5 yang mengalir lambat dikarakteristikkan dengan tipe substrat berpasir dan
berlumpur. Faktor pengontrol utama produktivitas pada ekosistem tersebut adalah arus yang merupakan pembatas bagi jumlah dan tipe organisme ototrof Clapham,
1983 dalam Wijaya, 2009.
2.2 Anatomi dan Morfologi Ikan
Ikan merupakan biota akuatik yang bersifat mobil atau nekton yang hidup diperaiaran baik di sungai, danau ataupun lautan. Hewan ini sudah lama menjadi
salah satu sumber daya pangan yang dimanfaatkan oleh manusia karena mempunyai nilai ekonomis yang besar. Dengan sifatnya yang mobil dalam batas
tertentu ikan dapat memilih bagian perairan yang layak bagi kehidupanya. Ikan- ikan tertentu akan menghindarkan diri dari kondisi perairan yang mengalami
perubahan lingkungan yang mengganggu kehidupannya, misalnya telah menjadi pencemaran asam atau sulfida, tetapi tidak menghindar pada perairan yang
mengandung amonia dan tembaga. Akan tetapi ikan mempunyai kemampuan yang terbatas untuk memilih daerah yang aman bagi kehidupanya, karena hal
tersebut tergantung dari sifat dan kadar pencemar atau ketoksikan suatu perairan
Fachrul, 2007.
Ikan merupakan hewan vertebrata dan dimasukkan ke dalam filum Chordata yang hidup dan berkembang di dalam air dengan menggunakan insang.
Ikan mengambil oksigen dari lingkungan air di sekitarnya. Ikan juga mempunyai anggota tubuh beruapa sirip untuk menjaga keseimbangan dalam air sehingga
tidak tergantung pada arus atau gerakan air yang disebabkan oleh angin Sumich, 1992 dalam Siagian, 2009.
Tubuh ikan terdiri atas caput, truncus dan caudal. Batas yang nyata antara caput dan truncus disebut caudal operculum dan sebagai batas antara truncus dan
ekor disebut anus. Kulit ikan terdiri dari dermis dan epidermis. Dermis terdiri dari jaringan pengikat dilisi oleh epithelium. Diantara sel-sel epithelium terdapat
kelenjar uniseluler yang mengeluarkan lender yang menyebabkan kulit ikan menjadi licin Radiopoetra, 1990 dalam Siagian, 2009.
Universitas Sumatera Utara
6 Menurut Rahardjo et al. 2011, tubuh ikan mempunyai suatu pola dasar
yang sama yakni kepala, badan dan ekor. Selain memiliki pola dasar yang sama, umumnya ikan mempunyai bentuk tubuh yang simetris bilateral.
Selain itu ikan juga memiliki ciri khas, terutama cara perkembangan yang kebanyakan bertelur ovivar, tapi beberapa jenis diantara ikan-ikan tersebut ada
juga yang menghasilkan anak yang menetas ketika masih berada dalam tubuh induknya ovovipar, dan ada juga yang melahirkan anak berupa individu-individu
baru vivipar seperti julung-julung Hemirhampohodon pogonognathus yang bersifat vivipar yang kemudian bunting yang terus menerus dan melahirkan
individu baru Effendi, 2002.
2.3 Penggolongan Ikan