51
Tabel 4.2 Uji Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 40
Normal Parameters
a,b
Mean .0000000
Std. Deviation .71164712
Most Extreme Differences Absolute
.152 Positive
.118 Negative
-.152 Kolmogorov-Smirnov Z
.962 Asymp. Sig. 2-tailed
.313 a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Diolah dengan SPSS, 2014 Dari  tabel  4.2  diatas,  Kolmogorov-Smirnov  senilai  0,962  dengan  besarnya  nilai
significant  yaitu  0,313.  Hal  ini  menunjukkan  bahwa  nilai  sig    0,05  atau  0,313    0,05. Dengan demikian, data sudah terdistribusi normal.
4.3.2  Uji Multikolienaritas
Untuk  melihat  ada  tidaknya  gejala  multikolinearitas,  peneliti  melihat  besaran  korelasi  antar variabel  independen  dan  besarnya  tingkat  kolinearitas  yang  masih  dapat  ditolerir  yaitu  :
tolerance    0,10  dan  VIF  Variance  Inflation  Factor    10.  Uji  multikolinearitas  dengan melihat  nilai tolerance dan VIF  menunjukkan hasil seperti pada tabel 4.3 berikut:
Universitas Sumatera Utara
52
Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolienaritas
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
Collinearity Statistics B
Std. Error Beta
Tolerance VIF
1 Constant
-.074 .174
ROE .091
.267 .040
.855 1.169
ROI -.242
.546 -.051
.861 1.162
EVA 1.344E-12
.000 .886
.700 1.428
MVA -1.687E-11
.000 -.277
.700 1.429
a. Dependent Variable: RETURN SAHAM
Sumber: Diolah dengan SPSS, 2015. Tabel  4.3  menunjukkan  bahwa  penelitian  ini  bebas  dari  adanya  gejala
multikolinearitas.  Hal  ini  dapat  dilihat  dengan  membandingkan  nilai  tolerance  dan  VIF. Masing-masing  variabel  independen  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  memiliki  nilai
tolerance  yang  lebih  besar  dari  0,10.  Untuk  ROE  memiliki  nilai  tolerance  0,885;  ROI memiliki nilai tolerance 0,861; EVA memiliki nilai tolerance 0,700; dan MVA memiliki nilai
tolerance 0,700. Jika dilihat dari VIF, masing-masing variabel independen lebih kecil dari 10 yaitu  ROEmemiliki  VIF  1,169;  ROI  memiliki  VIF  1,162;  EVA  memiliki  VIF  1,428;  dan
MVA  memiliki  VIF  1,429.  Kesimpulan  yang  diperoleh  adalah  tidak  terjadi  gejala multikolinearitas dalam variabel independennya.
4.3.3  Uji Heteroskedastisitas
Uji  Heteroskedastisitas  bertujuan  untuk  melihat  apakah  di  dalam  model  regresi terjadi  ketidaksamaan  variabel  dari  residual  satu  pengamatan  ke  pengamatan  lain.
Pengujian  heteroskedastisitas  pada  penelitian  ini  menggunakan  dasar  analitis  sebagai berikut :
1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada akan membentuk  pola tertentu  yang
teratur, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
Universitas Sumatera Utara
53
2. Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0
pada sumbu Y, maka mengindikasikan tidak terjadi heteroskedastisitas. Hasil dari uji heteroskedastisitas dapat ditunjukan pada gambar 4.3 berikut ini :
Gambar 4.3 Grafik Scatterplot
Sumber: Diolah dengan SPSS, 2015.
Dari  grafik  scatterplot   diatas  terlihat  bahwa titik-titik menyebar secara  acak baik  di atas  maupun  di  bawah  angka  0  pada  sumbu  Y  tidak  membentuk  pola  tertentu  atau  tidak
teratur.  Titik-titik  yang  menyebar  menjauh  dari  titik-titik  yang  lain  mengindikasikan  bahwa adanya  data  observasi  yang  sangat  berbeda  dengan  data  penelitian  lainnya.  Maka  dapat  di
simpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi ini sehingga model ini
Universitas Sumatera Utara
54
layak untuk digunakan untuk melihat pengaruh ROE, ROI, EVA dan MVA terhadap Return Saham pada perusahaan perkebunan yang terdaftar di BEI.
4.3.4  Uji Autokorelasi