13
c.  Tujuan Manajemen Keuangan
Tujuan  utama  manajemen  menurut  Brigham  dan  Gapenski  2000:8  adalah “maksimalisasi kekayaan pemegang saham dengan memaksimalkan harga dari saham biasa
perusahaan ”.
Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa dengan memahami fungsi dan tujuan  pokok  manajemen  keuangan  yaitu  memaksimalkan  nilai  perusahaan  maka  manajer
keuangan  harus  mampu  mengambil  ketiga  keputusan  dari  fungsi  manajemen  keungan tersebut  secara  efektif  dan  efisien.  Efektif  dalam  pembiayaan  investasi  tercermin  dalam
perolehan  dana  dengan  biaya  minimum.  Sedangkan  kebijakan  dividen  yang  optimal  akan tercermin melalui adanya peningkatan kemakmuran kepemilikan investor owner.
2.1.4  Pengertian Nilai Value
Definisi nilai value menurut Webster dalam Widjaja 2001, yaitu: “That quality of
thing according to which it is thought of as being more or less desirable, usefull, estimatable, important,  etc.worth    or  degree  of  worth
”. Value tercipta ketika memperoleh sesuatu  yang lebih berharga dibandingkan dengan apa yang kita korbankan untuk memperolehnya, dengan
kata lain value merupakan selisih antara hasil yang diperoleh seseorang dengan pengorbanan. Di dalam dunia bisnis,  konsumen akan  menilai suatu  barang berdasarkan  value. Perusahaan
akan memperoleh value setelah konsumen melakukan pembayaran atas barang tersebut. Proses penciptaan nilai di dalam perusahaan menurut Tunggal 2001, dapat dilakukan
dengan 3 cara, yaitu: 1
Melalui  peningkatan  rate  of  return  tingkat  pegembalian  dari  modal  yang  ada, sehingga laba operasi yang dihasilkan dapat meningkat tanpa memasukkan lebih
banyak dana ke dalam perusahaan. 2
Meningkatkan  investasi  pada  proyek  yang  menghasilkan  tingkat  pengembalian yang  lebih  besar  daripada  biaya  modalnya,  dan  mengurangi  atau  menghentikan
investasi pada proyek yang tingkat pengembaliannya lebih rendah dibandingkan biaya modalnya.
3 Melalui penambahan modal yang diinvestasikan, dimana nilai lebih besar
daripada biaya atau pengorbanan untuk mendapatkan tambahan modal tersebut.
Universitas Sumatera Utara
14
Karena  begitu  pentingnya  value  bagi  suatu  perusahaan,  maka  konsep  Value Based Management semakin sering dipakai akhir-akhir ini. Definisi Value Based
Management  menurut  Tunggal  2001  adalah “menerapkan  suatu  pola  pikiran
mindset  di  mana  setiap  orang  di  dalam  organisasi  belajar  untuk memprioritaskan keputusan tersebut terhadap nilai perusahaan harus berorientasi
pada penciptaan nilai creation of value ”.
2.1.5  Economic Value Added EVA 2.1.5.1  Sejarah dan Pengertian Economic Value Added
Awal  mula  istilah  Economic  Value  Added  EVA  diluncurkan  oleh  Stern  Stewart Management Service, yaitu sebuah perusahaan konsulat di Amerika Serikat pada tahun 1989.
Konsep EVA dipopulerkan oleh G.Bennet Steward III, managing partner dari Stern Steward Co.dalam bukunya “The Quest for Value” pada tahun 1991. Berawal dari usaha mereka
untuk  memperoleh  jawaban  terhadap  metode  penilaian  yang  lebih  baik.  EVA  merupakan modifikasi  residual  income.  Steward  berusaha  memperbaiki  residual  income  dengan
melakukan  penyesuaian  atas  NOPAT  dan  Capital,  yang  menurut  mereka  menyebabkan distorsi  dalam  modal  akuntansi  untuk  pengukuran  kinerja.  Dan  sejak  saat  itu,  ratusan
perusahaan di dunia mengadopsi disiplin tersebut. Economic  Value  Added  EVA  atau  disebut  juga  dengan  nilai  tambah  ekonomis
NITAMI  diartikan  sebagai  suatu  konsep  yang  dilandasi  oleh  pemikiran  bahwa  dalam pengukuran laba operasi perusahaan harus dengan adil mempertimbangkan harapan-harapan
setiap penyedia dana kreditur dan pemegang saham. Derajat keadilannya dinyatakan dengan ukuran tertimbang dan struktur modal yang ada Widayanto,1993;51.
EVA  adalah  suatu  estimasi  dari  laba  ekonomis  yang  sebenarnya  dari  bisnis  untuk tahun  yang bersangkutan, dan sangat jauh berbeda dari laba akuntansi.  EVA mencerminkan
Universitas Sumatera Utara
15
laba  residu  yang  tersisa  setelah  biaya  dari  seluruh  modal,  termasuk  modal  ekuitas  setelah dikurangkan,  sedangkan  laba  akuntansi  ditentukan  tanpa  mengenakan  beban  untuk  modal
ekuitas Brigham  Weston,2006:69. EVA  merupakan  ukuran  nilai  tambah  ekonomis  yang  dihasilkan  oleh  perusahaan
sebagai  akibat  dari  aktivitas  atau  strategi  manajemen.  EVA  berfungsi  sebagai  “pengingat konstan” bagi para manajer bahwa mereka belum benar-benar melakukan pekerjaan mereka
dengan  baik  hingga  mereka  dapat  menghasilkan  laba  yang  dapat  menutup  semua  biaya modalnya. Selama perusahaan menemukan bahwa konsep EVA dapat menghubungkan secara
lebih baik antara strategi perusahaan dan investasi dengan nilai bagi pemegang saham, maka EVA menjadi alat yang berguna. EVA juga membantu menekankan mengapa sangat penting
bagi  semua manajer untuk  memahami konsep biaya modal.  EVA  yang positif secara umum menunjukkan  terjadinya  penciptaan  nilai  bagi  para  pemegang  saham,  sementara  EVA  yang
negatif menunjukkan penghancuran nilai Van Home,2007:142.
2.1.5.2  Langkah-langkah Penghitungan EVA
Secara matematis, EVA dapat dihitung dengan rumus;
EVA= NOPAT – Capital charges
Dari  rumus  tersebut  diketahui  bahwa  EVA  terdiri  dari  unsur  NOPAT  dan  Capital charges.
Dimana; NOPAT = Net Operating After Tax
Capital Charges =WACC x Invested Capital Dari rumus tersebut maka perhitungan EVA dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai
berikut: a.
Menghitung NOPAT Net Operating After Tax
Universitas Sumatera Utara
16
NOPAT adalah laba yang diperoleh dari operasi perusahaan setelah dikurangi pajak penghasilan, tetapi termasuk biaya keuangan financial cost dan non cash bookkeeping
entries seperti biaya penyusutan Tunggal,2001:5. Untuk menentukan nilai EVA ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perhitungan NOPAT,  yaitu;
1. Penjualan
Penjualan  yang  disyaratkan  pemegang  saham  adalah  penjualan  dari  kegiatan  operasi perusahaan  barang  dan  jasa,  bukan  penjualan  aktiva  perusahaan.  Aktiva  sebagai  alat
penunjang  dari  aktivitas  operasi  perusahaan  dan  bukan  bagian  dari  kegiatan  atau  rutinitas pokok perusahaan, karena aktiva sama dengan hutang ditambah modal, maka perolehan suatu
aktiva  dikarenakan  adanya  penggunaan  modal  atau  hutang,  sehingga  apabila  perusahaan menjual aktivanya akan menunjukkan ketidakmampuan perusahaan dalam mengelola modal.
2. Biaya operasi
Biaya  operasi  adalah  biaya  yang  timbul  dari  kegiatan  operasi  perusahaan.  Beban pinjaman biaya hutang diklasifikasikan sebagai biaya modal karena biayaini timbul sebagai
pengorbanan untuk memperoleh modal. Biaya penelitian dan pengembangan Litbang, biaya promosi  dan  iklan  diamortisasi  sesuai  dengan  umur  ekonomisnya  masing-masing.  Biaya
bunga dari pembelian bahan baku secara kredit merupakan konsekuensi dari kegiatan operasi karena sangat berkaitan dengan kelancaran kegiatan operasi perusahaan
3. Pajak  Penghasilan
Persentase  pajak  penghasilan  harus  ada  penyesuaian  dengan  undang-undang perpajakan  yang  berlaku.  Pajak  dibebankan  berdasarkan  persentase  yang  berlaku  dikalikan
laba  sebelum  pajak.  Menurut  Young  dan  Obyne  2001:31,  untuk  menjadi  alat  pengukur kinerja, EVA dihitung sebagai berikut:
Penjualan Bersih xxx
Biaya Operasi xxx
Universitas Sumatera Utara
17
Laba sebelum bunga dan pajak EBIT xxx
Pajak xxx
Laba bersih setelah pajak NOPAT xxx
Biaya modal xxx
EVA xxx
NOPAT = Laba bersih sebleum pajak- Beban Pajak
4. Menghitung Capital Charges
Menurut  Tunggal  2001:36,  Capital  Charges  adalah  aliran  kas  yang  dibutuhkan untuk mengganti para investor atas resiko dari modal yang ditanamkan. Perhitungan Capital
Charges adalah sebagai berikut Young,2001:39:
Invested Charges = Invested Capital x WACC Weighted Average Cost of   Capital
5. Menghitung Invested Capital
Invested  capital  adalah  jumlah  seluruh  pinjaman  di  luar  pinjaman  jangka  pendek tanpa bunga non interest  bearing liabilities, seperti  hutangdagang, biaya  yang masih  harus
dibayar, hutang pajak, uang muka pelanggan dan sebagainya Tunggal, 2001:5. Menurut  Young  2001:39,
“Invested  Capital  adalah  jumlah  seluruh  keuangan perusahaan,  terlepas  dari  kewajiban  jangka  pendek,  passiva  yang  tidak  menanggung  bunga,
seperti hutang dagang, biaya yang masih harus dibayar, hutang pajak, uang muka pelanggan, dan sebagainya
”.
Perhitungan Invested Capital dapat dilakukan dengan cara berikut: 1.
Pendekatan operasi Operating approach
Invested capital = kas : working capital requirement + Aktiva tetap
Universitas Sumatera Utara
18
2. Pendekatan keuangan Financial appproach
Penilaian EVA menurut Wijayanto 1993 dapat dinyatakan sebagai berikut: 1
Apabila EVA  0, berarti nilai EVA positif yang menunjukkan telah terjadi prosesnilai tambah pada perusahaan.
2 Apabila EVA = 0, berarti menunjukkan posisi impas atau Break Event Point.
3 Apabila EVA  0, berarti EVA bernilai negatif yang menujukkan tidak terjadi
proses nilai tambah 6.
Menghitung WACC Weighted Average Cost of Capital Tingkat  biaya penggunaan modal  yang harus diperhitungkan oleh perusahaan adalah
tingkat  biaya  penggunaan  modal  perusahaan  secara  keseluruhan.  Oleh  karena  biaya  dari masing-masing  sumber  dana  itu  berbeda-beda,  maka  untuk  menetapkan  biaya  modal  dari
perusahaan  secara  keseluruhan  perlu  menghitung  weight  average  rata-rata  tertimbang  dari berbagai sumber dana tersebut. Penetapan bobot weight dapat didasarkan pada:
1 Jumlah rupiah dari masing-masing komponen struktural modal.
2
Proporsi modal dalam struktur modal yang dinyatakan dalam persentase. Menurut Tunggal 2001:4, WACC dapat dihitung dengan mengkalikan masing-
masing komponennya:
WACC= [ D x rd 1-tax ] + [ E x rE ]
Invested Capital Requirement = persediaan + piutang dagang = aktiva lancar lainnya
–  hutang dagang + biaya- biaya yang masih harus dibayar + uang muka pelanggan
Invested  Capital  =  pinjaman  jangka  pendek  +  pinjaman jangka panjang lainnya + ekuitas
Universitas Sumatera Utara
19
Dimana: D = tingkat modal dari hutang debt
rd = cost of debt E = tingkat modal dari ekuitas
rE =  cost of equity
2.1.6  Market Value Added
Market value added atau nilai tambah pasar adalah besaran yang langsung mengukur penciptaan  nilai  perusahaan  berupa  selisih  nilai  pasar  ekuitas  dengan  jumlah  yang
ditanamkan investor dalam perusahaan. Konsep yang juga dikembangkan oleh Stern Steart Co. ini merupakan total nilai pasar  market value semua saham dan utang perusahaan pada
satu periode tertentu. Menurut  Rasyid  2002:69,
“Market  Value  Added  MVA  adalah  perbedaan  antara modal  yang  ditanamkan  di  prusahaan  sepanjang  waktu  dari  investasi  modal,pinjaman  dan
laba ditahan dan uang yang bisa diambil sekarang,atau sama dengan selisih antara nilai buku dan nilai pasar saham plus obligasi
”. Lebih lanjut menurutnya, Market Value Added dapat diformulasikan sebagai berikut:
MVA = Total Market Value – Total Invested Capital
Dimana:
Total market value = price per share x total number of share
Parameter yang digunakan untuk mengukur Market Value Added adalah jika MVA 0  positif  berarti  perusahaan  behasil  meningkatkan  nilai  modal  yang  telah  diinvestasikan
oleh  pemegang  saham  investor.  Jika  MVA    0  negatif,  ini  menunjukkan  bahwa
Universitas Sumatera Utara
20
perusahaan  tidak  berhasil  meningkatkan  nilai  modal  yang  telah  diinvestasikan  oleh penyandang dana Youn O’Byrne :2001.
2.2. Review Penelitian Terdahulu
Beberapa hasil pengujian dari penelitian terdahulu dapat dilihat dari tabel 3.3 berikut:
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Penelitian Judul
Variabel Penelitian
Kesimpulan
Rizki Tampu
bolon 2004
Pengaruh Kinerja Keuangan
Terhadap Return Saham
Perusahaan Perkebunan
yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Dependen
variabel: return
saham. Independen
variabel: earning
per share EPS,
price earning
ratioPER , debt to
Secara simultan
: variabel
EPS,DE R, PER,
ROI,dan ROE
berpeng aruh
signifika n
terhadap
Universitas Sumatera Utara