uji parsial t-test dan uji simultan F-test.
4.4.1 Uji Parsial t-test
Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara parsial.
Tabel 4.5 Hasil Uji t
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
-.074 .174
-.425 .674
ROE .091
.267 .040
.341 .735
ROI -.242
.546 -.051
-.444 .660
EVA 1.344E-12
.000 .886
6.904 .000
MVA -1.687E-11
.000 -.277
-2.158 .038
a. Dependent Variable: RETURN SAHAM
Sumber: Diolah dengan SPSS, 2015. Berdasarkan tabel 4.5, dapat disimpulkan mengenai uji hipotesis secara parsial dari
masing-masing variabel independen adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
56
: Return on Equity � berpengaruh terhadap Return Saham pada Perusahaan Perkebunan yang terdaftar di BEI.
Nilai t hitung variabel Return on Equity ROE diperoleh sebesar 0,341 dan nilai signifikansi sebesar 0,735. Nilai signifikansi untuk uji t yang diperoleh sebesar 0,735 lebih
besar dari tingkat signifikansi alpha yang telah ditetapkan 5 0,05. Sehingga H
1
ditolak dengan pengertian bahwa Return on Equity ROE tidak berpengaruh terhadap Return
Saham. Hal ini menunjukkan bahwa Return on Equity tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Return saham pada perusahaan perkebunan yang terdaftar di BEI.
: Return on Investment � berpengaruh terhadap Return Saham pada Perusahaan Perkebunan yang terdaftar di BEI.
Nilai t hitung variabel Return on Investment diperoleh sebesar -0,444 dan nilai signifikansi sebesar 0,660. Nilai signifikansi untuk uji t yang diperoleh sebesar 0,660 lebih besar dari
tingkat signifikansi alpha yang telah ditetapkan 5 0,05. Maka � ditolak dengan
pengertian bahwa Return on Invenstment ROI tidak berpengaruh terhadap return saham. Hal ini menunjukkan bahwa Return on Investment tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap Return Saham pada perusahaan perkebunan yang terdaftar di BEI.
: Economic Value Added � berpengaruh terhadap Return Saham pada Perusahaan Perkebunan yang terdaftar di BEI.
Nilai t hitung variabel economic value added diperoleh sebesar 6,904 dan nilai signifikansi sebesar 0,000. Nilai signifikansi untuk uji t yang diperoleh sebesar 0,000 lebih kecil dari
tingkat signifikansi alpha yang telah ditetapkan 5 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa Economic Value Added berpengaruh secara signifikan terhadap return saham pada
Universitas Sumatera Utara
57
perusahaan perkebunan yang terdaftar di BEI. Maka � diterima dengan pengertian EVA
berpengaruh terhadap return saham.
: Market Value Added � berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan perkebunan yang terdaftar di BEI.
Nilai t hitung variabel market value added diperoleh sebesar -2,158 dan nilai signifikansi sebesar 0,038. Nilai signifikansi untuk uji t yang diperoleh sebesar 0,038 lebih kecil dari
tingkat signifikansi alpha yang telah ditetapkan 5 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa MVA berpengaruh secara signifikan terhadap return saham pada perusahaan perkebunan
yang terdaftar di BEI. Maka � diterima dengan pengertian MVA berpengaruh terhadap
return saham. Model regresi yang terbentuk adalah sebagai berikut:
Y = -0,074 + 0,091X
1
- 0,242X
2
+ 1,344E-12X
3
– 1,687E-11X
4
+ e
Dimana: Y : Return Saham
X
1
: Return on Equity X
2
: Return on Investment X
3
: Economic Value Added X
4
: Market Value Added e : Error tingkat kesalahan
Berdasarkan hasil persamaan regresi berganda, masing-masing variabel menjelaskan bahwa:
Universitas Sumatera Utara
58
1. Konstanta sebesar -0,074 menyatakan bahwa apabila tidak ada variabel bebas maka
tingkat return saham adalah sebesar -0,074. 2.
Return on Equity memiliki arah hubungan yang positif sebesar 0,091. Dengan asumsi setiap kenaikan Return on Equity sebesar 1 akan menyebabkan peningkatan return
saham sebesar 0,091. Dan sebaliknya, penurunan return on equity sebesar 1 akan menyebabkan pula penurunan return on equity sebesar 0,091 dengan asumsi variabel
lain dianggap tetap. 3.
Return on Investment memiliki arah hubungan yang negatif sebesar -0,242. Dengan asumsi setiap kenaikan return on investment sebesar 1 akan menyebabkan penurunan
return saham sebesar 0,242. Dan sebaliknya, penurunan return on investment sebesar 1 akan menyebabkan kenaikan return saham sebesar 0,242 dengan asumsi variabel
lain dianggap tetap. 4.
Economic Value Added memiliki arah hubungan yang positif 1,344E-12. Dengan asumsi setiap kenaikan economic value added sebesar 1 akan menyebabkan penurunan return
saham sebesar 1,344E-12. Dan sebaliknya, penurunan economic value added sebesar 1 akan menyebabkan kenaikan return saham sebesar 1,344E-12 dengan asumsi
variabel lain dianggap tetap. 5.
Market Value Added memiliki arah hubungan yang negatif sebesar -1,687E-11. Dengan asumsi setiap kenaikan market value added sebesar 1 akan menyebabkan peningkatan
return saham sebesar 1,687E-11. Dan sebaliknya, penurunan market value added sebesar 1 akan menyebabkan pula penurunan return saham sebesar 1,687E-11 dengan
asumsi variabel lain dianggap tetap.
Universitas Sumatera Utara
59
4.4.2 Uji Simultan F-test